
PEMKAB Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) bakal melakukan penanganan darurat jalan-jalan yang rusak sehingga pada masa mudik Idul Fitri 2025 mendatang, akan dapat dilalui oleh para pemudik dengan aman.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani didampingi Wakil Bupati Zaeni Miftah, Sekretaris Daerah (Sekda) Edi Rianto, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memantau langsung kondisi jalan rusak di berbagai wilayah. Langkah ini dilakukan sebagai upaya memastikan kelancaran arus mudik dan kenyamanan masyarakat selama liburan Lebaran.
Bupati Lilis menyatakan, kondisi jalan rusak di Kebumen cukup banyak dan memerlukan penanganan segera. Menyambut Lebaran tahun ini, pemerintah setempat akan melakukan perbaikan darurat, seperti penambalan (patching) atau pengurugan, untuk mengatasi kerusakan yang ada.
"Kami akan prioritaskan penanganan darurat pada jalan-jalan utama yang rusak parah, terutama yang menjadi rute mudik. Ini penting agar para pemudik bisa merasakan kenyamanan saat pulang ke kampung halaman," ujar Bupati pada Senin (10/3).
Dalam kunjungannya, Bupati dan rombongan meninjau beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan, di antaranya ruas Jalan Wonosari-Jatisari di Kecamatan Kebumen, ruas Jalan Dorowati-Podourip, ruas Jalan Meles-Banjareja di Kecamatan Adimulyo, serta ruas Jalan Potongan dan Jalan Sapta Marga di Gombong.
"Kami tidak bisa meninjau semua jalan karena keterbatasan waktu, namun dinas terkait sudah memiliki data lengkap mengenai ruas jalan yang perlu diperbaiki. Prioritas kami adalah jalan-jalan yang rusak parah dan menjadi akses utama mudik," jelas Bupati.
Wakil Bupati Zaeni Miftah menambahkan, penanganan jalan rusak akan dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran APBD. Ia juga menyoroti dampak Instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi anggaran, yang menyebabkan sektor infrastruktur, termasuk perbaikan jalan, harus menyesuaikan prioritas.
"Kami memohon pengertian dan kesabaran masyarakat Kebumen. Dengan anggaran yang terbatas, kami tidak mungkin bisa memperbaiki semua jalan rusak sekaligus. Kami akan fokus pada penanganan bertahap sesuai skala prioritas," ujar Zaeni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kebumen, Joni Hernawan, menjelaskan bahwa perbaikan permanen pada jalan-jalan yang ditinjau akan dilakukan setelah Lebaran. Namun, untuk sementara, penanganan darurat seperti pengurugan dan penambalan akan dilakukan guna memastikan jalan tetap berfungsi selama musim mudik.
"Untuk ruas Jalan Wonosari-Jatisari, kami telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk perbaikan beton. Namun, pekerjaan ini baru bisa dimulai setelah Lebaran dan belum mencakup seluruh ruas jalan," jelas Joni.
Di ruas Jalan Dorowati-Podourip, yang mengalami kerusakan sepanjang 2,49 km, perbaikan juga akan dilakukan secara bertahap dengan anggaran sekitar Rp900 juta. "Untuk sementara, kami akan melakukan pengurugan agregat guna mengantisipasi kebutuhan mudik. Perbaikan beton akan dilanjutkan setelah Lebaran," tambahnya.
Adapun Ruas Jalan Meles-Banjareja, yang menjadi salah satu jalur alternatif mudik, mengalami kerusakan sekitar 1 km. Meski kebutuhan anggaran mencapai Rp3,5 miliar, tahun ini hanya tersedia Rp1 miliar. "Kami akan lakukan pengurugan sementara sebelum Lebaran, sambil menunggu anggaran untuk perbaikan lebih lanjut," ujar Joni. (E-2)