Selular.ID – Lazada meluncurkan serangkaian fitur terbaru berbasis AI Generatif (GenAI) yang akan merevolusi pengalaman belanja online dan siap digunakan pelanggan, khususnya untuk menyambut promo belanja online 11.11 yang akan datang.
Bersamaan dengan peluncuran pembaharuan fitur AI tersebut, Lazada juga merilis laporan resmi “Adopsi Artificial Intelligence (AI) dalam eCommerce di Asia Tenggara” yang dikembangkan bersama Kantar, untuk memahami lebih dalam kebutuhan dan perilaku konsumen terhadap AI.
Fitur-fitur GenAI terbaru Lazada dirancang dalam AI Lazzie yang bertugas menjadikan belanja online lebih personal, interaktif, dan efisien dalam membantu pelanggan selama 24/7.
“Melalui kolaborasi riset dengan Kantar, Lazada berupaya memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan akan pengalaman belanja terbaik. Fitur GenAI terbaru kami dalam AI Lazzie,”ujar Amelia Tediarjo, Head of Operations Lazada Indonesia, di Jakarta, (07/11/24).
Lebih jauh Amelia menjelaskan, hadir dengan kemampuan yang lebih canggih berkat dukungan teknologi Alibaba, AI Lazzie dapat membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, dan menjawab pertanyaan seputar belanja di Lazada.
Didukung teknologi penerjemah AI Alibaba, Marco MT, memungkinkan interaksi yang lebih natural, layaknya berbelanja dengan asisten pribadi yang akan membantu konsumen berbelanja, termasuk dalam menyambut berbagai promo belanja online akhir tahun di Lazada.
Seiring AI dan GenAI yang berperan sebagai katalis pertumbuhan utama dalam belanja online, Lazada menemukan empat dimensi penting (4D) yang meningkatkan belanja online sebagai berikut:
Discovery: Peningkatan Pencarian Produk dan Inspirasi Belanja
AI membentuk cara baru bagi pelanggan dalam menemukan produk dengan memberikan rekomendasi yang terpersonalisasi dan pencarian produk yang lebih efisien.
Hasil riset Kantar menunjukkan 54% responden Indonesia memanfaatkan AI untuk mendapatkan rekomendasi belanja yang lebih personal.
Fitur AI Lazada, AI Lazzie dan fitur rekomendasi cerdas membantu pelanggan menemukan produk yang relevan dengan preferensi dan riwayat belanja.
Laporan juga menunjukkan bahwa 64% responden Indonesia menggunakan chatbot, lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
Lazzie Chatbot disukai oleh pembeli online di Indonesia karena tersedia setiap saat dan menawarkan layanan yang lebih cepat.
Dependability: Membangun Kepercayaan dan Loyalitas melalui Pengalaman yang Dipersonalisasi
Hasil riset turut menunjukkan tingkat adopsi AI yang mencapai 77% di Indonesia merepresentasikan tingginya kepercayaan dan penerimaan konsumen terhadap teknologi ini.
Sebanyak 53% pelanggan menilai penggunaan AI di dalam eCommerce mempermudah proses belanja, dengan fitur yang paling digemari adalah AI chatbot, pencarian produk dengan gambar, rekomendasi produk, dan analisis ulasan produk.
Melihat dampak yang diberikan GenAI pada proses belanja, konsumen menggunakan AI di eCommerce lebih banyak dari industri lain, bahkan 85% pelanggan Indonesia rela membayar lebih untuk menggunakan AI di dalam platform eCommerce.
Ajie Santika, AI Expert & Co-Founder Feedloop.ai, menjelaskan bahwa hal ini didorong oleh GenAI yang dapat menyederhanakan berbagai proses aplikasi ke dalam beberapa klik. “Selama ini kita sudah familiar dengan AI yang dapat melakukan sesuatu.
Kini, perkembangan teknologi melahirkan GenAI untuk tidak hanya melakukan, tetapi juga membuat. GenAI dapat menganalisis kumpulan data yang sangat besar dan mempelajari polanya, lalu menghasilkan output yang baru.
Teknologi ini tentunya akan sangat membantu produktivitas karena dapat menyederhanakan proses.
“Sebagai level yang lebih tinggi dari AI, GenAI memungkinkan proses yang lebih sederhana bagi pengguna untuk menemukan apa yang mereka cari hanya dengan beberapa kali “klik”, seperti pada fitur-fitur yang ditawarkan Lazada.” Ujarnya.
Deals: AI Membantu Pelanggan Menemukan Penawaran Terbaik
Penawaran harga merupakan pendorong utama keputusan pembelian produk.
Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia, memaparkan, “Salah satu titik kesulitan pelanggan dalam berbelanja online adalah Fear of Missing Out (FOMO) atau takut melewatkan promo belanja (49%).
Baca Juga:Lazada Perkuat Strategi Hiperlokal di Surabaya
Sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa, setelah kualitas (57%), penawaran harga yang kompetitif merupakan pertimbangan utama keputusan pembelian produk oleh pelanggan (54%).”