Kisah Junko Furuta yang Fotonya Dipakai Nessie Judge hingga Dikecam Warga Jepang

3 hours ago 1

Nessie Judge Kisah Junko Furuta yang Fotonya Dipakai Nessie Judge hingga Dikecam Warga Jepang/Foto: Instagram/nessiejudge

Jakarta, Insertlive -

YouTuber Nessie Judge dikecam warga Jepang karena menggunakan foto Junko Furuta, korban kebrutalan pada tahun 1989, sebagai dekorasi dalam latar video YouTube miliknya.

Menurut warga Jepang keputusan Nessie Judge menaruh foto Junko Furuta secara sadar sebagai dekor bukan keputusan bijak sekadar menyambut pesta Halloween.

Namun, Nessie Judge menjelaskan bahwa pemasangan foto Junko Furuta itu hanya karena banyak penonton yang merekues agar dirinya membahas kasus tentang Junko Furuta.


"Ini bukan dekorasi Halloween tapi untuk menghormati empat segmen #NERROR. Ini adalah kasus yang sempat saya katakan bertahun-tahun yang lalu tapi tak pernah dibahas meski banyak yang memintanya. Jadi, aku pikir akhirnya aku menampilkannya tanpa menceritakan tragedinya," tulis Nessie Judge.

Warga Jepang semakin marah dengan pernyataan Nessie Judge yang seolah membela diri tanpa memikirkan bagaimana nasib keluarga Junko Furuta.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kurangnya pertimbangan kami," kata Nessie Judge.

Diketahui, Junko Furuta dikenal sebagai gadis remaja kelahiran 18 Januari 1971.

Saat dibunuh, Furuta berusia 17 tahun dan duduk di tahun terakhir di SMA Yashio-Minami. Selama bersekolah, ia bekerja paruh waktu di pabrik percetakan plastik sejak Oktober 1988 untuk menabung.


Pada 25 November 1988, pelaku Miyano dan Minato melihat Furuta yang baru pulang dari pekerjaan paruh waktu sedang naik sepeda.

Minato menendang sepeda Furuta di mana Miyano berpura-pura membantu sang gadis. Sayangnya, Miyano justru memanfaatkan hal tersebut dengan melecehkan Furuta.

Selama 40 hari disekap, Furuta dilecehkan secara bergilir hampir setiap hari. Tanggal 27 November, orang tua Furuta melaporkan kehilangan sang putri.

Furuta belum ditemukan oleh petugas kepolisian yang menyelidikinya meski para pelaku bertindak gila pada tubuh gadis remaja itu sepanjang bulan Desember. Futura mmerenggang nyawa pada 4 Januari 1989 di mana mayatnya diletakkan di sebuah drum logam dan diletakkan di sebidang tanah konstruksi di Tokyo.

Awal 1989, Miyano dan Ogura ditangkap atas kasus penculikan dan pelecehan seksual pada perempuan berusia 19 tahun pada Desember 1988.

Miyano yang keliru dengan pertanyaan polisi lantas mengungkap soal jasad Furuta. Padahal, polisi sedang bertanya soal kasus pemerkosaan gadis lain.

Drum berisi jasad Furuta ditemukan pada 29 Maret 1989. Hal ini membuat pelaku Miyano Hiroshi (18), Jo Kamisaku (17), Minato Nobuharu (16), dan Wanatabe Yasushi (17) diamankan dan menerima hukuman berat.

Kasus ini menjadi perhatian dunia karena kekejaman pelaku pada sang korban.

(dis/dis)


Read Entire Article
Global Food