Kebuntuan di Kongres AS: Demokrat dan Republik Gagal Sepakati Akhir Penutupan Pemerintah

2 weeks ago 14
 Demokrat dan Republik Gagal Sepakati Akhir Penutupan Pemerintah Ilustrasi(Media Sosial X)

KEBUNTUAN politik di Kongres Amerika Serikat terus berlanjut. Belum ada kesepakatan antara Partai Demokrat dan Partai Republik untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) yang telah memasuki hari kelima.

Dalam wawancara terpisah di program Meet the Press NBC pada Minggu (5/10), Hakeem Jeffries, pemimpin fraksi Demokrat di DPR, dan Mike Johnson, pemimpin Republik, saling menyalahkan atas berlarutnya krisis ini. Keduanya menuding pihak lawan bernegosiasi dengan “itikad buruk”.

Isu utama yang memicu kebuntuan adalah subsidi asuransi kesehatan bagi warga berpenghasilan rendah dan pemangkasan program Medicaid. Demokrat ingin memastikan bantuan ini tidak berakhir, sementara Republik menolak penambahan anggaran yang dianggap berlebihan.

Meski DPR telah meloloskan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah, RUU tersebut terus gagal disetujui di Senat, di mana Republik memegang mayoritas tipis 53 dari 100 kursi. Untuk bisa lolos, RUU pendanaan memerlukan 60 suara dukungan.

Johnson menilai, Demokrat menolak usulan sementara yang mempertahankan pendanaan saat ini tanpa alasan kuat. “Kredit pajak kesehatan baru akan berakhir di akhir tahun. Kita masih punya banyak waktu,” ujarnya. Ia juga menuding Demokrat ingin memperluas jaminan kesehatan hingga mencakup “imigran ilegal dan penerima bantuan muda tanpa tanggungan”. Klaim yang telah dibantah oleh Demokrat.

Sebaliknya, Jeffries menegaskan Demokrat berjuang demi rakyat pekerja. “Jika Republik menolak memperpanjang subsidi ini, jutaan warga Amerika akan menghadapi kenaikan premi, biaya obat, dan potongan layanan kesehatan,” ujarnya. Ia juga mengecam Presiden Donald Trump atas komentar agresifnya di media sosial selama krisis berlangsung.

Sementara itu, jajak pendapat terbaru CBS News menunjukkan mayoritas warga Amerika kecewa terhadap kedua partai. Sebanyak 80% responden menyatakan khawatir terhadap dampak shutdown terhadap ekonomi. Dari hampir 2.500 responden, 39% menyalahkan Trump dan Partai Republik, sementara 30% menuding Demokrat, dan 31% menilai keduanya sama-sama bersalah.

Dampak penutupan pemerintahan mulai terasa. National Gallery of Art di Washington terpaksa menutup operasional karena kekurangan dana. Trump bahkan mengancam akan menggunakan shutdown untuk melakukan pemangkasan besar-besaran di lembaga federal, meski rincian rencana tersebut belum diumumkan.

Johnson menilai situasi ini “disayangkan”, namun mendesak Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer agar “melakukan hal yang benar” dan membuka kembali pemerintahan. “Selama kebuntuan ini terus berlangsung, Gedung Putih harus mengambil keputusan sulit,” ujarnya.

Dengan kedua kubu masih terpaut jauh dan tekanan publik meningkat, nasib ratusan ribu pegawai federal kini bergantung pada hasil perundingan di Senat yang dijadwalkan dimulai kembali pada Senin sore. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Global Food