
Prancis akan secara resmi mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB September. Hal ini ditegaskan Presiden Emmanuel Macron dalam pengumuman pada Kamis (24/7) waktu setempat.
Langkah ini menambah jumlah negara yang mengakui atau berencana untuk mengakui negara Palestina menjadi 142 negara. Israel dan Amerika Serikat (AS) sendiri merupakan dua negara yang menentang.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
Berikut reaksi negara-negara terhadap langkah Prancis mengakui Negara Palestina, seperti dikutip The Korea Times, Sabtu (26/7).
AMERIKA SERIKAT
Menteri Luar Negeri Marco Rubio menanggapi pengumuman Macron dengan marah, menyebutnya sebagai keputusan sembrono.
"Keputusan sembrono ini hanya melayani propaganda Hamas dan menghambat perdamaian. Ini adalah tamparan di wajah para korban 7 Oktober," tulis Rubio di X, merujuk pada serangan Hamas terhadap Israel pada tahun 2023 yang memicu perang di Gaza.
ISRAEL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan langkah tersebut memberikan imbalan kepada teror dan berisiko menciptakan proksi Iran lainnya, seperti yang terjadi di Gaza.
"Negara Palestina dalam kondisi seperti ini akan menjadi landasan peluncuran untuk menghancurkan Israel, bukan untuk hidup damai di sampingnya," ujarnya.
SPANYOL
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang negaranya telah mengakui kenegaraan Palestina, menyambut baik pengumuman Macron.
"Bersama-sama, kita harus melindungi apa yang coba dihancurkan Netanyahu. Solusi dua negara adalah satu-satunya solusi," kata pemimpin Sosialis dan pengkritik keras serangan Israel di Gaza.
ARAB SAUDI
Kementerian Luar Negeri Saudi menyambut baik keputusan bersejarah Macron.
"Kerajaan (Arab Saudi) menegaskan kembali seruannya kepada semua negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk mengambil langkah positif serupa dan mengambil posisi serius yang mendukung perdamaian dan hak-hak sah rakyat Palestina," katanya.
YORDANIA
Kementerian Luar Negeri Yordania menyatakan apresiasinya atas keputusan Macron.
"Ini merupakan langkah ke arah yang benar menuju terwujudnya solusi dua negara dan berakhirnya pendudukan," ujar juru bicara kementerian, Sufian Qudah, dalam sebuah pernyataan.
OTORITAS PALESTINA
Pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein al-Sheikh, menyambut baik langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu mencerminkan komitmen Prancis terhadap hukum internasional dan dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negara merdeka.
HAMAS
Kelompok militan Palestina, Hamas, memuji janji Macron sebagai langkah positif ke arah yang benar untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan mendukung hak sah mereka untuk menentukan nasib sendiri.
"Kami menyerukan kepada semua negara di dunia, terutama negara-negara Eropa dan negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk mengikuti jejak Prancis," tambahnya. (H-1)