
SEKELOMPOK ilmuwan yang dijadwalkan bekerja bersama selama beberapa bulan di stasiun penelitian terpencil di Antartika, diguncang tuduhan penyerangan terhadap salah satu anggota tim.
Sekitar 10 peneliti biasanya menetap di pangkalan yang dikelola Afrika Selatan, yang terletak sekitar 170 km (sekitar 105 mil) dari tepi lapisan es dan sulit dijangkau.
Juru bicara pemerintah Afrika Selatan mengatakan kepada BBC bahwa "terjadi penyerangan" di stasiun tersebut, menyusul dugaan sebelumnya terkait perilaku tidak pantas di dalam kamp.
Dalam pesan lebih lanjut yang dilihat BBC, kementerian lingkungan Afrika Selatan menyatakan pihaknya menanggapi kekhawatiran tersebut dengan "prioritas tertinggi".
Sunday Times Afrika Selatan, yang pertama kali melaporkan insiden ini, menyebutkan beberapa anggota tim telah memohon untuk dievakuasi.
Kementerian juga menjelaskan setiap anggota tim telah menjalani "serangkaian evaluasi, termasuk pemeriksaan latar belakang, referensi, penilaian medis, serta evaluasi psikometrik oleh profesional yang berkualifikasi", dan seluruh anggota tim telah lulus seleksi tersebut.
Pangkalan penelitian Sanae IV terletak lebih dari 4.000 km dari daratan utama Afrika Selatan. Kondisi cuaca ekstrem sering kali membuat para ilmuwan terisolasi di sana selama berbulan-bulan. Tim saat ini dijadwalkan berada di pangkalan Sanae IV hingga Desember.
Ekspedisi penelitian Afrika Selatan ke Antartika telah berlangsung sejak 1959. Tim yang dikirim ke Sanae IV biasanya terdiri dari seorang dokter, dua mekanik, tiga insinyur, seorang teknisi meteorologi, dan beberapa ilmuwan.
Ekspedisi ini, yang mengharuskan anggota tim menghabiskan banyak waktu di ruang tertutup akibat cuaca ekstrem, biasanya berlangsung tanpa insiden. Sebelum berangkat, mereka harus menjalani serangkaian tes psikologis untuk memastikan kesiapan mental mereka.
Pada Minggu, Sunday Times Afrika Selatan melaporkan seorang anggota tim mengirim email yang memperingatkan tentang "perilaku yang sangat mengkhawatirkan" dari seorang rekan kerja serta menciptakan "lingkungan ketakutan".
Seorang juru bicara pemerintah Afrika Selatan mengatakan kepada BBC, dugaan penyerangan tersebut dipicu "perselisihan mengenai tugas yang diminta pemimpin tim – tugas yang bergantung pada cuaca dan memerlukan perubahan jadwal".
Insiden di Antartika memang jarang terjadi, tetapi bukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Pada 2018, misalnya, dilaporkan adanya insiden penusukan di stasiun penelitian Bellingshausen yang dioperasikan Rusia.
Para psikolog menunjukkan isolasi dapat berdampak pada perilaku manusia. "Satu hal yang kita ketahui dari kejadian-kejadian langka seperti ini, ketika sesuatu yang buruk terjadi dalam kondisi isolasi paksa atau kerja dalam ruang tertutup, adalah bahwa sering kali hal-hal kecil – sesuatu yang sepele – bisa berkembang menjadi konflik besar," kata Craig Jackson, profesor psikologi kesehatan kerja di Birmingham City University, sekaligus anggota Chartered British Psychological Society.
"Jadi, persoalan mengenai hierarki, pembagian kerja, bahkan hal-hal kecil seperti waktu luang, jatah makanan, atau porsi makan bisa dengan cepat berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang seharusnya," katanya kepada BBC.
Gabrielle Walker, seorang ilmuwan dan penulis yang pernah mengikuti ekspedisi ke Antartika, mengatakan bekerja dalam jarak dekat dengan kelompok kecil rekan kerja memiliki risiko tersendiri. "Kamu tahu persis bagaimana mereka meletakkan cangkir kopi mereka dan ke arah mana gagangnya menghadap; kamu tahu bahwa mereka menggaruk hidung tiga kali sebelum duduk; kamu tahu segalanya tentang mereka.
"Dan dalam situasi buruk, hal itu bisa mulai mengganggumu… karena tidak ada hal lain – tidak ada stimulasi lain, dan kamu bersama mereka 24/7," katanya.
Sumber dalam komunitas penelitian Antartika mengatakan kepada BBC bahwa Afrika Selatan memiliki akses ke kapal dan pesawat yang mampu menembus es jika diperlukan.
Namun, setiap operasi penyelamatan harus menghadapi kondisi iklim yang keras, dengan suhu jauh di bawah titik beku dan kemungkinan angin kencang. (BBC/Z-2)