Di Hadapan Mendikdasmen, PGRI Tegaskan Dukungan Penjurusan SMA dan Minta TPG Dipertahankan di RUU Sisdiknas

4 days ago 10
Web Berita News Siang Tepat Online
Di Hadapan Mendikdasmen, PGRI Tegaskan Dukungan Penjurusan SMA dan Minta TPG Dipertahankan di RUU Sisdiknas Ilustrasi(MI/SYARIEF OEBAIDILLAH)

PERSATUAN Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta  agar Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang selama ini sudah diberikan kepada guru-guru yang telah memenuhi persyaratan, tetap dipertahankan dalam rencana revisi Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang saat ini dalam pembahasan di DPR-RI.

TPG dinilai  sangat berarti bagi guru. Bukan hanya sebagai bentuk penghargaan terhadap profesionalisme guru dalam menjalankan tugas  juga telah memberikan motivasi kepada guru untuk terus meningkatkan kompetensinya.

Hal tersebut diutarakan Ketua Umum PB PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi pada Halal Bihalal PGRI bertema Merajut Ukhuwah dan Saling Berbagi Wujudkan Guru Tangguh Menuju Indonesia Emas  di Gedung Guru, Jakarta. Selasa (15/4).    

Turut hadir Mendikdasmen Prof Dr Abdul Mu'ti  didampingi Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Prof Dr Nunuk Suryani,Stafsus Mendikdasmen Didiek Suhardi,mantan Mendikbud Wardiman, juga  ratusan guru dari seluruh Indonesia  secara daring maupun luring. 

Halal bihalal juga diisi  ceramah motivasi dari motivator terkemuka, Ari Ginanjar Agustian serta ucapan selamat ulang tahun dari Ibunda Guru Indonesia, Titiek Soeharto.Unifah Rosyidi mengatakan, pemberian Tunjangan Profesi Guru (TPG) memiliki dasar hukum yang kuat, karena tercantum dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen.

Dikatakan TPG sangat terasa manfaatnya bagi guru. Adanya TPG telah memotivasi guru yang belum mendapatkan TPG untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi profesi sebagai salah satu syarat mendapatkan TPG. Bagi guru yang telah mendapatkan TPG, pemberian tunjangan ini membuat guru merasa dihargai kompetensinya sehingga mendorong mereka untuk terus meningkatkan dedikasinya dalam proses pembelajaran. 

"Perpaduan guru yang kompeten dengan motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran, akan memberikan konstribusi yang positif pada peningkatan kualitas pendidikan secara nasional," tegas Unifah Rosyidi.

Pemberian TPG, lanjut Unifah,  telah memberikan manfaat ganda sekaligus. Pertama, meningkatkan mutu pendidikan karena banyaknya guru yang kompetensi profesional akan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kedua, adanya TPG maka kesejahteraan ekonomi guru terperhatikan sehingga mereka  lebih termotivasi dalam meningkatkan kinerja di kelas.

"Hal lain yang juga penting, TPG sejak awal filosofinya adalah bentuk pengakuan negara terhadap peran penting guru sebagai ujung tombak pembangunan pendidikan nasional. Karena itulah TPG sudah selayaknya dipertahankan dalam RUU Sisdiknas," tegas Unifah.

Terkait rencana pemerintah  mengembalikan sistem penjurusan di SMA Unifah Rosyidi mengatakan, PGRI memahami dan menyambut positif. PGRI menilai, kebijakan penghapusan penjurusan di SMA terlalu tergesa-gesa, tanpa persiapan  matang dan tidak mempertimbangan kondisi nyata di lapangan. 

Menurut Unifah dengan adanya penjurusan di SMA, yakni IPA, IPS dan Bahasa akan membantu siswa memperdalam mata pelajaran yang relevan dengan minat dan kemampuan merekä. Hal ini sekaligus membantu peserta didik agar lebih siap dan terarah saat akan mengikuti seleksi akademik ke jenjang pendidikan tinggi.

Unifah mengingatkan, karena usia remaja merupakan masa yang belum sepenuhnya stabil, maka penjurusan di SMA sebaiknya tidak kaku. Siswa tetap diberi ruang dan peluang untuk berpindah minat atau memilih program studi (prodi) yang beragam saat akan mengikuti seleksi masuk ke perguruan tinggi. Dibantu konseling dengan guru, diharapkan peserta didik dapat memilih jurusan atau prodi di perguruan tinggi yang bersesuaian dengan minat dan potensi mereka.

Duet Nyanyi

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti didapuk bernyanyi diduetkan dengan Ketua Umum PGRI Unifah.Keduanya melantunkan lagu " Dengan Menyebut Nama Allah" dengan kompak dan syahdu.
Dalam sambutan singkatnya,Abdul Mu'ti mengapresiasi PGRI yang mendukung kebijakan dan program Kemendikdasmen.

"Apresiasi untuk PGRI di acara halal bihalal ini dan memdukung kebijakan kementrian semoga bersama PGRI dunia pendidikan terus maju,"ujarnya. 

Sehubungan dihidupkan kembali  penjurusan IPA,IPS dan Bahasa Mendikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan  rencana pengembalian jurusan tersebut di SMA berkaitan langsung dengan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA), yang akan menjadi pengganti Ujian Nasional (UN). Guru Besar UIN Jakarta ini mengutarakan materi TKA akan disesuaikan dengan bidang pelajaran yang biasa dipelajari siswa sesuai jurusan masing-masing, sehingga diperlukan adanya pemetaan kembali berdasarkan jurusan seperti dulu.

Mu'ti yang juga Sekjen PP Muhammadiyah menambahkan bahwa sistem penjurusan juga berlaku di sejumlah negara maju,seperti di Tiongkok, Korea Selatan,dan lain lain. “Hampir semua negara maju menerapkan sistem penjurusan di tingkat SMA, dan ini terbukti membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan,” pungkasnya.(H-2)
 

Read Entire Article
Global Food