Farahdibha Tenrilemba Gemakan Semangat Kartini di Panggung Global

2 weeks ago 16
Portal Liputan News Malam Akurat Non Stop
Farahdibha Tenrilemba Gemakan Semangat Kartini di Panggung Global Ilustrasi(Dok Global South Dialogue on Financial Inclusion)

MENJELANG peringatan Hari Kartini, semangat perjuangan perempuan Indonesia kembali menggema di level internasional. Farahdibha Tenrilemba, tokoh pemberdayaan perempuan dan penggerak pembangunan inklusif, tampil jadi pembicara dalam Digital Empowerment Summit 2025 yang digelar di New Delhi, India. 

Forum prestisius ini mempertemukan pemimpin, inovator, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara G20 dan Global South, dengan membahas tantangan dan peluang transformasi digital untuk pembangunan berkeadilan.

Dalam sesi Global South Dialogue on Financial Inclusion, Farahdibha menekankan urgensi menciptakan sistem keuangan digital yang inklusif dan berpihak pada perempuan, terutama di wilayah pedesaan yang selama ini kerap terpinggirkan.

"Pengalaman saya mendampingi perempuan-perempuan desa yang mengelola sawah, mendidik anak, dan menjalankan usaha kecil menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas luar biasa."

"Namun, keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal masih menjadi penghalang utama. Ini bukan semata persoalan ekonomi, tapi juga soal keadilan,” tegas Farahdibha yang juga Senior Expert di Kiroyan Partners dan Sekjen Wanita Tani Indonesia HKTI tersebut.

Farahdibha memaparkan sejumlah praktik baik dari Indonesia yang dinilai berhasil mendorong inklusi keuangan berbasis komunitas dan gender. Di antaranya yakni penguatan Gapoktan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui sistem pertanian kolektif, tabungan kelompok, dan pelatihan literasi keuangan.

Kemudian, program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang memberi akses pembiayaan tanpa agunan bagi perempuan prasejahtera disertai pendampingan rutin.

Selain itu, pemanfaatan platform digital untuk memberdayakan pelaku usaha mikro perempuan agar terhubung dengan ekosistem ekonomi digital. "Juga dukungan kebijakan strategis, seperti target nasional inklusi keuangan 90% pada 2024 dengan fokus pada kesetaraan gender," kata dia. Lebih jauh, Farahdibha menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai anggota baru BRICS.

Menurutnya, Indonesia dapat berperan penting merumuskan kebijakan kerja sama ekonomi lintas selatan (Global South) yang lebih adil dan partisipatif.

“Inklusi keuangan bukan sekadar agenda pembangunan. Ini hak dasar yang harus dijamin negara khususnya bagi perempuan yang selama ini suaranya kurang didengar. Perempuan harus dilibatkan secara aktif mendesain dan menerapkan kebijakan ekonomi digital,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Farahdibha juga mengapresiasi inisiator forum seperti Sapiens Research, Rimjhim Gour, dan The Future Shift Labs yang dinilai menyediakan ruang penting bagi negara-negara selatan untuk saling belajar dan berkolaborasi.

Dia berharap kehadiran dirinya di panggung internasional jadi simbol semangat Kartini masa kini yakni perempuan tak hanya memperjuangkan kesetaraan di dalam negeri, tapi juga memperluas pengaruh secara global.
"Dari desa hingga forum dunia, suara perempuan Indonesia memiliki daya mengubah narasi dan arah pembangunan ke depan. Ini menunjukkan bahwa perjuangan Kartini masih relevan, kini dan nanti," pungkas Farahdibha. (H-2)

Read Entire Article
Global Food