
PEMERINTAH Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengaku siap untuk dijadikan tempat pengungsian sementara bagi warga Gaza, Palestina. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Mie Go mengatakan bahwa rencana evakuasi sementara warga Gaza ke Pangkalpinang dinyatakan Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
"Pak Mensos pernah menyatakan pangkalpinag ini sebagai salah satu lokasi yang di persiapkan. Untuk menampung pengungsi dari jalur Gaza," kata Mie Go. Minggu (20/4).
Ia menambahkan bahwa jika langkah evakuasi atau penampungan sementara menjadi kebijakan Pemerintah Pusat maka Pangkalpinanng siap mendukung. “Kita siap mendukung, tapi saat ini, kami masih menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat, baik Teknisnya, lokasi maupun skema pelayanan pengungsi," ujar Mie Go.
Pernyataan Mensos Saifullah atau biasa disapa Gus Ipul, soal tempat evakuasi warga Gaza diungkapkan juga pada Kamis (17/4) di Jakarta. "Ya kalau kita siap, menunggu arahan Presiden. Kita tentu mendukung apa yang menjadi keputusan Presiden dan kita persiapkan. Ada beberapa tempat yang bisa jadi tempat untuk evakuasi. Salah satunya nanti di Pangkalpinang," kata Saifullah dilansir Antara.
Namun, ia menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada arahan dari Presiden Prabowo mengenai relokasi warga Gaza tersebut. "Sampai sekarang belum (ada arahan). Tapi kita persiapkan," katanya.
Hujan Kritik
Kabar pertama mengenai rencana diterbangkannya warga Gaza ke Indonesia, dilaporkan media Israel, Channel 12, pada 26 Maret 2025. Media tersebut melaporkan bahwa kloter pertama warga Gaza yang terdiri dari 100 orang akan diterbangkan ke Indonesia untuk mendorong perpindahan secara sukarela.
Laporan itu juga menyebut jika warga Gaza itu diperkirakan bakal dipekerjakan di bidang konstruksi. Israel disebut berharap program ini berhasil sehingga ribuan warga Gaza lain nantinya mau pindah ke Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI sempat membantah laporan tersebut. Namun pada 9 April 2025, Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba mengumumkan Indonesia siap menerima 1.000 warga Gaza "pada gelombang pertama."
"Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka," katanya.
Pernyataan Presiden itu segera mendapat hujan kritik, termasuk dari masyarakat. Banyak masyarakat menyatakan langkah Prabowo sesuai keinginan Israel dan AS untuk memperlemah eksistensi bangsa Palestina di Tanah Airnya.
Presiden Prabowo kemudian meralat pernyataannya dengan menyebutkan bahwa evakuasi itu bukanlah relokasi dan hanya bersifat sementara. (M-1)