CACAR air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya bentol-bentol berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh, sering kali disertai dengan demam, rasa lemas, dan hilangnya nafsu makan.
Virus ini sangat menular dan dapat dengan mudah menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin.
Gejala dan Ciri-Ciri Cacar Air
Gejala cacar air biasanya muncul 4-5 hari setelah anak mengalami demam.
Namun, berbeda dengan campak, ruam dan bintik air pada cacar air muncul dalam 10-21 hari setelah anak pertama kali terpapar virus.
Beberapa ciri-ciri dan gejala cacar air pada anak yang perlu diperhatikan antara lain:
- Ruam kulit merah yang kemudian berubah menjadi bintik-bintik kecil berisi cairan, yang disebut lenting cacar.
- Kumpulan cacar baru akan muncul setelah 4-5 hari.
- Ruam kemerahan biasanya dimulai dari area sekitar kepala dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dalam 1-2 hari.
- Ruam atau lenting cacar juga dapat muncul di mulut, kelopak mata, dan kelamin.
- Demam, yang biasanya semakin tinggi seiring dengan munculnya lenting cacar.
- Rasa lelah dan tidak enak badan.
- Kehilangan nafsu makan.
Pencegahan Penyakit Varicella/Cacar Air
Vaksinasi cacar air pertama kali diberikan pada anak usia 12–15 bulan, dengan vaksin lanjutan pada usia 4–6 tahun.
Untuk remaja dan orang dewasa, vaksin cacar air diberikan dalam dua dosis dengan jarak pemberian minimal 28 hari.
Selain vaksinasi, beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah cacar air, terutama jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, antara lain:
- Hindari kontak dekat dengan penderita cacar air. Imunoglobulin varicella zoster dapat mencegah (atau setidaknya meringankan) terjadinya cacar air jika diberikan dalam waktu maksimal 96 jam setelah terpapar, terutama untuk bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar air sebelum atau setelah melahirkan.
- Gunakan masker ketika berinteraksi dengan anggota keluarga yang terinfeksi cacar air.
- Rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah kontak dengan penderita cacar.
- Hindari berbagi barang pribadi (handuk, pakaian, sisir) dan tidur sekamar dengan penderita cacar.
- Pisahkan pakaian atau sprei penderita cacar saat dicuci.
- Segera bersihkan benda atau permukaan yang terkena kontak langsung dengan penderita cacar menggunakan cairan antiseptik.
- Konsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh agar dapat melawan infeksi.
- Jika merasa telah terpapar virus cacar air, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan vaksin yang dapat mencegah penyakit ini.
Sumber:
- Kemenkes
- halodoc