SELULAR.ID – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak mengungkap rencana aksi korporasi berupa penghentian kegiatan dan penutupan sejumlah lini usaha yang dijalankan anak perusahaan.
Melalui surat yang mereka kirim ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi menjelaskan, rencana penutupan anak usaha dilakukan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dan menjaga keuangan tetap stabil.
“Dalam mengembangkan bisnisnya, perseroan selama ini fokus kepada pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan untuk jangka panjang, serta menciptakan nilai nyata melalui optimalisasi kinerja operasi dan mempertahankan disiplin keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan pertumbuhan,” kata Fika yang Selular kutip, Senin (4/11/2024).
Menurut Fika, sejak melakukan penawaran saham umum perdana atau IPO pada tahun 2021, perseroan telah melakukan investasi dalam mengembangkan bisnisnya secara organik dan melalui sejumlah pengambilalihan dalam rangka memasuki pangsa pasar baru.
Perseroan juga telah melakukan identifikasi untuk menentukan peningkatan di setiap segmen usaha atau anak perusahaan yang sejalan dengan strategi usaha jangka panjang perseroan.
“Namun sejak perseroan melakukan IPO, pasar di mana perseroan beroperasi telah mengalami perubahan yang substansial, begitu pula dengan dinamika persaingan,” ujar Fika.
Akibat perubahan situasi bisnis itu, perseroan mencatatkan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi pendapatan dari berbagai segmen usaha.
Yang mana hal tersebut, lanjut Fika, tidak konsisten dengan strategi jangka panjang perseroan untuk mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Dengan konteks di atas, kami telah melakukan peninjauan kembali terhadap prospek sejumlah segmen usaha Perseroan dan memutuskan bahwa Perseroan perlu melakukan restrukturisasi usaha untuk mencapai tujuan strategis tersebut,” terang dia.
Baca juga: Usai Rilis Laporan Keuangan, Bukalapak Justru Tutup Sejumlah Lini Usaha
Fika menyebut Bukalapak telah melakukan berbagai upaya terbaik namun kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha atau anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen perseroan untuk mengambil keputusan rencana aksi Korporasi.
Usulan rencana aksi korporasi juga telah disampaikan oleh direksi pada rapat gabungan direksi dan dewan komisaris perseroan pada 30 Agustus 2024 dan disetujui secara terpisah melalui Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris yang terakhir ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2024.
Rencana aksi korporasi akan dilaksanakan secara bertahap dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan seluruh proses diharapkan dapat diselesaikan seluruhnya pada triwulan kedua di tahun 2025.
Nasib karyawan Bukalapak
Fika juga mengungkapkan pelaksanaan rencana aksi korporasi tersebut tentu akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.
Bukalapak menyadari bahwa ini bukanlah hal yang mudah bagi para karyawannya dan dalam pelaksanaannya perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Perseroan memahami bahwa dalam pelaksanaannya, rencana aksi korporasi memiliki tantangan tersendiri tapi manajemen percaya bahwa hal ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan usaha Perseroan dalam jangka panjang,” ucap Fika.
“Selanjutnya Bukalapak akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen usaha inti dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien agar dapat menciptakan nilai di seluruh segmen usaha yang tersisa bagi para pemangku kepentingan perseroan, terutama pemegang saham perseroan,” tutupnya.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News