SELULAR.ID – Bitcoin terus mencetak all time high baru dalam beberapa hari terakhir, kini menembus angka $88,000 pada Selasa (12/11/2024) pukul 06.00 WIB.
Hanya seminggu yang lalu, harga BTC berada di angka $67,830 dengan demikian BTC mencatat kenaikan 28,30% dalam sepekan terakhir.
Sementara, Year To Date (YTD) BTC telah melonjak sebesar 82,13%.
Altcoin ikut melonjak bersama Bitcoin (BTC), dengan Ethereum (ETH) mencapai $3,349, Solana (SOL) menyentuh $220, dan Dogecoin (DOGE) berada di $0,324, masing-masing mencatatkan kenaikan dalam seminggu terakhir jam sebesar 38,65%, 38,85%, dan 108%.
Kapitalisasi pasar global kripto kini telah melampaui $3 triliun, terakhir kali dicapai pada November 2021.
Pergerakan bullish ini terjadi seiring dengan saat pasar mencerna kemenangan telak Donald Trump yang berdampak positif ke pasar kripto.
Presiden terpilih ini telah berjanji bahwa pemerintahannya akan berhenti menjual miliaran dolar Bitcoin yang dikumpulkan oleh AS dari kasus kriminal, dan malah akan menyimpannya sebagai cadangan strategis seperti emas.
Kebijakan tersebut akan meredam kekhawatiran investor adanya aksi jual BTC oleh pemerintah AS di masa depan.
Baca juga: Bitcoin Berpotensi Mencetak Rekor Baru di Tengah Sentimen Positif Pasar
Trump juga menyatakan bahwa pada hari pertama jabatannya, ia akan memberhentikan Ketua U.S. Securities and Exchange Commission, Gary Gensler, serta menerapkan kebijakan yang mendorong hak kepemilikan mandiri (self-custody) aset kripto dan mendukung perkembangan industri secara luas.
Di sisi lain, perdagangan ETF Bitcoin spot mencatat penutupan positif selama lima minggu berturut-turut.
Pekan lalu, ETF Bitcoin spot mencatat net inflow sebesar $1,63 miliar pada periode 4 – 8 November 2024, dengan angka penutupan harian mencapai $1,48 Miliar pada Kamis (7/11/2024) inflow harian tertinggi sejak pertama kali ETF Bitcoin diperdagangkan pada 11 Januari 2024, menurut data dari SoSo Value.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan reli Bitcoin berpotensi mencapai angka $91.500.
“Meski demikian, investor perlu tetap waspada adanya penurunan yang didorong aksi profit taking dan aksi risk-off minggu ini karena bertepatan dengan adanya rilis data Inflasi AS dan pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell,” ujarnya.
Panji menyebut bahwa pasar saat ini sedang berada di fase keserakahan yang tinggi.
“Selain itu, indeks Crypto Greed and Fear menunjukkan posisi Extreme Greed seperti angka 76, ini mengindikasikan bahwa pasar sedang berada dalam fase ketamakan yang tinggi,” ujar Panji.
“Situasi ini sering kali mengisyaratkan bahwa harga kripto telah naik secara signifikan dalam waktu singkat dan mungkin rentan terhadap koreksi,” lanjutnya.
Fokus Minggu Ini: Data CPI dan Pidato Powell
Fokus utama pasar minggu ini adalah data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada 13 November nanti, yang diharapkan akan memberi gambaran tentang tekanan inflasi dan arah kebijakan Federal Reserve.
Data CPI diprediksi akan meningkat menjadi 2,6%YoY, lebih tinggi dari periode sebelumnya di angka 2,4%YoY dan secara bulanan diprediksi akan tetap di angka 0,2% MoM.
Di sisi lain, data inflasi disusul oleh pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat, 15 November 2024 nanti.
Meskipun inflasi tahunan diprediksi meningkat, ada kemungkinan Fed akan terus melanjutkan penurunan suku bunga dalam upaya mendorong likuiditas lebih lanjut.
Menurut CME Fedwatch Tool, pasar melihat peluang sekitar 65% untuk penurunan suku bunga 25 bps pada FOMC Desember.
Prediksi dan Risiko
Baca juga: Kripto Bisa Jadi Agunan Kredit di Bank? Ini Kata OJK