Bank BTPN Ganti Nama Jadi SMBC Indonesia, Laba Turun 4,8 Persen

2 weeks ago 4

Jakarta, Selular.ID – Usai merubah nama menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia, sebelumnya Bank BTPN), Perseroan mengklaim kinerjanya positif sepanjang Januari-September 2024.

“SMBC Indonesia terus bertumbuh dengan mencetak performa yang baik, didukung fundamental keuangan yang kuat, untuk menghadirkan lebih banyak pertumbuhan berarti,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama SMBC Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasi SMBC Indonesia periode Januari-September 2024 telah memperhitungkan kinerja keuangan PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF), atau Grup OTO dari SMBC Indonesia pascaakuisisi Maret 2024.

Kinerja Positif Hasil Solusi Keuangan yang Relevan dan Berorientasi pada Kebutuhan Nasabah

SMBC Indonesia terus menjangkau segmen yang lebih luas melalui solusi keuangan yang berorientasi pada kebutuhan nasabah, baik retail maupun korporasi.

Upaya tersebut mengantarkan SMBC Indonesia mencatatkan kenaikan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp12,97 triliun rupiah pada Januari-September 2024.

Pertumbuhan pendapatan operasional (konsolidasi) didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 22% yoy menjadi Rp10,98 triliun, kenaikan pendapatan bunga dari kredit, pendapatan dari penempatan aset likuid, seperti surat berharga, serta pendapatan bunga bersih dari Grup OTO.

Selain itu, pertumbuhan pendapatan juga dikontribusikan oleh pendapatan dari bancassurance, kartu kredit, cash management, dan trade and guarantee.

Aset SMBC Indonesia pun tumbuh 17% yoy menjadi Rp228,6 triliun pada akhir September 2024, mencerminkan kinerja yang stabil dan kuat di tengah dinamika pasar.

Baca Juga: Jenius Travel Fair Sebar Diskon Transaksi di Traveloka Sampai Rp7 Juta

Bank digital milik SMBC Jenius juga konsisten mengembangkan kapabilitas digital untuk memastikan cara yang mudah, cerdas, dan aman untuk akses ke berbagai solusi keuangan bagi masyarakat digital savvy dan juga pengembangan fitur-fitur bagi segmen wealth management di dalam Jenius

Jenius berhasil menumbuhkan jumlah pengguna terdaftar sebesar 16% yoy menjadi 5,9 juta per akhir September 2024.

Total penyaluran kredit (Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Paylater) juga mengalami peningkatan sebesar 112% yoy menjadi Rp3,3 triliun, dari Rp1,3 triliun.

Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius turut tumbuh 11% yoy menjadi Rp27,2 triliun.

Baca Juga: Panas Hubungan TSMC dengan Perancang Chip Sopgho Gegara Huawei

Kemudian, SMBC Indonesia mencatatkan laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1.994 miliar pada Januari-September 2024, lebih rendah 4,8% yoy.

Faktor penyebab penurunan laba bersih ini di antaranya adalah biaya kredit yang naik 45% yoy, atau sebesar Rp863 miliar dan peningkatan beban operasional sebesar 27% menjadi Rp7 triliun.

Biaya-biaya tersebut berasal dari pertumbuhan volume usaha dan inisiatif yang sedang dikerjakan SMBC Indonesia serta perhitungan biaya kredit dan operasional dari Grup OTO seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Baca Juga: Kantongi 3 Juta Lebih Penggguna, Jenius Tampil dengan Konsep Baru

Menciptakan Lebih Banyak Pertumbuhan Bermakna dengan Inisiatif Berkelanjutan

Tahun ini, SMBC Indonesia berkolaborasi dengan Yayasan Guru Belajar (YGB) melalui program “Guru Kreatif Cerdas Finansial” untuk memberikan pelatihan digital ke lebih dari 9.000 guru agar mereka dapat meningkatkan kapasitasnya di era modern.

Dalam program yang berlangsung antara Agustus dan November 2024 ini, peserta program mendapatkan berbagai konten pengajaran, seperti konsep guru merdeka belajar, design thinking, penggunaan artificial intelligence (AI) dalam pembuatan media ajar, dan literasi keuangan.

Sebanyak 175 peserta akan dipilih di akhir program sebagai Guru Kreatif Cerdas Finansial yang akan menjadi agen penggerak literasi keuangan di ekosistem pendidikan.

Baca Juga: Sepak Terjang Bank Jago dari Bank Konvensional Bertransformasi ke Bank Digital

Secara keseluruhan, sebanyak 7.659 aktivitas program Daya telah memberi manfaat ke 8.75 juta jiwa sepanjang Januari-September 2024.

Jumlah penerima manfaat tersebut tumbuh sebanyak 2,4 kali dari periode yang sama tahun lalu.

“Dengan melihat dampak positif yang dirasakan jutaan orang di berbagai daerah di Indonesia, kami akan terus mengembangkan program Daya untuk memungkinkan lebih banyak nasabah dan masyarakat dalam menikmati kehidupan yang lebih bermakna,” tutup Henoch.

Baca Juga: Menjadi Bank Kustodian, Bank BTPN Siap Dukung Pertumbuhan Investasi di Pasar Modal Indonesia

Read Entire Article
Global Food