Wakil Kepala BGN Minta Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat

7 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, mengingatkan para mitra dan pemilik yayasan pengelola Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi agar memiliki kepedulian sosial terhadap sekolah-sekolah penerima manfaat Makan Bergizi Gratis. Kepedulian ini sesuai dengan semangat awal program yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Dalam acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten dan Kota Pasuruan pada Kamis (11/12), ia pun menyampaikan harapan agar mitra dan yayasan dapat membantu kebutuhan fisik sekolah.

"Mbok kalau ada (sekolah) yang gentingnya bocor itu disumbang, dibenerin. Mbok kalau (ada sekolah) yang tidak punya WC itu dibangunkan WC," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanik menjelaskan latar belakang pelibatan yayasan dalam program MBG. Menurutnya, sejak perencanaan awal tahun lalu, Presiden Prabowo Subianto secara khusus meminta agar mitra program berasal dari yayasan pendidikan, keagamaan, atau sosial, bukan dari PT atau CV.

Ia melanjutkan, Presiden meminta yayasan pendidikan, keagamaan, dan sosial dipilih untuk bekerja sama dengan BGN karena program tersebut merupakan bantuan pemerintah. Namun, dalam pelaksanaannya muncul yayasan-yayasan baru yang sebenarnya tidak bergerak di bidang pendidikan, keagamaan, maupun sosial.

Nanik meminta yayasan tersebut tetap mengedepankan tanggung jawab dan tidak mencari keuntungan secara berlebihan. Ia menegaskan bahwa kualitas bahan baku makanan tidak boleh dikorbankan demi efisiensi biaya.

"Njenengan-njenengan yang (yayasannya) nggak ada di tiga-tiganya itu, paling enggak jalankanlah dengan benar dalam pembelanjaan bahan baku. Jangan beli bahan baku, semangkanya setipis tisu, jangan anggurnya cuma tiga doang. Opo pengaruhe gizine, nek anggure mung telu thok. Ya mbok anggurnya enem, itu kan lumayan," papar dia.

Ia menekankan pentingnya menjaga standar gizi serta meminta agar harga tidak dipermainkan, mengingat setiap yayasan sudah memperoleh insentif sebesar Rp6 juta per hari.

Nanik menambahkan bahwa jika pun mitra atau yayasan mencari keuntungan, hal itu harus dilakukan dengan menggunakan hati nurani. Ia menekankan bahwa keuntungan yang diambil sebaiknya wajar dan tidak berlebihan.

Mantan wartawan senior itu menyampaikan bahwa saat ini imbauan masih menjadi pendekatan utama. Namun, BGN telah menyiapkan langkah yang lebih tegas melalui penyusunan petunjuk teknis bersama Wakil Ketua BGN Bidang Tata Kelola, Sony Sonjaya.

"30 persen dari pendapatan mitra harus untuk sosial dan pendidikan. Paling tidak ini agar kita tidak mencederai atau mengkhianati keinginan Presiden," pungkas Nanik.

(rir)

Read Entire Article
Global Food