Untuk Petani, Kemenko Pemberdayan Masyarakat Gelar Dua Pelatihan Strategis di Kabupaten Bandung

5 hours ago 3
Untuk Petani, Kemenko Pemberdayan Masyarakat Gelar Dua Pelatihan Strategis di Kabupaten Bandung Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leon Alpha Edison saat membuka pelatihan dua pelatihan strategis di Kabupaten Bandung.(MI/BAYU ANGGORO)

KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar dua pelatihan strategis secara simultan di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa (4/11).

Kegiatan yang diikuti oleh 160 peserta ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan pemasaran digital petani dan inefisiensi rantai pasok logistik antar-daerah.  

Para peserta terdiri dari petani, UMKM, dan perwakilan koperasi se-Jawa Barat.

Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leon Alpha Edison, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan intervensi konkret berdasarkan temuan belanja masalah Kemenko PM beberapa minggu sebelumnya.

"Kami hadir hari ini untuk menjawab tantangan yang kami temukan langsung di lapangan. Pertama, kami melihat petani muda belum memiliki kemampuan mumpuni dalam pemasaran produk secara mandiri melalui platform digital. Kedua, kami menemukan masih langkanya koperasi yang bergerak sebagai offtaker di daerah masing-masing, sehingga terjadi inefisiensi dan biaya logistik yang tinggi, karena koperasi dari Garut atau Cianjur masih mengirim produknya ke sini," ujarnya.

Untuk menjawab dua tantangan tersebut, Kemenko PM menginisiasi dua pelatihan terfokus.

"Solusi kami hadirkan secara spesifik. Pertama, Pelatihan Berdaya Bersama yang dikhususkan untuk 100 petani muda dan UMKM. Kami hadirkan mentor-mentor terbaik dari Kementerian UMKM, DCT Agency, dan praktisi Content Creator untuk mengajari Digital Marketing dan cara membuat konten," tambahnya.

Hal ini penting agar mereka bisa mandiri dan naik kelas.

Kedua, lanjut Leon, pihaknya menggelar 'Pelatihan Replikasi Model Rantai Pasok Lokal' khusus untuk perwakilan koperasi dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.

"Ini selama dua hari. Kita akan membedah model sukses Al-Ittifaq bersama narasumber dari Kementerian Koperasi dan Al-Ittifaq sendiri. Harapannya agar siapapun bisa mereplikasi model ini dan menjadi offtaker di wilayah masing-masing," katanya.

Leon menambahkan, Kemenko PM berupaya mengonsolidasikan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem ekonomi yang inklusif.

"Tujuan akhirnya adalah memastikan intervensi pemerintah memberikan dampak langsung dan terukur terhadap agenda besar nasional, yakni pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," tandasnya.


Untuk koperasi

Sementara itu, CEO Kopontren Al-Ittifaq, Irawan, menyambut baik inisiatif Kemenko PM yang menjadikan Al-Ittifaq sebagai pusat pelatihan dan replikasi model.

"Kami sangat terbuka dan berterima kasih atas kepercayaan Kemenko PM. Pelatihan ini sangat penting, tidak hanya untuk petani kami tetapi juga untuk rekan-rekan koperasi dari daerah lain," ujarnya.

Al-Ittifaq, kata dia, siap berbagi model bisnis yang telah dijalankan agar bisa direplikasi. "Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat ekosistem agribisnis pesantren secara nasional dan membantu petani naik kelas."

Read Entire Article
Global Food