TikTok Ajak Masyarakat Bangun Kebiasaan Digital yang Aman dari Penipuan Online

5 hours ago 2
TikTok Ajak Masyarakat Bangun Kebiasaan Digital yang Aman dari Penipuan Online TikTok menggelar #PikirDuaKali LIVE Series(Dok.TikTok)

PLATFORM hiburan digital, TikTok menggelar #PikirDuaKali LIVE Series, sebuah sesi dialog interaktif yang mengajak pengguna dan masyarakat luas membangun kebiasaan digital yang cerdas, aman, dan bertanggung jawab agar terhindar dari berbagai ancaman di ruang digital, termasuk dari penipuan online. 

Mengangkat tema Generasi Digital, Cerdas, Kreatif, dan Aman, episode perdana yang disiarkan langsung melalui TikTok LIVE pada Sabtu (1/11) menghadirkan pembahasan seputar berbagai modus penipuan online, karakteristik pelaku, serta langkah-langkah pencegahannya. 

Para narasumber juga berbagi panduan praktis yang dapat diterapkan masyarakat, termasuk metode 3C; Cek, Cegah, dan Cegat, untuk melindungi diri sekaligus menciptakan ruang digital yang aman dari penipuan online. 

SCAM DAN SPAM 
Hodo Purwoko, VP Head of National Digital Brand Engagement Strategy IM3 membagikan tren penipuan di industri telekomunikasi seperti yang dialami Indosat dan IM3 saat ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu penipuan melalui jaringan seluler yang dilakukan melalui telepon atau SMS; serta penipuan di kanal digital yang yang mengatasnamakan perusahaan. 

Kedua modus ini biasanya menawarkan hadiah palsu, lowongan kerja bodong, atau bahkan berisi pesan maupun panggilan yang mencurigakan (spam). 

“Sekitar 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya, dan terjadi di jaringan seluler mulai dari teks phising, tawaran kerja palsu, hingga skema penipuan investasi¹. Untuk mengantisipasi kasus-kasus ini, Indosat Ooredoo Hutchison menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) melalui fitur Satspam (Satuan Anti-Scam & Spam) yang secara otomatis mendeteksi dan menandai nomor mencurigakan dengan indikator warna merah untuk scam, kuning untuk spam, lalu hijau untuk nomor aman,”  Hodo menjelaskan. 

Satspam merupakan fitur perlindungan digital dari penipuan (scam) dan spam yang bekerja secara otomatis menggunakan teknologi AI dan jaringan 5G untuk melindungi pengguna IM3 dari panggilan dan SMS mencurigakan dengan memberikan peringatan otomatis. 

Di samping fitur-fitur yang telah diberikan oleh Indosat, Hodo juga berpesan agar pengguna internet tetap mengecek akun-akun terlebih dahulu sebelum mengakses informasi yang diterima. 

"Pastikan bahwa informasi didapatkan dari akun yang telah terverifikasi. Pelajari terlebih dahulu apakah tautan resmi atau tidak, siapa pengirimnya, dan kami akan bantu dari sisi proteksinya." ujarnya. 

PERKUAT KEAMANAN PENGGUNA

Edwin Lengkei, Senior Manager, PR and Communications, TikTok Indonesia, menegaskan bahwa keamanan pengguna merupakan prioritas utama bagi TikTok. 

Untuk melindungi pengguna dari berbagai bentuk manipulasi dan penipuan online, TikTok menerapkan sejumlah langkah pengamanan termasuk Panduan Komunitas sebagai pedoman kebijakan di TikTok, moderasi berlapis, fitur keamanan, serta kampanye literasi #PikirDuaKali yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi RI), Satgas PASTI, IM3, dan para kreator untuk memperluas jangkauan edukasi mengenai keamanan digital di masyarakat. 

“TikTok tidak menoleransi dan tidak mengizinkan segala bentuk upaya manipulasi atau penipuan di platform kami. Semua konten yang melanggar Panduan Komunitas, termasuk yang memuat penipuan online akan dihapus dari platform," terang Edwin. Edwin juga menambahkan bahwa sepanjang semester pertama 2025, TikTok telah menghapus lebih dari 25 juta konten, termasuk di antaranya 232 ribu konten terkait penipuan, dengan 94% di antaranya dihapus secara proaktif sebelum dilaporkan pengguna. 

Edwin menambahkan bahwa fitur pelaporan di TikTok bersifat anonim, sehingga pengguna tidak perlu khawatir saat melaporkan konten yang dianggap melanggar Panduan Komunitas atau terindikasi sebagai penipuan yang dapat merugikan masyarakat. 

KENALI MODUS PENIPUAN
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, sejumlah kreator turut berperan dalam menyebarkan pesan kampanye #PikirDuaKali melalui konten yang menarik dan mudah dipahami oleh audiens mereka. Salah satunya adalah Lianna Nathania (@liannanathania), kreator edukasi dengan lebih dari 3,7 juta pengikut di TikTok. 

“Sebagai kreator, aku merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu menyuarakan pentingnya memahami keamanan digital. Agar pesanku lebih mudah diterima, aku mengemas konten dengan cara yang menarik supaya pengguna terdorong untuk berpikir kritis dan berhati-hati sebelum mengklik tautan atau membagikan informasi di platform digital,” jelasnya. 

Lianna juga membagikan sejumlah tips untuk mengenali dan menghindari penipuan online dengan melakukan kebiasaan berpikir dua kali dan menerapkan metode 3C. “Sering kali kita menemukan pesan yang terlihat resmi, tetapi ternyata tautan atau nomor pengirimnya palsu. Karena itu, cek dulu nama, isi pesan, dan nomor pengirimnya; cegah dengan tidak terburu-buru mengeklik tautan atau mentransfer uang dan cegat dengan segera melaporkan serta memblokir akun penipu,” tambahnya. 

#PikirDuaKali LIVE Series merupakan bagian dari kampanye #PikirDuaKali, inisiatif terbaru dari TikTok yang bertujuan meningkatkan literasi digital dan kesadaran masyarakat terhadap berbagai ancaman di ruang digital, khususnya penipuan online.

Kampanye ini menghadirkan rangkaian aktivitas di dalam dan luar aplikasi, mulai dari laman Pusat Panduan #PikirDuaKali yang berisi panduan keamanan, tips pencegahan, dan kanal pelaporan terhubung ke Indonesia Anti-Scam Center; kolaborasi bersama kreator dan pakar keamanan digital untuk menciptakan konten edukasi, hingga sosialisasi masyarakat lewat program TikTok Goes to Campus. 

Ikuti episode berikutnya dari #PikirDuaKali bertema “Cerdas Bertransaksi, Aman Berinternet” yang akan disiarkan langsung pada Sabtu, 8 November 2025 pukul 17.00 WIB melalui TikTok LIVE (@tiktokofficialindonesia) dan Vidio.com. (E-2)

Read Entire Article
Global Food