
TELESKOP Luar Angkasa James Webb kembali menampilkan hasil pengamatannya yang luar biasa. Kali ini, teleskop tersebut mengarahkan instrumen inframerahnya ke wilayah dekat Sagittarius A*, lubang hitam supermasif yang berada sekitar 26.673 tahun cahaya dari Bumi. Hasil tangkapannya sungguh menakjubkan.
Terlihat gambaran detail dan berwarna dari Sagittarius B2, kawasan pembentuk bintang terbesar serta paling aktif di Galaksi Bima Sakti.
Awan Molekul Raksasa yang Sangat Aktif
Gambar terbaru yang dirilis oleh NASA dan European Space Agency (ESA) ini memperlihatkan kompleksitas luar biasa dari Sagittarius B2 (Sgr B2), sebuah awan gas dan debu raksasa yang terletak sekitar 120 parsec dari pusat galaksi. Dengan diameter mencapai 45 parsec, wilayah ini merupakan salah satu awan molekul terbesar yang pernah ditemukan di alam semesta.
Menurut astronom Universitas Florida, Adam Ginsburg, kemampuan inframerah James Webb memberikan pandangan yang belum pernah terlihat sebelumnya.
“Kekuatan inframerah Webb memungkinkan kita melihat detail yang selama ini tersembunyi. Hal ini membantu menjawab pertanyaan lama, seperti bagaimana bintang-bintang masif terbentuk dan mengapa Sagittarius B2 jauh lebih aktif dibandingkan wilayah lain di pusat galaksi,” jelasnya.
Detail Gambar yang Tertangkap
Nazar Budaiev, kandidat doktor dari universitas yang sama, menambahkan bahwa setiap gambar dari Webb selalu membuka wawasan baru.
“Manusia telah meneliti bintang selama ribuan tahun, tetapi masih banyak hal yang belum diketahui. Setiap gambar baru dari Webb memberi kita penemuan sekaligus pertanyaan baru,” ujarnya.
Dua tangkapan terbaru ini menampilkan gugusan bintang besar dan debu kosmik yang berkilau di dalam nebula molekul Sagittarius B2.
Gambar pertama, hasil tangkapan instrumen Mid-Infrared (MIRI), menampilkan debu panas yang bersinar terang. Di sisi kanan gambar, terlihat gugusan awan berwarna merah—wilayah yang diketahui sangat kaya akan molekul kompleks.
Gambar kedua, yang diambil oleh kamera Near-Infrared (NIRCam), memperlihatkan lebih banyak bintang berwarna, meski dengan detail gas dan debu yang lebih sedikit.
Wilayah Terpadat di Pusat Galaksi
Sagittarius B2 merupakan salah satu wilayah paling padat di pusat galaksi. Total massanya diperkirakan mencapai tiga juta kali massa Matahari, dengan kepadatan sekitar 3.000 atom hidrogen per sentimeter kubik. Bisa 20 hingga 40 kali lebih padat dibandingkan awan molekul biasa.
Meskipun hanya mengandung sekitar 10% gas di inti galaksi, kawasan ini bertanggung jawab atas pembentukan setengah dari seluruh bintang di pusat Bima Sakti.
Suhu di dalam awan berkisar antara 40 hingga 300 Kelvin, tergantung pada jaraknya dari zona pembentukan bintang. Meski suhu dan tekanannya relatif rendah, reaksi kimia di wilayah ini berlangsung sangat lambat.
Namun, Sagittarius B2 tetap kaya akan molekul organik kompleks, hingga hampir setengah dari seluruh molekul antarbintang yang diketahui ditemukan di wilayah ini.
Cahaya yang Menembus Galaksi
Hasil pengamatan inframerah MIRI juga menunjukkan area padat dengan debu panas yang bersinar terang. Sementara itu, bagian tergelap yang terlihat pada gambar bukanlah ruang kosong, melainkan wilayah dengan debu dan gas yang begitu tebal hingga cahaya tidak dapat menembusnya.
Para astronom berharap, analisis lanjutan dapat mengungkap alasan mengapa Sagittarius B2 begitu produktif dalam membentuk bintang, berbeda dari wilayah lain di pusat galaksi.
Sumber: Futura Science