Tanamkan Kebiasaan Jajan Sehat dan Peduli Lingkungan Pada Anak

15 hours ago 3
Tanamkan Kebiasaan Jajan Sehat dan Peduli Lingkungan Pada Anak Sebagian besar anak memilih jajanan berdasarkan rasa dan tampilan tanpa memperhatikan kebersihan, kandungan bahan tambahan, atau informasi pada label kemasan.(Dok. Garudafood Putra Putri Jaya )

KEBIASAAN jajan merupakan bagian dari keseharian anak-anak Indonesia, baik di lingkungan sekolah maupun sekitar rumah. Jajanan dipilih karena mudah didapat, terjangkau, dan menarik secara visual maupun rasa. Namun, perilaku jajan anak sering kali belum disertai pemahaman yang cukup tentang keamanan pangan yang dikonsumsi. 

Sebagian besar anak memilih jajanan berdasarkan rasa dan tampilan tanpa memperhatikan kebersihan, kandungan bahan tambahan, atau informasi pada label kemasan. Selain itu, kebiasaan jajan juga berdampak pada lingkungan, terutama dari sisi sampah plastik kemasan pasca konsumsi. 

Oleh karena itu, diperlukan edukasi berkelanjutan agar anak-anak dapat menjadi konsumen yang lebih sadar, bijak dalam memilih jajanan, dan peduli terhadap kelestarian bumi.

Terkait dengan hal tersebut, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood), perusahaan makanan dan minuman asli Indonesia yang berasal dari Pati, Jawa Tengah, menginisiasi gerakan Bijak Jajan Cinta Bumi, kampanye edukatif yang mengajak generasi muda untuk lebih sadar dan bijak dalam memilih pangan jajanan sekaligus peduli pada kelestarian lingkungan. 

Melalui program ini, Garudafood berkomitmen untuk membangun perilaku konsumsi yang cerdas, sehat, dan berkelanjutan, dimulai dari kebiasaan sederhana yaitu memilih jajanan yang aman dan mengelola sampah plastik kemasan pascakonsumsi. 

Dimulai sejak Agustus 2025, inisiatif ini telah menjangkau 30 sekolah tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK di wilayah Surakarta dan sekitarnya serta mengedukasi lebih dari 20.000 siswa dan guru. Rangkaian aktivitas Bijak Jajan Cinta Bumi ditutup di SMK Negeri 2 Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 30 Oktober 2025.

"Melalui keterlibatan aktif siswa dan guru dalam gerakan Bijak Jajan Cinta Bumi, kami ingin menumbuhkan kesadaran memilih jajanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungan," ujar Dian Astriana, Head of Corporate Communication and External Relations Garudafood Group dalam keterangan resmi.

Untuk tingkat SMK, Garudafood menyisipkan kegiatan sharing best practice mengenai sociopreneurship, kewirausahaan yang menggabungkan konsep bisnis dengan misi untuk memecahkan masalah sosial di masyarakat. Sebanyak 300 siswa SMK Negeri 2 Sukoharjo yang merupakan duta Adiwiyata bersama para guru pendamping mengikuti sharing session mengenai inovasi dalam bisnis ramah lingkungan, mulai dari pengolahan sampah menjadi produk bernilai jual hingga strategi membangun usaha berkelanjutan yang berdampak sosial.

"Gerakan Bijak Jajan Cinta Bumi sejalan dengan visi dan misi sekolah kami untuk menjadi pusat belajar berwawasan lingkungan dan menghasilkan lulusan yang memiliki budaya peduli lingkungan," tutur Tuti Mahriah Kepala SMK Negeri 2 Sukoharjo.

Gerakan Bijak Jajan Cinta Bumi mengajarkan siswa untuk selalu memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi dengan membaca informasi pada kemasan terlebih dahulu, memastikan izin edar, dan tanggal kedaluwarsa. Selain itu, siswa juga mendapatkan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah, dampak negatifnya terhadap lingkungan, dan cara pengelolaan sampah kemasan, terutama jenis Multilayer Plastic (MLP) atau saset yang biasanya digunakan untuk membungkus jajanan. 

Dalam upaya menanamkan perilaku Bijak Jajan Cinta Bumi sejak dini, Garudafood berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam memberikan edukasi rutin yang menyatu dengan aktivitas sekolah. Garudafood juga memberikan Dropbox Sampah Kemasan (DSK) untuk sampah jenis kertas dan plastik serta bermitra dengan pihak ketiga untuk mengangkut dan mengolah sampah DSK sekolah secara bertanggung jawab.

"Gerakan ini bukan sekadar kampanye, tetapi sebuah ekosistem perubahan perilaku. Setiap pilihan jajanan yang aman adalah investasi bagi kesehatan kita. Dan setiap langkah kecil mengelola sampah adalah bentuk cinta kita pada bumi," tutup Dian Astriana. (E-1)

Read Entire Article
Global Food