Rumah Tumbuh Mulai Tergeser, Generasi Muda Beralih ke Hunian Ultimate!

13 hours ago 4
Rumah Tumbuh Mulai Tergeser, Generasi Muda Beralih ke Hunian Ultimate! Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Hindarko Hasan.(MI/Gana Buana)

KONSEP rumah tumbuh yang dulu populer di kalangan pembeli rumah pertama kini mulai kehilangan peminat. Tren ini terlihat jelas dari profil konsumen Summarecon Tangerang, di mana mayoritas mereka kini lebih memilih hunian ultimate, rumah siap huni dengan spesifikasi lengkap sejak awal, ketimbang rumah yang dirancang untuk dikembangkan bertahap.

Fenomena pergeseran selera ini diungkapkan oleh Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Hindarko Hasan, yang membawahi pengembangan kawasan Summarecon Tangerang dan Bandung. Menurutnya, perubahan gaya hidup dan cara pandang masyarakat terhadap kepemilikan rumah menjadi faktor utama.

“Kalau dulu orang berpikir beli rumah kecil dulu, nanti tumbuh seiring karier. Sekarang justru kebalik,” ujar Hindarko. “Mereka berpikir, kalau sekarang saja belum kuat, apalagi nanti. Jadi banyak yang memutuskan membeli rumah yang sudah lengkap sekalian.”

Hindarko menjelaskan, perubahan tren ini membuat Summarecon Tangerang menyesuaikan arah pengembangan produknya. Jika dulu konsep rumah tumbuh ditujukan bagi pembeli muda dengan potensi penghasilan meningkat, kini pasar lebih menyukai rumah siap huni yang lengkap tanpa perlu renovasi lanjutan.

“Sekarang pembeli cenderung mau langsung punya rumah final, lengkap, tanpa harus renovasi bertahap. Mereka lebih memilih ultimate home, meski angka KPR-nya jauh lebih besar,” jelas Hindarko.

Ia menjelaskan, berdasarkan data penjualan Summarecon Tangerang, produk Briza, yang menawarkan konsep rumah siap huni dengan tampilan tiga lantai dan ukuran tanah 5x12 meter, mendapatkan respons pasar lebih tinggi dibanding Rona, yang dirancang sebagai rumah tumbuh dengan ukuran lebih kecil (5x10 meter) dan harga mulai Rp750 juta.

Rona vs Briza: Gambaran Perubahan Selera Pasar

Konsumen Rona umumnya berasal dari kalangan first home buyer di kawasan sekitar (ring 1 Tangerang). Namun, banyak dari mereka akhirnya justru beralih membeli Briza, karena faktor kenyamanan, desain yang lebih “gagah”, dan lokasi yang lebih strategis.

“Awalnya Rona disiapkan untuk memenuhi pasar lebih luas. Tapi hasilnya, banyak yang datang untuk lihat Rona malah akhirnya beli Briza,” ungkap Hindarko.

Walaupun demikian, penjualan Rona tetap mencatat hasil positif, tahap pertama kini tersisa hanya satu hingga dua unit. Namun, Summarecon Tangerang memastikan bahwa arah produk ke depan akan lebih fokus pada segmen rumah siap huni (ultimate home), sejalan dengan tren pasar yang berkembang.

Dampak Tren Baru bagi Industri Properti

Hindarko menilai pergeseran ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengembang, khususnya di kawasan Summarecon Tangerang, untuk lebih memahami kebutuhan konsumen masa kini. Pembeli rumah bukan lagi sekadar mencari harga terjangkau, tetapi ingin rumah yang langsung siap dihuni dengan fasilitas dan kualitas yang terjamin.

“Kita belajar dari situ. Sekarang konsep rumah tumbuh makin kurang diminati. Pembeli ingin rumah yang langsung siap huni, tidak mau lagi menunggu bertahun-tahun untuk renovasi,” lanjut dia.

Di tengah perubahan tren preferensi pembeli, Summarecon Tangerang juga mencatat performa penjualan yang tetap positif. Berdasarkan data internal perusahaan, hingga awal Oktober lalu total transaksi di ajang Summarecon Expo telah mencapai Rp957 miliar, mendekati target Rp1 triliun. Dari seluruh proyek yang berpartisipasi dalam pameran tersebut, Summarecon Bogor menjadi kontributor tertinggi dengan penjualan sekitar Rp333 miliar, disusul Summarecon Serpong sebesar Rp308 miliar, dan Summarecon Bandung dengan Rp134 miliar.

Pameran yang digelar sejak September lalu ini akan berlangsung hingga akhir November, menampilkan berbagai klaster dan produk baru dari seluruh unit pengembangan Summarecon. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk menunjukkan inovasi produk yang sejalan dengan perubahan preferensi pasar, khususnya terhadap hunian siap huni.

“Expo ini juga menjadi ajang kami untuk melihat langsung respons pasar terhadap konsep produk terbaru. Dari situ, kami bisa lebih cepat menyesuaikan arah strategi ke depan,” tutup Hindarko. (Z-10)

Read Entire Article
Global Food