Polisi Inggris memastikan seorang pria berusia 32 tahun sebagai tersangka tunggal dalam serangan penusukan di kereta Doncaster–London. (PA Media)
POLISI Inggris mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia 32 tahun asal Peterborough menjadi tersangka tunggal dalam insiden penusukan massal di kereta cepat Doncaster–London King’s Cross pada Sabtu (1/11) malam. Serangan tersebut menyebabkan 11 orang terluka, termasuk seorang pegawai LNER yang kini dalam kondisi kritis setelah berusaha menghentikan pelaku.
Kereta sempat berhenti darurat di stasiun Huntingdon, Cambridgeshire, sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Seorang pria berusia 35 tahun yang sempat ditangkap di lokasi kemudian dibebaskan setelah polisi memastikan ia tidak terlibat.
Dalam pernyataannya, British Transport Police (BTP) mengatakan pegawai LNER tersebut bertindak heroik dengan mencoba menghentikan pelaku bersenjata pisau besar.
“Setelah meninjau rekaman CCTV dari kereta, tindakan anggota staf tersebut benar-benar heroik dan tanpa diragukan telah menyelamatkan nyawa banyak orang,” ujar juru bicara BTP.
Polisi menyita sebilah pisau di lokasi kejadian dan memastikan tidak sedang mencari pelaku lain. “Penyelidikan kami bergerak cepat dan kami yakin tidak ada tersangka lain yang terlibat,” kata Wakil Kepala BTP Stuart Cundy.
Direktur pelaksana LNER, David Horne, menyampaikan terima kasih kepada petugas darurat atas respons cepat mereka, serta menyebut seluruh staf dan perusahaan “sangat terkejut dan berduka” atas insiden tersebut.
“Doa kami bersama semua pihak yang terdampak, terutama rekan kami yang masih dalam kondisi kritis beserta keluarganya. Saya juga ingin mengapresiasi keberanian pengemudi dan kru yang bertindak cepat di situasi sulit ini,” ujarnya.
Saksi mata, Amira Ostalski, menggambarkan suasana mencekam di dalam kereta. “Rasanya seperti dia punya misi untuk menusuk siapa pun yang ada di depannya. Ada darah di mana-mana, orang-orang berteriak ‘dia punya pisau!’” katanya.
Ia menambahkan bahwa penumpang panik berdesakan hingga terinjak saat mencoba melarikan diri. “Itu sangat mengerikan. Saya tidak yakin bisa naik kereta lagi setelah ini,” ujarnya.
Pengemudi kereta, Andrew Johnson, dipuji atas tindakannya yang cepat mengarahkan kereta ke jalur lambat menuju Huntingdon agar tim darurat dapat segera naik. Keputusan itu dinilai mencegah korban lebih banyak.
“Pengemudi melakukan semua hal dengan tepat, menunjukkan keberanian dan keteguhan luar biasa di situasi paling sulit,” kata Nigel Roebuck dari serikat Aslef.
Saksi lain, Thomas McLachlan, menyebut banyak penumpang menunjukkan kepahlawanan di tengah kepanikan. “Ada yang terluka di wajahnya karena melindungi seorang gadis muda. Itu tindakan tanpa pamrih yang nyata,” ujarnya.
Hingga Minggu malam, lima korban telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara penyelidikan masih terus berlanjut. (BBC/Z-2)

10 hours ago
2
















































