PLN Rancang Jaringan Hijau untuk Capai Net Zero Emissions pada 2060

8 hours ago 2
PLN Rancang Jaringan Hijau untuk Capai Net Zero Emissions pada 2060 Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.(Dok. PLN)

UTUSAN Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan komitmen Indonesia dalam mencapai Net Zero Emissions dengan mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum BloombergNEF yang digelar di Jakarta pada Senin, 6 Oktober 2025. Hashim sekaligus menegaskan posisi Indonesia dalam meratifikasi Paris Agreement guna menurunkan emisi karbon dan membatasi kenaikan suhu global di bawah dua derajat Celsius.

"Presiden Prabowo telah menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk tetap menjadi bagian dari Paris Agreement. Kami berkomitmen mencapai Net Zero Emissions paling lambat 2060, namun kami akan berupaya untuk mewujudkannya lebih cepat, antara 2050 hingga 2060," ujar Hashim.

Sejalan dengan hal tersebut, Hashim mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia telah merancang dokumen strategis yang menargetkan penggunaan EBT sebesar 75% pada tahun 2040.

"Pemerintah menargetkan 75% energi terbarukan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN)," tegasnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa hingga tahun 2040, PLN berencana menambah kapasitas energi sebesar 100 Gigawatt (GW), dengan 75% di antaranya berasal dari EBT. Pengembangan ini memerlukan transmisi hijau sepanjang 70 ribu kilometer sirkuit, yang akan menghubungkan EBT dari daerah terpencil ke pusat permintaan di kawasan perkotaan.

"Kami sedang menyiapkan green-enabling super grid, sistem jaringan hijau nasional yang akan menghubungkan Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi," ujar Darmawan.

Darmawan menekankan bahwa upaya besar ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim dan memastikan kelestarian hidup bagi generasi mendatang.

"Kami beralih dari energi impor ke energi domestik, dari energi mahal menuju energi terjangkau. Langkah ini akan menciptakan lapangan kerja baru, mendorong investasi hijau, mengurangi kemiskinan, serta menurunkan emisi karbon. Ini adalah keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan yang menjadi tujuan masa depan Indonesia," tambahnya.

Darmawan juga menyadari bahwa visi besar ini tidak bisa tercapai oleh PLN sendirian. Krisis iklim adalah tanggung jawab global yang memerlukan kolaborasi internasional, baik dalam hal investasi, transfer knowledge, maupun alih teknologi.

"Tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi krisis iklim sendirian. PLN siap bekerja sama dengan semua mitra internasional dalam investasi, transfer knowledge, dan pengembangan teknologi untuk mempercepat pencapaian Net Zero Emissions," tegasnya.

Sementara itu, CEO JERA Asia dan Managing Executive Officer sekaligus Head of Platform Business Division JERA Co., Inc., Izumi Kai, menyatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) demi masa depan yang lebih baik.

"Menuju target Net Zero 2060, kami siap bekerja bersama mitra konsorsium dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan utama di Indonesia, termasuk PLN," ungkapnya.

Izumi juga menekankan bahwa implementasi energi rendah karbon menghadapi tantangan nyata. Oleh karena itu, ia mendorong Indonesia untuk mengadopsi berbagai alternatif strategi dekarbonisasi secara seimbang sesuai dengan prinsip energy trilemma.

"Satu hal yang jelas adalah Indonesia perlu pendekatan all of the above, yaitu memanfaatkan semua solusi yang ada secara seimbang," tutupnya. (Z-10)

Read Entire Article
Global Food