Penembakan di Kamp Pro-Pemerintah Serbia, Presiden Vucic Sebut Sebagai Serangan Teroris

6 hours ago 2
Penembakan di Kamp Pro-Pemerintah Serbia, Presiden Vucic Sebut Sebagai Serangan Teroris Satu orang terluka dalam penembakan di kamp pro-pemerintah Serbia. Presiden Aleksandar Vucic menyebut insiden itu sebagai serangan teroris.(AFP)

SATU orang terluka dan seorang pria ditangkap setelah terjadi penembakan di kamp pro-pemerintah di luar gedung parlemen Serbia, Rabu (22/10) waktu setempat. Presiden Aleksandar Vucic menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris” yang menargetkan para pendukungnya.

Menurut pernyataan kepolisian, pelaku, seorang pensiunan asal Beograd, diduga melepaskan beberapa tembakan ke arah massa, melukai satu orang di bagian kaki sebelum membakar sebuah tenda di lokasi. Api kemudian memicu ledakan tabung gas kecil di dalam tenda tersebut.

Korban yang berusia sekitar 50-an tahun langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Polisi menahan pelaku dengan tuduhan percobaan pembunuhan, kepemilikan senjata ilegal, serta menimbulkan bahaya umum. Ia dijadwalkan segera didakwa dalam beberapa hari mendatang.

Dalam konferensi pers beberapa jam setelah kejadian, Presiden Vucic menegaskan bahwa penggunaan senjata api terhadap pendukungnya menunjukkan motif yang jelas.

“Dalam penilaian politik saya, ini adalah serangan teroris yang mengerikan,” ujar Vucic.

Video Kejadian

Ia juga memutar sejumlah rekaman video kejadian serta pengakuan tersangka yang memperlihatkan seorang pria mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Sebelumnya, sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan aparat bersenjata menghadapi seseorang di dekat tenda putih besar sebelum api berkobar dari atap tenda. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dengan cepat, meninggalkan puing tenda yang hangus di area yang dipasangi garis polisi.

Kamp tersebut merupakan tempat berkumpulnya loyalis Vucic yang telah memblokir jalan di sekitar parlemen dan taman terdekat selama beberapa bulan terakhir sebagai bentuk dukungan kepada sang presiden.

Dalam pernyataannya, Vucic menuding “media dan politisi tertentu” telah menebar kebencian terhadap para pendukung pemerintah dan menyebut dirinya sudah lama memperkirakan akan terjadi serangan semacam ini. Namun, ia meminta para pendukungnya untuk tidak membalas.

“Balas dendam tidak pernah membawa kebaikan bagi siapa pun,” kata Vucic.

Aksi Protes

Serbia telah diguncang aksi protes berkepanjangan sejak November tahun lalu, setelah atap stasiun kereta api di Novi Sad runtuh dan menewaskan 16 orang. Tragedi itu memicu kemarahan publik terhadap dugaan korupsi di tubuh pemerintah.

Awalnya, para pengunjuk rasa menuntut penyelidikan transparan, namun tuntutan mereka kemudian berkembang menjadi desakan untuk menggelar pemilu lebih awal. Menanggapi insiden penembakan terbaru, kelompok mahasiswa penggerak protes menegaskan di media sosial, “Jalan kami tidak pernah menjadi jalan kekerasan.” (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Global Food