NASA dalam Krisis: Markas Ilmiah Dibongkar saat Shutdown, Misi Bulan Terancam

7 hours ago 3
 Markas Ilmiah Dibongkar saat Shutdown, Misi Bulan Terancam NASA hadapi dua tekanan. Pusat ilmiahnya di Goddard Space Flight Center dirampingkan dan rencana pendaratan manusia di Bulan tertunda. (NASA)

DI tengah goverment shutdown pemerintahan AS, NASA berada di titik kritis, terutama markas utamanya untuk ilmu antariksa di Goddard Space Flight Center (GSFC) di Mary­land. Berdasarkan penyelidikan Space.com, hampir setengah dari kampus GSFC telah ditandai untuk pengabaian, sementara manajemen sudah mulai menerapkan anggaran Presiden untuk FY26 sebagai jika telah menjadi undang-undang, meskipun Kongres belum menyetujuinya. 

Lebih dari selusin pekerja dan mantan pekerja NASA mewawancarai Space.com, menyebut keputusan manajemen telah merusak moral, mengikis keahlian, dan menimbulkan kekhawatiran keamanan. Salah seorang, “Wendy”, menggambarkan suasana:

“Sangat sulit bagi kami untuk mendapatkan informasi tertulis dari manajemen Teknik… karena saya pikir mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan tidak seharusnya ditulis.”

Senat AS, melalui komite yang dipimpin Maria Cantwell, pun menilai tindakan NASA ini melanggar kewenangan penganggaran Kongres. Pasalnya menerapkan anggaran presiden tanpa persetujuan parlemen. 

Dampak yang Muncul

  • Ilmu antariksa, termasuk misi aktif seperti Chandra X-ray Observatory, New Horizons dan Juno, menghadapi risiko besar pemutusan. 
  • Keselamatan pekerja dan continuity teknis proyek di GSFC tampak terganggu, karena banyak program kunci kehilangan tenaga ahli. 
  • Hubungan antara pusat penelitian NASA dan lingkungan akademik juga melemah, misalnya, unit ilmiah ikatan kampus universitas telah dipindahkan atau dihentikan operasionalnya. 

Apa yang Terjadi di GSFC?

GSFC selama ini menjadi jantung penelitian antariksa NASA: dari misi seperti James Webb Space Telescope dan Hubble Space Telescope hingga probe ke Venus dan gelombang gravitasi. 

Namun kini:

  • Rencana master-campus 20 tahun dipercepat menjadi selesai dalam 6 bulan, dengan pemindahan besar-besaran dan pembongkaran kampus. 
  • Fasilitas seperti pusat pengunjung, kafetaria, dan layanan kesehatan di kampus GSFC ditutup/diubah drastis. 
  • Koordinasi dan komunikasi internal menurun secara signifikan — banyak town-hall dibatalkan dan saluran langsung ke manajemen meredup. 

NASA secara resmi menyangkal adanya pelanggaran, dengan menyatakan mereka tetap mengeksekusi dana yang telah disetujui dan akan mematuhi hukum penganggaran. 
Space

Implikasi Strategis

Ketidakpastian dalam fasilitas dan katalog misi NASA (termasuk komersial) membuat posisi Amerika dalam “perlombaan Bulan” rentan.

Sumber daya manusia NASA tampak terkuras akibat tekanan internal (keluar sukarela, pengurangan tenaga kerja), yang bisa berdampak kecepatan misi luar angkasa ke depan.

Jika program pendaratan manusia ke Bulan tertunda atau terganggu, akan memunculkan pertanyaan tentang efektivitas alokasi anggaran besar NASA terhadap eksplorasi luar angkasa.

Gabungan dari tekanan internal, pembongkaran pusat penelitian NASA secara cepat dan kontroversial, dan tantangan eksternal, keterlambatan misi pendaratan manusia ke Bulan, menunjukkan NASA sedang menghadapi salah satu periode paling kritis dalam sejarahnya. Apakah ini sekadar “penyesuaian normal” atau awal dari perubahan struktural yang lebih besar? Waktu akan menjadi hakimnya.

Penting bagi kita untuk terus memantau bagaimana Kongres AS merespon, bagaimana NASA pulih, dan bagaimana implikasi bagi sains, eksplorasi ruang angkasa, dan kepemimpinan Amerika dalam domain tersebut. (Space/CNN/Z-2)

Read Entire Article
Global Food