Misi Harus Menang Liverpool

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

BEGITU cepat musim berganti di Anfield. Lima kemenangan di awal musim kompetisi, tiba-tiba berubah menjadi empat kekalahan beruntun. Sulit untuk bisa dipahami bagaimana sebuah tim yang begitu berjaya di musim lalu, harus menelan enam kekalahan dari tujuh pertandingan terakhir mereka.

Lebih celaka lagi, dua kekalahan beruntun dialami di stadion kebanggaan mereka, Anfield. Keangkeran stadion kebanggaan the Kop itu seakan sirna.

Pelatih Arne Slot membuat keputusan berani untuk mengistirahatkan para pemain Liverpool di Piala Carabao, meski bayaran yang harus diterima ialah tersingkir dari ajang tersebut setelah dihajar Crystal Palace 3-0. Slot merasa ada kejenuhan yang sedang dialami anak-anak asuhannya. Dengan memberi waktu istirahat, diharapkan mereka bisa menemukan kembali jati diri dan siap untuk menjamu Aston Villa di Anfield nanti malam.

Tidak ada pilihan bagi Liverpool kecuali menang malam nanti. ‘Tim Merah’ tidak boleh sampai tertinggal 10 poin dari pemimpin klasemen Arsenal kalau tidak ingin gelar juara direbut klub lain.

Memang tidak ada jaminan Liverpool bisa otomatis menang atas Villa. Apalagi klub asal Birmingham itu sedang berada dalam kepercayaan diri yang tinggi setelah pekan lalu mampu menundukkan Manchester City 1-0.

Statistik tujuh kemenangan dari 10 pertandingan terakhir melawan Villa bukan jaminan bagi Liverpool untuk melanjutkan catatan baik. Kalau tidak ada perubahan besar di dalam tim, bukan mustahil the Reds akan kian tenggelam dan salah-salah Slot pun akan kehilangan jabatannya.

FENOMENA MAGUIRE

Liverpool sepertinya sedang dihadapkan pada ‘fenomena Harry Maguire’. Center-back Manchester United itu pernah dipuji sebagai salah satu pemain belakang terbaik Inggris ketika membawa Leicester City menjuarai Liga Primer dan menjadi pilar andalan tim nasional Inggris. Namun, tiba-tiba Maguire menjadi titik kelemahan Manchester United. Ia menjadi sosok yang sering membahayakan gawang sendiri dan menjadi penyebab kekalahan timnya.

Maguire pun menjadi bulan-bulanan para pencinta sepak bola. Ia menjadi pemain yang tidak diharapkan tampil karena hanya jadi sumber masalah. Sampai-sampai Three Lions pun tidak lagi memanggilnya ke tim nasional.

Liverpool sekarang ini dihadapkan pada persoalan dengan kapten kesebelasan mereka, Virgil van Dijk. Center-back asal Belanda itu sudah menua dan sering kali terlambat untuk mengintersep bola yang ada di kaki lawan.

Kekalahan 2-3 dari Brentford pekan lalu disebabkan oleh keteledoran Van Dijk. Niatan untuk menghalau bola yang ada di kaki Dango Ouattara alih-alih menjadi penalti karena yang ditendang Van Dijk bukan bola, melainkan kaki pemain Brentford.

Sudah berkali-kali Van Dijk melakukan kesalahan fatal seperti itu. Keadaan menjadi semakin runyam karena partnernya di jantung pertahanan, Ibrahima Konate, juga sama teledornya. Tanpa ada perubahan di jantung pertahanan Liverpool, maka agak sulit bagi sang juara bertahan untuk kembali ke jalur kemenangan. Harus ada kemauan keras dari Van Dijk untuk memperbaiki kelemahannya dalam menahan laju serangan tim lawan.

Van Dijk harus belajar dari Maguire yang secara perlahan kembali menjadi andalan timnya. Maguire yang pernah dicela sebagai pemain tidak berharga, kini kembali menjadi pemain yang pantas untuk diandalkan. Ia sering tampil sebagai penentu kemenangan ‘Setan Merah’, seperti ketika menjadi penentu kemenangan Manchester United atas Liverpool di Anfield.

TIDAK BERANI

Slot dihadapkan pada dilema besar untuk menghentikan ‘fenomena Maguire’. Pasalnya, Van Dijk merupakan kapten kesebelasan dan di musim lalu menjadi penentu keberhasilan dirinya mencetak veni, vidi, vici di Liga Primer.

Hanya keberanian profesional yang bisa menyelamatkan Liverpool dan juga sang pelatih. Slot harus berani membangkucadangkan Van Dijk seperti halnya Ruben Amorim yang berani mengistirahatkan Maguire di kursi pemain cadangan. Hanya dengan itu Van Dijk akan terpacu untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi kapten yang bisa diandalkan seperti sebelumnya.

Ini juga akan membuat pemain lain tidak berani untuk tampil seadanya. Semua akan menunjukkan permainan terbaiknya, termasuk Mohamed Salah yang kini menjadi mandul.

Liverpool bukanlah klub yang tidak mampu keluar dari kesulitan. ‘Tim Merah’ tidak pernah terus terbenam dalam kekalahan. Apalagi ketika mereka tampil di Anfield.

Hanya saja, yang harus dihadapi, Villa, tidak mudah untuk ditaklukkan. Mereka memiliki pertahanan yang tangguh, terutama sang kiper, Emiliano Martinez. Penampilan kiper asal Argentina itu sangat konsisten sehingga bisa membangkitkan kepercayaan diri rekan-rekannya.

Villa memang tidak memiliki pemain bintang, tetapi semua pemainnya punya kualitas yang merata. Ditambah kejelian pelatih Unai Emery yang selalu mampu membuat kejutan kepada tim lawan yang dihadapi. Kalau Manchester City saja bisa dibuat frustrasi, Liverpool pun bukan tidak mungkin mengalami hal yang sama. Jika mau menang, the Reds harus tampil di atas rata-rata malam ini.

Sebab, salah-salah malah Liverpool yang akan dikejutkan. Di kubu Villa, tidak hanya ujung tombak Ollie Watkins atau kapten kesebelasan John McGinn yang dapat mencetak gol, dua bek sayap mereka, Marty Cash dan Lucas Digne, bisa saja mampu mencuri gol.

Malam ini menjadi menarik untuk ditunggu, apakah Liverpool sudah menyentuh titik dasar dari terjun bebasnya. Adapun Villa akan menjadi penentu nasib ‘Tim Merah’ dan juga pelatih Arne Slot.