Aktris dan sutradara Kristen Stewart mengecam kemunduran jumlah sutradara perempuan di Hollywood pasca gerakan #MeToo. (Instagram)
AKTRIS dan sutradara asal Amerika Serikat, Kristen Stewart, menyuarakan kemarahan atas mundurnya kemajuan bagi pembuat film perempuan di Hollywood, setelah lonjakan singkat pasca gerakan #MeToo.
Bintang Twilight yang kini menyutradarai film terbarunya, The Chronology of Water, menyampaikan pidato emosional dalam acara makan siang perempuan yang diselenggarakan lembaga di balik ajang Oscar di Los Angeles.
“Kemunduran dari momen singkat kemajuan itu secara statistik sangat menghancurkan,” ujar Stewart di hadapan para tamu undangan. “Hanya sejumlah kecil film dalam setahun terakhir yang dibuat oleh perempuan.”
Menurut laporan tahunan The Celluloid Ceiling, dari 100 film terlaris tahun 2024, hanya 11 film yang disutradarai oleh perempuan, turun dari 16 film pada 2020.
Gerakan #MeToo yang mencuat pada 2017 sempat mengguncang Hollywood dan membuka diskusi besar mengenai kekuasaan laki-laki serta representasi perempuan di depan dan belakang layar. Pada 2018, hanya empat dari 100 film terlaris yang disutradarai oleh perempuan, namun angka itu meningkat menjadi 16 pada 2020 berkat dorongan dari gerakan tersebut.
“Boys’ Club” Masih Dominan
Dalam pidatonya, Stewart menyampaikan kekecewaan bahwa harapan pasca-#MeToo tidak berlanjut.
“Setelah gerakan itu, tampaknya kisah yang dibuat oleh dan untuk perempuan akhirnya mulai mendapat tempat,” katanya. “Namun, saya bisa membuktikan betapa kerasnya perjuangan di setiap langkah ketika isi film dianggap terlalu gelap, terlalu tabu, atau terlalu jujur menggambarkan pengalaman perempuan, sering kali malah menimbulkan penolakan dan rasa jijik.”
Stewart menegaskan ketimpangan gender tidak hanya bisa diukur melalui kesenjangan upah atau pajak produk perempuan. Tetapi juga melalui “kekerasan dalam membungkam suara”.
“Seolah kita bahkan tidak diizinkan untuk marah,” ujarnya penuh emosi. “Tapi saya sangat marah.”
Pidatonya disambut tepuk tangan panjang dari tamu-tamu terkenal seperti Sarah Paulson, Julia Louis-Dreyfus, Tessa Thompson, Riley Keough, Zoe Deutch, Claire Foy, dan Kate Hudson.
“Saya berterima kasih kepada kalian,” lanjut Stewart. “Tapi saya tidak bersyukur kepada model bisnis ‘boys’ club’ yang pura-pura ingin bekerja sama, padahal hanya mengambil sumber daya kami dan meremehkan pandangan kami. Mari kita berhenti menjadi simbol. Mari kita mulai mencetak mata uang kita sendiri.”
Meski tahun ini ada karya dari sutradara perempuan ternama seperti Chloé Zhao, Kathryn Bigelow, dan Mona Fastvold. Kategori sutradara terbaik di ajang Oscar mendatang diperkirakan masih akan didominasi laki-laki. (BBC/Z-2)

5 hours ago
4
















































