Kerusuhan Dublin Kembali Pecah, 23 Orang Ditangkap di Sekitar Hotel Penampungan Pencari Suaka

6 hours ago 2
Kerusuhan Dublin Kembali Pecah, 23 Orang Ditangkap di Sekitar Hotel Penampungan Pencari Suaka Dua polisi Irlandia terluka dan 23 orang ditangkap setelah kerusuhan kembali terjadi di luar hotel penampungan pencari suaka di Dublin. (Media Sosial X)

KERUSUHAN kembali pecah di Dublin, Irlandia, Rabu (22/10) malam, di luar sebuah hotel yang digunakan untuk menampung pencari suaka. Dua anggota polisi Irlandia terluka, sementara 23 orang ditangkap akibat bentrokan tersebut.

Menurut laporan An Garda Síochána (kepolisian Irlandia), petugas dilempari batu, botol, dan kembang api oleh massa. Seorang polisi mengalami luka di kepala akibat hantaman botol, sementara satu lainnya mengalami cedera di bahu.

Kerusuhan ini terjadi sehari setelah kekacauan besar di lokasi yang sama. Saat itu kendaraan polisi dibakar dalam aksi yang berlangsung berjam-jam.

Kekerasan bermula dari protes damai menanggapi dugaan kasus pelecehan terhadap seorang anak perempuan di wilayah itu pada Senin dini hari. Namun, situasi berubah ricuh dan dikendalikan kelompok yang, menurut polisi, “menghasut kebencian dan kekerasan lewat media sosial.”

Komisioner Garda Justin Kelly mengecam aksi tersebut dan menegaskan kekerasan tidak bisa dikategorikan sebagai protes damai.

“Aksi damai tidak berarti melempar batu dan botol, membakar kendaraan polisi, atau mempersenjatai diri,” ujarnya. “Akan ada respons tegas terhadap setiap kekacauan yang muncul.”

Sekitar 300 polisi diterjunkan, termasuk unit pengendali massa. Kawasan sekitar hotel dipasangi pagar baja dan dijaga ketat.

Menurut saksi, ratusan orang berkumpul di lokasi sepanjang malam, sebagian besar hanya menonton, sementara beberapa orang membawa anak-anak. Polisi akhirnya berhasil mengendalikan situasi menjelang tengah malam, dan kerumunan perlahan bubar.

Insiden itu disebut “tindakan premanisme” oleh Kepala Polisi Michael McNulty, yang menyebut pelaku sebagian besar terdiri dari remaja dan pria muda.

“Kekerasan ini diatur oleh kelompok terpisah di media sosial yang menyebarkan kebencian dan ketakutan,” katanya.

Perdana Menteri Irlandia (Taoiseach) Micheál Martin memuji keberanian aparat yang menghadapi kerusuhan. “Sulit dipercaya bahwa ada orang yang menyerang polisi yang hanya berusaha melindungi masyarakat,” ujarnya di parlemen. “Sistem hukum harus memastikan pelaku kekerasan ini dimintai pertanggungjawaban.”

Lima pria berusia 40-50 tahun telah didakwa dengan pelanggaran ketertiban umum. Sementara seorang pria berusia 30-an ditahan atas tuduhan kekerasan.

Kepala sekolah setempat, Kevin Shortall, menyebut situasi ini sebagai “kemarahan yang salah arah” terhadap keluarga pencari suaka yang tinggal di hotel tersebut.

“Ada kesalahpahaman besar tentang siapa mereka. Mereka adalah keluarga yang datang dari kondisi sulit, termasuk pengungsi dari Ukraina,” ujarnya. “Anak-anak yang datang ke sekolah kini merasa takut dan terasing.”

Menurut laporan media nasional RTÉ, kerusuhan kali ini lebih terkendali dibanding insiden besar di Dublin pada 2023. Polisi telah menyiapkan strategi dan peralatan baru, termasuk penggunaan semprotan penonaktif dan mobil penyemprot air yang akhirnya tidak perlu digunakan.

“Kali ini Garda sudah punya rencana,” ujar koresponden kriminal RTÉ, Paul Reynolds, menegaskan bahwa kekerasan berhasil dilokalisasi di satu area dan cepat diredam. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Global Food