IPB University memberikan gelar sarjana anumerta kepada Anggit Bima Wicaksono, yang meninggal dunia saat mengikuti Ekspedisi Patriot di Fakfak, Papua Barat.(MI/HO)
ADA hal berbeda di momen Wisuda IPB University kali ini. Di Wisuda Program Pendidikan Doktor, Magister, dan Sarjana Tahap III Tahun Akademik 2025/2026, (29/10), IPB University memberikan gelar sarjana kehormatan bagi almarhum Anggit Bima Wicaksana.
Anggit Bima Wicaksono, merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian. Ia meninggal dunia saat bertugas di Kawasan Transmigrasi Fakfak, Papua Barat saat ambil bagian dalam misi Ekspedisi Patriot.
Anggit dikenal sebagai sosok luar biasa. Kapasitas leadership-nya, dedikasinya terhadap tugas, ketulusan pengabdiannya tidak hanya bagi IPB, tapi juga bagi bangsa dan negara, patut diberikan apresiasi. Salah satunya apresiasi gelar sarjana untuk Anggit pada momen wisuda hari ini.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian almarhum. Menurutnya, semangat dan ketulusan Anggit dalam mengabdikan diri bagi bangsa merupakan cerminan nyata dari nilai-nilai IPB University untuk Indonesia.
"Beliau bekerja di tempat sunyi, jauh dari tepuk tangan, dengan ketulusan dan keinginan kuat untuk memanfaatkan ilmunya bagi masyarakat. Pengabdiannya adalah inspirasi bagi kita semua," ujar Prof Arif.
Anggit telah menyelesaikan seluruh proses akademik dan memenuhi syarat kelulusan, tetapi belum sempat mengikuti ujian akhir dan melaksanakan wisuda.
"Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan perjuangan tersebut, IPB University memberikan gelar sarjana anumerta kepada almarhum," sebut Rektor.
Pemberian gelar ini, lanjutnya, bukan hanya bentuk penghargaan akademik, tetapi juga pengakuan terhadap nilai-nilai keikhlasan, pengabdian, dan semangat patriotisme yang menjadi jiwa mahasiswa IPB University.
"Semoga semangat Beliau terus hidup dalam diri para mahasiswa IPB lainnya untuk terus mengabdi, berkarya, dan memberikan manfaat bagi masyarakat, di mana pun berada," pungkasnya.
Ngatno, ayahanda Anggit yang hadir dalam momen wisuda, menyampaikan rasa haru dan terima kasih kepada IPB University atas penghargaan yang diberikan kepada putranya.
"Kesan kami begitu mendalam karena penghargaan ini luar biasa. Kami haru, ternyata Anggit, yang saya panggil sehari-hari Bimo, memilih tempat yang tepat untuk kuliah, tempat di mana dia bisa mengembangkan diri dan kemauannya. Saya yakin di sini dia dididik dengan semangat dedikasi yang tinggi," ungkapnya.
Ngatno dan keluarga mengaku bangga atas pendidikan yang diterima Anggit di IPB University.
"Dengan didikan di IPB ini, Bimo memiliki dedikasi dan komitmen terhadap apa yang dia pelajari selama empat tahun. Bimo memilih untuk mengamalkan ilmunya bagi teman-temannya di Papua. Kami sangat bangga dia menjadi bagian dari IPB," tambahnya.
Baginya, penghargaan ini bukan hanya kebanggaan bagi keluarga, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap semangat Anggit dalam menuntut ilmu.
"Apresiasi ini adalah penghargaan atas perjuangan dan ilmu yang ia cari di IPB," tuturnya.
Pesannya kepada para mahasiswa, semangat dan dedikasi Anggit bisa menjadi inspirasi.
"Saya berharap semangat yang dibangun Bimo dapat hidup di hati teman-temannya dan anak-anak muda semua. Saya yakin, IPB bukan hanya menjadi cagar budaya, tetapi juga cagar ilmu dan cagar cendekiawan, tempat yang melahirkan kearifan dan manfaat luar biasa bagi bangsa dan negara," ujarnya penuh haru.
"Luar biasa, kami berterima kasih karena Bimo telah diterima di tempat yang tepat, di kampus yang luar biasa, sebagaimana disampaikan Pak Rektor tadi. Terima kasih," lanjutnya..
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara turut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada Rektor dan seluruh civitas akademika IPB University atas dedikasi dan kontribusinya bagi bangsa dan negara.
"Kami juga berterima kasih karena IPB telah memberikan gelar sarjana kepada putra bangsa seperti almarhum Bimo, yang menunjukkan tingginya penghargaan terhadap dedikasi anak muda Indonesia," tegas Mentrans. (Z-1)

5 hours ago
2
















































