Indonesia Terpilih Pimpin HSC WCO, Tanda Kepercayaan Dunia pada Profesionalisme Bea Cukai

5 hours ago 2
Indonesia Terpilih Pimpin HSC WCO, Tanda Kepercayaan Dunia pada Profesionalisme Bea Cukai Indonesia resmi terpilih sebagai Chairperson HSC atau Harmonized System Committee.(Dok. Bea Cukai)

Pertemuan ke-76 Harmonized System Committee (HSC) yang diselenggarakan oleh World Customs Organization (WCO) di Brussels, Belgia, pada 15-26 September 2025, menandai babak baru bagi Indonesia. Dalam forum bergengsi yang membahas agenda klasifikasi barang dunia tersebut, delegasi Indonesia resmi terpilih sebagai Chairperson HSC untuk dua sesi mendatang, sebuah pencapaian yang mempertegas posisi strategis Bea Cukai di kancah internasional.

Menurut Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, mandat baru ini mencerminkan pengakuan dunia terhadap profesionalisme Indonesia di bidang kepabeanan.

“Terpilihnya Indonesia sebagai Chairperson HSC menunjukkan kepercayaan komunitas pabean internasional terhadap kapabilitas dan integritas Bea Cukai. Ini bukan sekadar kehormatan, melainkan tanggung jawab besar untuk menjaga kredibilitas sistem klasifikasi barang global,” ujarnya.

Peran Sentral HSC dalam Sistem Perdagangan Dunia

HSC merupakan komite utama di bawah WCO yang mengatur dan mengembangkan Harmonized System (HS), sistem klasifikasi barang yang menjadi acuan perdagangan internasional. Komite ini bertugas meninjau amandemen HS, menyusun explanatory notes dan classification opinions, serta memberikan rekomendasi agar penerapan HS konsisten di seluruh dunia.

Keputusan yang dihasilkan HSC menjadi dasar penting bagi kebijakan fiskal maupun non-fiskal administrasi kepabeanan di berbagai negara.

Partisipasi Global dan Keputusan Strategis

Pertemuan HSC ke-76 dihadiri oleh perwakilan dari 72 negara anggota, satu Customs and Economic Union, serta sejumlah pengamat dari wilayah anggota WCO seperti Hong Kong, Makau, dan International Chamber of Commerce (ICC).

Dari total 71 agenda yang dibahas, forum menghasilkan 40 keputusan klasifikasi, dua amandemen HS 2022 explanatory notes, dan 21 pendapat klasifikasi baru.

Agenda penting lainnya adalah pemilihan pimpinan HSC baru. Dalam proses ini, Taufik Ismail, Kepala Balai Laboratorium Bea Cukai Kelas I Jakarta, terpilih sebagai Chairperson HSC, menggantikan Tom Beris dari US Customs and Border Protection. Taufik akan memimpin komite untuk dua periode (sesi ke-77 dan ke-78), didampingi oleh Laila Jensen (Denmark) sebagai First Vice-Chairperson dan Jingwan Chen (Tiongkok) sebagai Second Vice-Chairperson.

Dukungan bagi Indonesia datang dari berbagai negara, termasuk Kolombia dan Thailand, yang menilai kepemimpinan Indonesia membawa semangat kolaboratif dan profesionalisme tinggi dalam forum global ini.

Manfaat Strategis bagi Indonesia

Menurut Budi, posisi kepemimpinan ini membawa nilai strategis besar, baik untuk memperkuat diplomasi kepabeanan maupun memperjuangkan kepentingan nasional dalam klasifikasi barang.

“Sebagai Chairperson, Indonesia berperan memimpin 162 negara penandatangan HS Convention. Ini membuka ruang untuk memperjuangkan kebijakan klasifikasi yang selaras dengan kebijakan fiskal nasional,” jelasnya.

Keterlibatan aktif Bea Cukai dalam WCO sejalan dengan visinya menjadi world-class customs and excise administration. Melalui partisipasi aktif dalam forum internasional seperti HSC, Bea Cukai memastikan kebijakan nasional tetap relevan dengan praktik terbaik global.

“Keaktifan Bea Cukai di level internasional bukan sekadar soal reputasi, tetapi wujud kontribusi nyata Indonesia dalam membangun sistem perdagangan global yang adil, transparan, dan harmonis,” tutup Budi.

Dengan kepemimpinan Indonesia di HSC, diharapkan kerja sama antarnegara dalam bidang klasifikasi barang semakin solid. Langkah ini diyakini akan mendukung optimalisasi penerimaan negara, mengurangi potensi sengketa, serta memperkuat posisi Indonesia dalam tatanan perdagangan dunia.

Bea Cukai pun berkomitmen untuk terus membawa semangat collaborate and innovate menuju institusi kepabeanan dan cukai yang unggul di tingkat global. (RO/Z-10)

Read Entire Article
Global Food