4 hours ago
2
Kegiatan para peserta Borneo Island International Big Bike Festival (BIIBBF) ke-23 di Singkawang, Kalimantan Barat.(MI/HO)
LEBIH dari 800 pengendara motor besar (bikers) dari berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara tumpah ruah di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dalam ajang Borneo Island International Big Bike Festival (BIIBBF) ke-23, yang berlangsung pada 17–19 Oktober 2025.
Dengan mengusung tema “Ride The Legend, Celebrate The Soul”, festival ini menjadi gelaran otomotif terbesar di Kalimantan tahun ini, sekaligus ajang silaturahmi lintas negara lantara peserta tidak hanya datang dari Indonesia, tetapi juga dari Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Tiongkok.
Mereka datang tidak hanya untuk touring, tetapi juga untuk merayakan persaudaraan para pecinta motor besar dan memperkenalkan potensi wisata di Pulau Kalimantan.
Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Pusat Muhammad Iqbal mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari strategi IMBI membantu pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Nusantara melalui jalur otomotif.
“Kami ingin menunjukkan bahwa touring bukan sekadar hobi, tapi juga diplomasi budaya dan promosi wisata. BIIBBF adalah bentuk nyata bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah kegiatan bikers bertaraf internasional,” ujar Iqbal.
Menurut pria yang akrab disapa Om Iqbal, kegiatan ini telah menarik perhatian komunitas bikers internasional, terutama karena menawarkan rute dan pengalaman berkendara yang menantang sekaligus indah.
“Banyak peserta dari luar negeri yang mengaku terkesan dengan panorama Kalimantan — dari jalanan pesisir, hutan tropis, hingga budaya lokal di setiap kota yang disinggahi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua IMBI Pontianak, Jaelani, menjelaskan alasan pemilihan rute Banjarmasin - Sampit - Sandai - Singkawang. Menurutnya, jarak yang cukup jauh justru memberikan pengalaman touring yang lebih memuaskan.
“Kalau start terlalu dekat, sensasinya berkurang. Dengan rute panjang, peserta dari luar Kalimantan bisa menikmati perjalanan tiga hari penuh dengan pemandangan yang luar biasa,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Bidang Touring, Freddy Soemitro. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut juga mempertimbangkan kebutuhan peserta dari berbagai pulau.
“Peserta dari Sumatera dan Jawa sudah mengeluarkan biaya besar untuk mengirim motornya ke Kalimantan. Jadi, mereka tentu menginginkan pengalaman touring yang sepadan,” jelasnya.
Sebagai ajang lintas negara, BIIBBF melibatkan kerja sama antara IMBI dan klub-klub moge dari luar negeri. Iqbal mengatakan bahwa komunikasi lintas bahasa bukan masalah besar karena banyak peserta dari negara serumpun menggunakan bahasa Melayu.
“Kami sudah sering menggelar kegiatan internasional. Secara komunikasi tidak sulit, dan dari segi aturan berkendara, kami mengikuti regulasi Indonesia yang menekankan keselamatan dan ketertiban di jalan,” ungkapnya.
IMBI juga menyiapkan tim pendukung lengkap, mulai dari backup car, tim medis, hingga koordinasi keamanan dengan pemerintah daerah.
“Kami bekerja sama dengan Pemkot Singkawang dan klub-klub lokal, dan kami ucapkan terima kasih kepada ibu Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang atas dukungan dan izinnya untuk menyelenggarakan event BIIBBF ke 23 ini di kota Singkawang. Dan atas kesediaannya menerima partisipan dari dalam dan luar negeri.” tutur Jaelani.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan momentum promosi pariwisata dan ekonomi yang efektif bagi kota berjuluk Kota Seribu Kelenteng tersebut.
“Dengan banyaknya peserta yang datang, otomatis hotel-hotel penuh, rumah makan ramai, tempat wisata dikunjungi, dan produk oleh-oleh Singkawang juga meningkat penjualannya,” ujarnya usai menghadiri Gala Dinner di Ballroom Swiss-Belhotel Singkawang, Sabtu (18/10) malam
Jaelani mengatakan bahwa kegiatan touring banyak membawa manfaat bagi kehidupannya.
"Touring, pertama sebagai hobi, kedua perbanyak teman, ketiga memperluas jaringan, dan keempat bisa menikmati tempat wisata baru," pungkasnya. (Z-1)
