Hari Flu Sedunia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Serukan Peningkatan Kewaspadaan

18 hours ago 6
Hari Flu Sedunia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Serukan Peningkatan Kewaspadaan (FreePik.com)

Memperingati World Flu Day atau Hari Flu Sedunia setiap 1 November, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR Dr. Arif Riadi, mengatakan bahwa pihaknya menyerukan peningkatan kewaspadaan terhadap influenza sebagai bagian dari upaya nasional mencegah penyakit infeksi saluran napas yang masih menjadi beban kesehatan masyarakat. 

“Menurut Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Influenza menyebabkan 3-5 Juta kasus penyakit berat dan 650.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Di Indonesia kejadian flu dan batuk meningkat sejak beberapa bulan terakhir hal ini kemungkinan besar dipicu oleh perubahan cuaca dan polusi. Media melaporkan peningkatan pasien dengan gejala flu di hampir seluruh wilayah,bukan hanya Jakarta, tapi juga di Jawa Timur,Jawa Barat hingga Sumatera Utara. Angka kejadian flu meningkat setiap musim pancaroba dan musim penghujan,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (1/11). 

Lebih lanjut, peningkatan kejadian influenza juga terjadi di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand yang didominasi virus Influenza tipe A. Selain itu, merebaknya isu kemunculan varian baru virus flu di Tiongkok dan Covid varian baru meningkatkan kekhawatiran masyarakat akan berulangnya pandemi. 

“Kenaikan kasus ini perlu diwaspadai bersama, bukan ditakuti, hingga penting bagi kita semua untuk memahami langkah antisipasi dan pengendalian,” tegas Arif.

Influenza merupakan salah satu penyakit virus pernapasan yang masih menjadi ancaman global. Virus ini biasanya menyebabkan penyakit ringan dan dapat sembuh sendiri, namun pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penderita penyakit kronik, Influenza dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. 

“PDPI juga menekankan peningkatan kewaspadaan Influenza pada orang dengan penyakit paru jantung kronik. Vaksinasi Influenza tahunan merupakan langkah pencegahan yang efektif dan PDPI juga mendorong masyarakat melakukan gaya hidup sehat serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada,” jelasnya. 

PDPI juga menghimbau masyarakat untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan di antaranya melakukan etika batuk dengan benar, memakai masker jika sakit flu, menjaga kondisi, dan bila perlu beristirahat agar tidak menularkan ke orang lain, segera memeriksakan diri ke dokter jika sakit memberat, laporkan kepada dinas kesehatan jika dalam satu lingkungan ada beberapa orang dengan gejala flu berat dan mendadak, vaksinasi influenza diberikan terutama pada orang yang rentan seperti lansia dan komorbid, menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, menerapkan gaya hidup sehat ; istirahat cukup , tidak stres, perbanyak buah dan sayur serta konsumsi vitamin, dan rutin berolahraga agar tetap fit, memasak makanan (terutama daging) sampai matang untuk menghindari penyakit pernapasan yang ditularkan melalui perantara binatang, dan berhenti merokok. 

PDPI sendiri bersinergi dengan dokter spesialis paru di daerah juga melakukan serangkaian kegiatan yang pada hari World Flu Day ini untuk membantu masyarakat seperti mengadakan webinar Nasional yang bertema WORLD FLU DAY 2025: Prevent Flu, Protect Lives, kampanye edukatif melalui media sosial di berbagai daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan, deteksi dini, menerapkan protokol Kesehatan, serta melakukan vaksinasi, kegiatan pelayanan masyarakat termasuk penyuluhan kesehatan dan pelayanan vaksinasi influenza di beberapa rumah sakit, melakukan advokasi kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan mengenai surveilance, tatalaksana influenza dan penyediaan obat 

Melalui momentum Hari Flu sedunia, PDPI ingin menegaskan kembali pentingnya sinergi semua pihak dalam mengendalikan penyakit influenza yang dapat dicegah, tetap tenang dan peduli sesama, dengan kewaspadaan, data yang baik, dan perilaku sehat, kita bisa kendalikan peningkatan kasus flu bersama. 

“PDPI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan berpartisipasi aktif dalam pencegahan influenza melalui vaksinasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, serta penerapan protokol kesehatan. Mari Bersama kita wujudkan Indonesia yang lebih tangguh dalam menghadapi ancaman penyakit pernapasan,” tegasnya. 

Secara terpisah, Ketua Majelis Kehormatan PDPI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa flu ini terjadi sejak pandemi pada 1918 di mana 500 juta orang menjadi korban dengan 20 sampai 50 juta kematian. Jumlah yang meninggal akibat pandemi 1918 ini diperkirakan lebih banyak dari yang meninggal akibat perang dunia pertama.

“Sesudah pandemi Flu Spanyol 1918 maka ada lima kali kejadian besar akibat influenza, yaitu tahun 1957−1958 disebabkan virus influenza A H2N2, 1968 akibat virus influenza A H3N2 serta di tahun 2009 yang disebabkan oleh virus influenza A H1N1pdm09. Selain itu juga pada tahun 1977 pernah juga terjadi peningkatan kasus akibat virus influenza A H1N1 yang disebut sebagai pseudo pandemic,” ujar Tjandra. 

Menurutnya, jika ada pandemi mendatang, maka salah satu kemungkinannya adalah akibat influenza dan mungkin juga zoonosis yang berasal dari binatang.

“Pandemi flu 1918 bermula dari gelombang pertama yang ringan dan lalu datang gelombang berikutnya yang amat menular luas. Artinya, walau sekarang peningkatan kasus memang belum bisa disebut wabah tetapi kita tetap harus waspada. Sekarang ini, pada 2025 WHO menyatakan bahwa di dunia setiap tahunnya ada sekitar 1 miliar orang yang terkena influenza, dimana 3 sampai 5 juta diantaranya mengalami penyakit yang berat. Disampaikan juga bahwa influenza menyebabkan 290.000 sampai 650.000 kematian dalam setahunnya, jadi angka yang cukup besar,” tuturnya. 

Tujuan peringatan Hari Flu Sedunia sendiri untuk meningkatkan pemahaman masyarakat berbagai negara di dunia  tentang influenza, meningkatkan penelitian saintifik untuk ketersediaan vaksin flu secara universal dan memacu kerjasama global untuk pencegahan dan pengendalian  influenza. 

“WHO juga telah menyatakan bahwa vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah influenza. Kita harapkan agar pemerintah dapat memfasilitasi pemberian vaksin flu bagi warga kita yang memerlukannya, seperti sudah dilakukan di beberapa negara tetangga kita,” pungkas Tjandra. (H-1)

Read Entire Article
Global Food