Dari New Jersey hingga New York City, Peta Politik AS Berubah di Menit-menit Akhir

6 hours ago 3
Dari New Jersey hingga New York City, Peta Politik AS Berubah di Menit-menit Akhir Ilustrasi.(AFP/TIMOTHY A. CLARY)

PERSAINGAN politik di Amerika Serikat (AS) semakin memanas menjelang pemilihan umum (pemilu) penting di New Jersey, Virginia dan New York City dengan hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan pertarungan yang sangat ketat di sejumlah wilayah kunci.

Di New Jersey, survei terbaru AtlasIntel yang dilakukan pada 25–30 Oktober memperlihatkan kandidat Demokrat Mikie Sherrill unggul tipis atas kandidat Republik Jack Ciattarellidengan perolehan 50,2% berbanding 49,3%. Selisih 0,9 poin ini masih berada dalam margin kesalahan dua poin, menurut laporan News Talk 780 KOH. 

Survei yang melibatkan lebih dari 1.600 calon pemilih itu menggambarkan pembelahan suara yang hampir seimbang di negara bagian tersebut.

Kehadiran mantan Presiden Barack Obama dalam kampanye Sherrill pada 1 November menandakan pentingnya kontestasi ini bagi Partai Demokrat. CNN melaporkan bahwa pemungutan suara awal menunjukkan keunggulan tipis Demokrat atas Republik, dengan suara pos yang didominasi Demokrat unggul lebih dari 41 poin, meningkat dari keunggulan 39 poin pada tahun sebelumnya.

Sementara itu di Virginia, Gubernur Abigail Spanberger dari Partai Demokrat diprediksi akan terpilih kembali. Survei Hill/Emerson menunjukkan Spanberger unggul 56% dibandingkan kandidat Republik Winsome Earle-Sears yang memperoleh 44%. Namun, persaingan untuk jabatan Jaksa Agung masih ketat, dengan Jerra Jones dari Demokrat memperoleh 51% dan petahana Republik Jason Miyares 49%.

Tren pemungutan suara awal di Virginia juga menunjukkan peningkatan partisipasi dari kubu Demokrat dibandingkan tahun 2024. Namun, para pejabat partai tetap berhati-hati, mengingat perubahan besar sering terjadi pada Hari Pemilihan.

Pertarungan Sengit 

Di New York City, jajak pendapat AtlasIntel menempatkan petahana Zohran Mamdani unggul atas mantan Gubernur Andrew Cuomo dengan 41% berbanding 34%, sementara kandidat Republik Curtis Sliwa berada di posisi ketiga dengan 24%. Selisih tujuh poin ini menurun dari survei sebelumnya karena Cuomo berhasil menarik simpati pemilih moderat dan kalangan senior.

Analisis CNN menunjukkan partisipasi pemilih yang lebih tinggi di kelompok usia lanjut, tetapi juga mencatat peningkatan dukungan dari pemilih muda, basis utama Mamdani.

Trump Kembali Buat Kontroversi

Dalam wawancara di program CBS 60 Minutes pada Minggu (2/11), Presiden Donald Trump kembali memicu perdebatan dengan menyebut Mamdani sebagai komunis. "Dia jauh lebih buruk daripada seorang sosialis," kata Trump.

"Saya pikir saya jauh lebih tampan," tambahnya.

Penampilan ini menjadi yang pertama bagi Trump di acara tersebut sejak ia menyelesaikan gugatan terkait wawancara sebelumnya. Komentar itu disampaikan di tengah meningkatnya perhatian terhadap Mamdani, yang berafiliasi dengan sayap progresif Demokrat dan sering tampil bersama Bernie Sanders serta Alexandria Ocasio-Cortez.

Obama Telepon Mamdani

Menariknya, Obama disebut secara pribadi menelepon Mamdani sehari sebelumnya. Menurut ABC News, dalam panggilan berdurasi 30 menit, Obama memuji kampanye Mamdani dan menawarkan diri sebagai papan suara untuk berdiskusi pasca pemilu.

"Kampanye Anda sangat mengesankan untuk ditonton," kata Obama, menurut laporan The New York Times.

Meskipun belum secara resmi mendukung Mamdani, kontak pribadi Obama ini dinilai luar biasa karena mantan presiden itu jarang terlibat langsung dalam pemilihan wali kota.

Selain Obama, Mamdani juga telah mendapat dukungan dari Gubernur New York Kathy Hochul dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries, memperkuat posisinya di kalangan progresif.

Tren Nasional

Di tingkat nasional, survei gabungan Washington Post-ABC News-Ipsos menunjukkan 46% pemilih terdaftar akan memilih kandidat Demokrat jika pemilu diadakan hari ini, sementara 44% mendukung kandidat Republik. Sekitar 9% responden masih belum memutuskan.

Namun, survei yang sama mencatat bahwa 59% warga AS tidak puas dengan kinerja Presiden Trump dan 64% menilai ia memperluas kekuasaan eksekutif terlalu jauh.

Blok pemilih muda dan Hispanik, yang sempat condong ke Republik pada 2024, kini terpecah antara dua partai besar. Para analis memperingatkan bahwa meskipun tren awal menguntungkan Demokrat, tingginya partisipasi pada Hari Pemilihan bisa mengubah arah hasil akhir di beberapa wilayah kunci. (Anadolu/I-3)

Read Entire Article
Global Food