Buka Puasa Berkah: Doa-Doa Pilihan Rasulullah

6 hours ago 1
 Doa-Doa Pilihan Rasulullah Ilustrasi(Freepik)

BERBUKA puasa bukan hanya sekadar melepas rasa lapar dan dahaga setelah seharian menahan diri. Lebih dari itu, momen berbuka puasa merupakan waktu istimewa yang dimuliakan Allah SWT. Pada saat ini, doa-doa dipanjatkan dan harapan-harapan diserahkan kepada Sang Pencipta dengan keyakinan bahwa pintu langit terbuka lebar untuk menerima permohonan hamba-Nya yang sedang berbuka.

Rasulullah Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya berbagai doa dan adab ketika berbuka puasa. Beliau selalu menjadikan momen berbuka puasa sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengucapkan doa-doa yang penuh makna. Tradisi ini tidak hanya meningkatkan nilai ibadah puasa, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual seorang muslim dengan Tuhannya, menjadikan berbuka puasa sebagai ritual yang penuh berkah dan manfaat.

Doa Utama Rasulullah Saat Berbuka Puasa

Doa berbuka puasa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah Muhammad SAW dan diriwayatkan oleh banyak sahabat adalah "Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah" yang artinya "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, dan telah tetaplah pahala, insya Allah." Doa sederhana namun mendalam ini menggambarkan kondisi fisik setelah berbuka (hilangnya rasa haus dan basahnya tenggorokan) sekaligus mengungkapkan harapan spiritual (kepastian pahala dari Allah SWT).

Rasulullah juga mengajarkan doa lain yang berbunyi "Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu" yang berarti "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka." Doa ini menekankan niat ikhlas dalam berpuasa hanya untuk Allah SWT serta pengakuan bahwa rezeki berbuka yang dinikmati adalah anugerah dari-Nya. Kedua doa ini sering dibaca bersamaan oleh banyak muslim di seluruh dunia saat memulai berbuka puasa, mengikuti sunnah Rasulullah yang penuh keberkahan.

Adab Berbuka Puasa Menurut Sunnah

Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan berbagai adab (etika) saat berbuka puasa yang sampai sekarang menjadi pedoman umat Islam. Beliau menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktu maghrib telah tiba, sebagaimana sabdanya, "Umatku akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa." Hikmah dibalik anjuran ini adalah untuk menunjukkan ketaatan pada perintah Allah SWT dan menghindari sikap berlebihan dalam ibadah.

Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan untuk berbuka dengan makanan yang manis, khususnya kurma. Jika tidak ada kurma, beliau menganjurkan berbuka dengan air putih. Hal ini memiliki hikmah kesehatan karena kurma mengandung gula alami yang cepat diserap tubuh setelah seharian tidak mengonsumsi makanan, sementara air membantu rehidrasi tubuh. Praktik ini menunjukkan bagaimana Rasulullah memadukan nilai spiritual dengan kearifan praktis dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan sunnah beliau relevan sepanjang zaman.

Keutamaan Berdoa Saat Berbuka Puasa

Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang berpuasa ketika berbuka memiliki doa yang tidak ditolak." Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya waktu berbuka puasa, di mana Allah SWT membuka pintu-pintu rahmat-Nya dan menjadikan doa orang yang berbuka puasa sebagai doa yang mustajab (dikabulkan).

Keutamaan ini hendaknya menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk memanfaatkan momen berbuka puasa tidak hanya untuk menikmati hidangan, tetapi juga untuk bermunajat kepada Allah SWT. Pada saat tubuh mendapatkan asupan setelah seharian berpuasa, jiwa pun perlu mendapatkan nutrisi spiritual melalui doa-doa yang dipanjatkan dengan khusyuk dan penuh harap. Dengan demikian, berbuka puasa menjadi momen yang sempurna untuk memohon ampunan, bersyukur, dan meminta petunjuk dari Allah SWT.

Doa-Doa Tambahan yang Dianjurkan Saat Berbuka

Selain doa utama berbuka puasa, terdapat beberapa doa lain yang dapat dibaca untuk menambah keberkahan saat berbuka. Salah satunya adalah doa "Allahumma inni as'aluka bi-rahmatika allati wasi'at kulla syai'in an taghfira li" yang artinya "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, ampunilah aku." Doa ini mencerminkan kesadaran seorang hamba akan luasnya rahmat Allah SWT dan harapan untuk mendapatkan ampunan-Nya.

Doa lain yang juga dianjurkan adalah memohon kebaikan dunia dan akhirat dengan membaca "Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina 'adzaban-nar" yang berarti "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka." Doa-doa tambahan ini sebaiknya dibaca setelah doa utama berbuka puasa, dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran akan makna yang terkandung di dalamnya, sehingga memperkaya pengalaman spiritual saat berbuka.

Mempraktikkan Berbagi dan Sedekah Saat Berbuka

Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan utama dalam hal berbagi kebaikan, terutama di bulan Ramadhan. Beliau dikenal sangat dermawan dan kebaikannya berlipat ganda saat bulan suci ini. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW lebih dermawan daripada angin yang berhembus, terutama di bulan Ramadhan. Beliau mengajarkan bahwa memberi makan orang yang berbuka puasa memiliki pahala yang besar, sebagaimana sabdanya, "Barangsiapa memberi makan orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun."

Praktik berbagi makanan berbuka (iftar) dengan orang lain, terutama yang kurang mampu, menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat muslim di seluruh dunia. Tidak hanya memberikan berkah bagi penerima, tetapi juga membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi pemberi. Rasulullah mengajarkan bahwa sedekah terbaik adalah yang diberikan saat bulan Ramadhan, yang menunjukkan pentingnya menggabungkan ibadah puasa dengan ibadah sosial berupa sedekah dan berbagi kepada sesama.

Menjaga Lisan dan Perbuatan Setelah Berbuka

Rasulullah Muhammad SAW selalu mengingatkan umatnya untuk menjaga lisan dan perbuatan, terlebih saat bulan Ramadhan. Beliau bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minumannya." Hadits ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya sebatas menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak baik.

Setelah berbuka puasa, godaan untuk kembali pada kebiasaan buruk seperti berkata kasar, mengumpat, atau bergosip mungkin muncul kembali. Namun, Rasulullah mengajarkan bahwa kesempurnaan puasa terletak pada kemampuan seseorang mengendalikan diri secara menyeluruh. Momen berbuka puasa hendaknya tidak menjadi pintu kembalinya kebiasaan buruk, melainkan sebagai pemantapan tekad untuk terus menjaga kualitas diri sebagai hamba Allah yang taat, baik saat berpuasa maupun setelah berbuka.

Penutup: Menjadikan Berbuka Puasa sebagai Momentum Spiritual

Berbuka puasa dalam tradisi Islam bukan sekadar ritual untuk mengakhiri pantangan makan dan minum, tetapi merupakan momentum spiritual yang penuh makna. Doa-doa pilihan Rasulullah saat berbuka mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat Allah SWT dan bersyukur atas nikmat-Nya, menjadikan setiap suapan berbuka sebagai bentuk ibadah dan penghambaan kepada-Nya.

Dengan mempraktikkan doa-doa dan adab berbuka puasa sesuai sunnah Rasulullah, kita dapat mengoptimalkan keberkahan bulan Ramadhan. Semoga dengan menghidupkan tradisi-tradisi mulia ini, puasa yang kita lakukan tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat spiritualitas dan memperbaiki kualitas diri kita sebagai umat Islam. Mari jadikan setiap momen berbuka puasa sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani akhlak mulia Rasulullah Muhammad SAW.

Read Entire Article
Global Food