Dua dekade setelah bubar di puncak popularitas, boyband Five resmi reuni. (Media Sosial X)
PADA akhir 1990-an, nama Five termasuk dalam jajaran boyband terbesar dunia. Namun di puncak ketenaran, grup asal Inggris itu justru membubarkan diri pada 2001 karena kelelahan dan tekanan industri yang begitu besar.
Kini, lebih dari dua dekade kemudian, Scott, Ritchie, J, Sean, dan Abz kembali bersama. Mereka membawa nostalgia bagi para penggemar generasi milenial.
“Itu semua terjadi terlalu cepat, jauh terlalu cepat,” kata Abz. Ritchie menggambarkannya sebagai “seperti terikat pada roket,” sementara Sean, yang baru berusia 15 tahun saat bergabung, menambahkan, “Selama lima tahun itu aku hanya bertahan hidup. Aku bahkan tak ingat banyak hal.”
Kelima anggota Five kini tengah berlatih menjelang tur reuni mereka, 25 tahun setelah terakhir kali tampil bersama di panggung. Berbeda dari masa lalu, mereka mengaku lebih menikmati prosesnya. “Kami merasa sangat beruntung diberi kesempatan kedua,” ujar J.
Tekanan dan Ketenaran di Masa Lalu
Five mencatat penjualan lebih dari 20 juta album dengan lagu-lagu hits seperti Keep on Movin’ dan Everybody Get Up. Namun kesuksesan besar itu dibayar mahal dengan tekanan luar biasa.
“Kami masih sangat muda. Kami pikir semua mimpi jadi kenyataan, dan memang begitu, tapi juga menjadi mimpi buruk secara mental,” ungkap Ritchie. “Kadang kami terbangun di bus tur tanpa tahu kami sedang berada di negara mana, bahkan di benua mana.”
J menambahkan, “Ada banyak bagian dari memori kami yang hilang. Semuanya begitu cepat, kami seperti terus berlari dari sesuatu.”
Persahabatan dan Awal Reuni
Keinginan reuni bermula ketika Scott menghubungi Abz setelah lebih dari 10 tahun tak berbicara. “Hal pertama yang dia katakan adalah, ‘Senang sekali mendengar suaramu.’ Kami hanya ingin berteman lagi, bukan untuk tur,” kata Scott. “Tidak ada yang di luar lingkaran kami yang benar-benar tahu apa yang kami alami.”
Namun ketika kabar reuni diumumkan, reaksi penggemar sangat luar biasa. Tur arena mereka di Inggris, Irlandia, Australia, dan Selandia Baru hampir seluruhnya terjual habis. “Kami tidak sadar seberapa besar pengaruh kami dulu,” ujar Ritchie.
Dukungan Robbie Williams dan Babak Baru
Five juga tampil bersama Robbie Williams dalam konser di London musim panas lalu. Ritchie sempat khawatir penonton tidak mengenal mereka, “Tapi ternyata sambutannya luar biasa.”
Robbie, yang juga pernah merasakan tekanan serupa saat di Take That, memberi mereka nasihat tentang penyembuhan trauma masa lalu. “Dia bilang, itu seperti membawa karung batu besar dan harus dikosongkan sedikit demi sedikit,” cerita Scott.
Kini, semua anggota sepakat: perjalanan kali ini jauh lebih sehat. “Segalanya kini adalah kebalikan dari dulu,” kata J. “Kami lebih dijaga, lebih paham, dan akhirnya bisa menikmati musik lagi.” (BBC/Z-2)

3 hours ago
2
















































