Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah sedang mengupayakan pemulihan fasilitas kesehatan yang terdampak banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatra--Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat--akhir November lalu.
Dia mengatakan setidaknya ada 41 rumah sakit dan 343 puskesmas di tiga provinsi itu yang diproses agar bisa beroperasi kembali, terutama pusksesmas yang menjadi posko kesehatan layanan pengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah pertama yang paling penting adalah segera mengoperasikan 41 rumah sakit dan 343 puskesmas di 3 provinsi ini untuk melayani masyarakat yang terdampak atau pengungsi, dan masyarakat umum bisa segera berjalan dengan normal," kata Budi dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagram Kemenkes, Kamis (11/12).
Beberapa di antara rumah sakit yang mulai pulih layanannya secara bertahap di antaranya adalah RSUD Aceh Tamiang dan Langsa.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes per Kamis lalu yang diterima CNNIndonesia.com, kondisi puskesmas yang belum beroperasi terbanyak ada di Aceh yakni 39.
Dan, yang paling banyak belum beroperasi ada di Aceh Utara yakni sebanyak 15, disusul Aceh Tamiang ada 12. Sementara secara keseluruhan di darah kabupaten/kota terdampak bencana di Aceh, puskesmas yang beroperasi sebagian ada 33, dan yang telah beroperasi penuh ada 237.
Kemudian di Sumatera Utara, ada empat puskesmas yang belum operasional yakni di Tapanuli Tengah (3) dan Langkat (1). Lainnya, yakni 321 puskesmas telah beroperasi penuh.
Sementara itu di Sumbar, seluruh puskesmas telah beroperasi penuh seutuhnya.
Sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat diterjang banjir bandang dan longsor pada 25 November 2025.
Total di tiga provinsi itu hampir seribu orang ditemukan meninggal dunia dan ratusan warga dinyatakan masih hilang. Selain itu jumlah pengungsi telah menembus angka sejuta, dan masih ada daerah yang terisolasi hingga kini.
Dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagram Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, "Total pengungsi dari bencana ini hampir mencapai satu juta jiwa [data per 9 Desember 2025]."
"Korban-korban yang luka ringan dan luka berat mencapai hampir 9 ribu orang. Ini adalah bencana kemanusiaan yang sangat besar," imbuhnya.
Budi mengatakan ada juga hal-hal yang harus dipastikan Pusat Krisis Kesehatan dari mulai peralatan-perlengkapan hingga tenaga medis.
"Kita harus meyakinkan bahwa listrik dan oksigen itu tersedia. Sesudah itu kita harus membersihkan rumah sakit dan puskesmas yang penuh dengan lumpur-lumpur. Kita juga harus memastikan alat-alat yang ada itu beroperasi dengan normal, karena banyak dari alat-alat tersebut yang terendam rusak harus diperbaiki, dan ada juga yang sama sekali tak bisa dipakai lagi," tambah Budi.
Dia juga menegaskan untuk memastikan pengiriman bantuan barang habis pakai dan obat-obat yang diperlukan. Selain itu, tak kalah penting, pihaknya memastikan kecukupan dari bantuan tenaga medis (nakes) sebagai penyedia layanan gawat darurat atau spesialistik sesuai kebutuhan.
Berdasarkan data Pusat Krisis Kesehatan, hasil perhitungan sementara--per Kamis kemarin-- dibutuhkan sekitar 709 relawan tenaga kesehatan untuk mendukung operasional RSUD di 6 Kab/Kota terdampak. Selain itu, dibutuhkan sekitar 845 relawan tenaga kesehatan untuk mendukung operasional Puskesmas di 6 Kabupaten/Kota terdampak.
Mereka akan berotasi tugas setiap dua minggu.
Prajurit TNI di Kodam Iskandar Muda membantu pembersihan lumpur pascabanjir bandang di RSUD Aceh Tamiang, Senin (8/12). (dok. istimewa)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam jumpa pers, Kamis (11/12), melaporkan data terbaru per 11 Desember 2025, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor mencapai 990 jiwa. Rinciannya, 407 korban meninggal dunia ditemukan di Provinsi Aceh, 343 korban berada di Sumatera Utara, dan 240 korban jiwa ditemukan di Sumatera Barat.
Sementara itu, jumlah orang yang dilaporkan hilang per Kamis mencapai 225 orang.
Kemudian, total bantuan yang telah masuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak 28 November sampai 11 Desember 2025 sebanyak 498 ton. Dari angka itu, 351,4 ton telah terdistribusi ke berbagai daerah melalui jalur darat, laut, dan udara.
Selain itu, Presiden RI Prabowo Subianto telah mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara untuk meninjau dan memimpin langsung penanganan bencana Sumatra, Jumat (12/12) dini hari WIB.
Mengutip dari Antara, setelah melawat Pakistan dan Rusia, pada Jumat hari ini Prabowo dijadwalkan memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di tiga provinsi Sumatra--Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
(kid/wis)

3 hours ago
1















































