Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan kelayakan bus yang terguling di ruas Jalan Tol Semarang-Batang mengakibat 3 orang meninggal dan 20 penumpang lainnya luka-luka.(MI/Akhmad Safuan)
KEPOLISIAN masih mendalami penyebab kecelakaan bus berpelat B 7394 VGA yang terguling di KM 354 jalur B Tol Semarang-Batang, Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Polisi menemukan sejumlah fakta baru dari ketidaklayakan ban hingga faktor kecepatan.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (28/10) puluhan penumpang bus bernomor polisi B 7394 VGA terguling di di KM 354 jalur B Tol Semarang–Batang, Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, hingga kini masih dirawat di dua rumah sakit di Kabupaten Batang yakni RSUD Kalisari Batang dan RS QIM Batang.
Sementara itu, sejumlah petugas kepolisian merupakan gabungan dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah dan Polres Batang masih melakukan pendalaman, setelah sebelumnya melakukan olah TKP dan penyelidikan terhadap kecelakaan bus terguling hingga mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan 20 penumpang lainnya luka-luka.
"Kami masih mendalami hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap peristiwa kecelakaan tersebut, polusi fokus terhadap kelayakan kendaraan yang mengangkut 30 penumpang tersebut," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes M Pratama Adhyasastra.
Berdasarkan hasil temuan dan fakta baru, lanjut Pratama, kecelakaan pada awalnya diduga disebabkan aquaplaning (genangan air) karena kejadian bersamaan hujan lebat. Namun, petugas juga menemukan adanya ketidaklayakan ban bus dengan kembangan kurang dari minimal 3 milimeter.
Kondisi kembangan ban kurang dari 3 milimeter tersebut, ungkap Pratama, mengakibatkan daya cengkeram terhadap jalan berkurang, sehingga bus mudah mendalami selip dan sulit berhenti saat dilakukan pengereman.
"Kita akan dalami kelayakan ban bus tersebut untuk memastikan sebagai salah satu penyebab kecelakaan," tambahnya.
Selain ketidaklayakan ban bus, menurut Pratama, polusi juga mendalami kecepatan bus yang diperkirakan lebih dari 40 kilometer per jam saat kondisi jalan basah akibat hujan lebat. Selain segera memeriksa sopir bus dan meminta keterangan sejumlah saksi yakni penumpang bus, polisi juga akan memeriksa cctv di lokasi kejadian.
Sementara itu, sejumlah penumpang selamat kini masih dirawat di rumah sakit di Batang. Mereka mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut berlangsung cukup cepat. Bus pada awalnya berjalan normal, namun sebelum kejadian terguling melaju sangat cepat di tengah kondisi hujan lebat.
"Saat itu saya tertidur dan terbangun karena bus melaju kencang dan sempat beberapa kali mengalami oleng, bahkan banyak penumpang terjatuh dan saya hanya bisa berpegang erat di sandaran kursi," ujar Kosim, salah seorang penumpang dari Pati.
Setelah mengalami oleng dan guncangan keras, lanjut Kosim, bus langsung terguling hingga banyak penumpang yang berteriak ketakutan. Bahkan sebagian besar penumpang mengalami luka-luka hanya dapat merintih kesakitan terjepit diantara kursi dan badan bus.
"Saya baru dapat keluar setelah diangkat petugas medis dan dibawa dengan ambulan ke rumah sakit," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Fitri Indah Sari, 30, warga Kp Doyong, Keluraan Alam Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, yang mengaku kaget ketika tiba-tiba bus oleng dan terguling. Kejadian tersebut berlangsung sekitar 10 menit ketika bus berjalan tidak normal hingga banyak penumpang yang sebelumnya tertidur bangun karena jatuh dari kursi. (AS/E-4)

4 hours ago
1
















































