Wayang Orang: Seni Teater yang Menghidupkan Kisah Pewayangan

4 hours ago 2
 Seni Teater yang Menghidupkan Kisah Pewayangan Para lakon tampil menghibur pengunjung dalam pertunjukaaan Pagelaran Wayang Orang 100 Wayang Orang "Bawor Wisudanata" di Gedung Kesenian Jakarta.(MI/ATET DWI PRAMADIA)

WAYANG Orang adalah seni pertunjukan tradisional dari Indonesia yang menggabungkan wayang (cerita pewayangan) dengan pemeran manusia. 

Berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan boneka bayangan, wayang orang dimainkan oleh aktor yang mengenakan kostum khas, riasan tebal, serta menampilkan gerakan tari, musik gamelan, dan dialog yang bersumber dari kisah Ramayana dan Mahabharata.

Ciri Khas Wayang Orang

  • Diperankan oleh manusia dengan gerakan teatrikal khas.
  • Diiringi musik gamelan untuk menciptakan suasana dramatik.
  • Menggunakan tembang Jawa (lagu tradisional) sebagai bagian dari dialog.
  • Bersumber dari cerita epos Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata.
  • Memadukan seni tari, musik, dan drama dalam satu pertunjukan.

Wayang orang masih eksis hingga kini dan menjadi salah satu warisan budaya yang terus dilestarikan.

Berikut Sejarah dan Perkembangan Wayang Orang

Wayang orang merupakan seni pertunjukan tradisional Indonesia yang berkembang dari wayang kulit. Seni ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18 di lingkungan Keraton Mataram, khususnya di Surakarta dan Yogyakarta.

Wayang orang diciptakan sebagai inovasi dari pertunjukan wayang kulit, yang sebelumnya hanya menggunakan bayangan boneka kulit.

Para seniman kemudian menghadirkan tokoh-tokoh wayang dalam bentuk nyata dengan pemeran manusia, sehingga ekspresi dan gerakan bisa lebih hidup.

Wayang orang berkembang pesat di kalangan kerajaan Jawa, terutama sebagai hiburan raja dan bangsawan.

Seni ini kemudian menyebar ke masyarakat luas dan menjadi pertunjukan yang populer hingga sekarang.

Perkembangan Wayang Orang

1. Masa Kerajaan (Abad ke-18 – ke-19)

  • Diciptakan di Keraton Mataram sebagai hiburan bangsawan.
  • Cerita yang dimainkan berasal dari epos Ramayana dan Mahabharata.
  • Menggunakan tari Jawa klasik, musik gamelan, dan tembang Jawa sebagai unsur utama.

2. Era Kolonial (Abad ke-19 – Awal ke-20)

  • Mulai diperkenalkan ke masyarakat umum melalui pertunjukan rakyat.
  • Didukung oleh raja-raja Mataram agar tetap lestari.
  • Dibentuk kelompok-kelompok wayang orang di luar istana.

3. Masa Keemasan (1940-an – 1980-an)

  • Wayang orang berkembang pesat dan sering dipentaskan di gedung-gedung pertunjukan.
  • Muncul kelompok besar seperti Wayang Orang Sriwedari (Solo) dan Wayang Orang Bharata (Jakarta).
  • Mendapat dukungan pemerintah sebagai bagian dari pelestarian budaya nasional.

4. Era Modern (1990-an – Sekarang)

Mulai mengalami penurunan popularitas akibat persaingan dengan hiburan modern.

Upaya pelestarian dilakukan melalui festival budaya dan pertunjukan di televisi.

Inovasi seperti wayang orang kolaboratif (dengan teknologi visual) mulai diperkenalkan.

Digunakan sebagai media edukasi dalam pembelajaran budaya Jawa.

Wayang Orang di Masa Kini

Meskipun mengalami penurunan peminat, wayang orang tetap bertahan dengan berbagai inovasi:

  • Kolaborasi dengan seni modern, seperti teater dan film.
  • Pertunjukan di televisi dan media digital untuk menarik generasi muda.
  • Dukungan pemerintah dan komunitas budaya untuk melestarikan pertunjukan tradisional.

Beberapa grup wayang orang yang masih aktif hingga kini:

  • Wayang Orang Sriwedari (Solo)
  • Wayang Orang Bharata (Jakarta)
  • Wayang Orang Ngesti Pandawa (Semarang)

Dengan berbagai usaha pelestarian, wayang orang tetap menjadi bagian penting dari budaya Jawa dan warisan seni Indonesia.

Berikut Perbedaan Wayang Orang dengan Jenis Wayang Lainnya

Wayang merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional khas Indonesia yang memiliki banyak variasi.

Wayang orang adalah salah satu jenis wayang yang diperankan oleh manusia, berbeda dengan wayang lainnya yang menggunakan boneka atau media lain.

Berikut adalah perbedaan utama wayang orang dengan jenis wayang lainnya:

1. Wayang Orang vs. Wayang Kulit

Perbedaan Wayang Orang Wayang Kulit
Media Diperankan oleh manusia Menggunakan boneka kulit
Panggung Pertunjukan langsung dengan dekorasi panggung Menggunakan layar putih untuk bayangan wayang
Gerakan Menggunakan tarian khas Jawa Digerakkan oleh dalang menggunakan batang kayu
Suara Para pemain berbicara langsung atau menggunakan sinden Suara karakter diisi oleh dalang
Asal Cerita Ramayana & Mahabharata Ramayana, Mahabharata, dan cerita lokal

2. Wayang Orang vs. Wayang Golek

Perbedaan Wayang Orang Wayang Golek
Media Diperankan oleh manusia Boneka kayu berbentuk tiga dimensi
Daerah Asal Jawa Tengah & Jawa Timur Jawa Barat (Sunda)
Ekspresi Karakter Ditampilkan oleh aktor melalui gerakan & mimik wajah Ditampilkan oleh dalang melalui gerakan boneka
Musik Pengiring Gamelan Jawa Gamelan degung Sunda

3. Wayang Orang vs. Wayang Klitik

Perbedaan Wayang Orang Wayang Klitik
Bentuk Wayang Pemeran manusia dengan kostum khas Boneka pipih dari kayu
Gerakan Menggunakan tarian khas Digerakkan oleh dalang seperti wayang kulit
Daerah Asal Jawa Tengah Jawa Timur
Cerita yang Diangkat Ramayana & Mahabharata Cerita lokal seperti Panji & Damarwulan

4. Wayang Orang vs. Wayang Motekar

Perbedaan Wayang Orang Wayang Motekar
Media Pemeran manusia Wayang berbasis pencahayaan warna-warni
Inovasi Tradisional dengan kostum klasik Modern dengan efek visual
Panggung Terbuka dengan dekorasi panggung Menggunakan layar dengan efek cahaya

Wayang orang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan jenis wayang lainnya karena diperankan langsung oleh manusia, dengan ekspresi, gerakan, dan suara yang lebih hidup.

Berbeda dengan wayang kulit atau golek yang dimainkan oleh dalang, wayang orang lebih menyerupai pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan drama dalam satu kesatuan.

Berikut Tokoh Utama dalam Pementasan Wayang Orang

Dalam pementasan Wayang Orang, tokoh utama diambil dari kisah Ramayana dan Mahabharata, dua epos besar dari India yang sangat berpengaruh dalam kebudayaan Jawa.

Berikut adalah beberapa tokoh utama yang sering muncul dalam pertunjukan wayang orang:

Tokoh dalam Kisah Ramayana

1.  Rama

  • Putra Raja Ayodhya yang menjadi tokoh utama dalam kisah Ramayana.
  • Dikenal sebagai sosok ksatria yang gagah, bijaksana, dan berpegang teguh pada dharma (kebenaran).
  • Suami dari Dewi Sinta dan saudara dari Laksmana.

2. Sinta

  • Istri Rama yang terkenal karena kesetiaan dan kesuciannya.
  • Diculik oleh Rahwana dan diselamatkan oleh Rama dengan bantuan Hanoman dan pasukan kera.

3. Rahwana

  • Raja Alengka yang menculik Dewi Sinta karena jatuh cinta padanya.
  • Dikenal sebagai raja yang sakti tetapi angkuh dan haus kekuasaan.

4. Hanoman

  • Tokoh kera putih yang setia kepada Rama.
  • Cerdas, sakti, dan memiliki kemampuan terbang.
  • Berperan penting dalam menyampaikan pesan dari Rama ke Sinta di Alengka.

5. Laksmana

  • Adik Rama yang setia dan selalu mendampingi kakaknya dalam pengasingan.
  • Ksatria gagah berani yang turut serta dalam pertempuran melawan Rahwana.

6. Sugriwa & Subali

  • Dua bersaudara dari bangsa kera yang terlibat konflik sebelum Sugriwa akhirnya membantu Rama.
  • Sugriwa adalah raja kera yang membantu Rama, sementara Subali adalah kakaknya yang awalnya berseberangan.

Tokoh dalam Kisah Mahabharata

1.  Arjuna

  • Ksatria Pandawa yang terkenal dengan kegagahannya dan ahli dalam memanah.
  • Memiliki senjata sakti Panah Pasopati yang diberikan oleh Dewa Siwa.

2.  Bima (Werkudara)

  • Pandawa kedua yang memiliki tubuh besar dan kekuatan luar biasa.
  • Dikenal sebagai ksatria yang jujur dan selalu membela kebenaran.

3. Yudhistira

  • Pandawa tertua yang bijaksana dan adil.
  • Menjadi raja setelah perang besar Bharatayudha.

4. Nakula & Sadewa

  • Pandawa kembar yang terkenal dengan ketampanan dan kesetiaan mereka.
  • Nakula ahli dalam ilmu perang, sementara Sadewa lebih cerdas dan ahli strategi.

5. Krishna

  • Tokoh yang dihormati sebagai titisan Dewa Wisnu.
  • Menjadi penasihat Pandawa, terutama Arjuna, dalam perang Bharatayudha.

6.  Duryodana

  • Pemimpin Kurawa yang menjadi musuh utama Pandawa dalam perang Bharatayudha.
  • Ambisius dan penuh tipu daya, tetapi juga seorang pejuang yang kuat.

7. Karna

  • Ksatria sakti yang sebenarnya adalah kakak tertua Pandawa, tetapi berpihak kepada Kurawa.
  • Memiliki kesetiaan tinggi kepada Duryodana meskipun mengetahui kebenaran.

8.  Srikandi

  • Tokoh wanita yang mahir dalam peperangan dan pemanah ulung.
  • Menjadi pejuang Pandawa yang berhasil mengalahkan Bhisma.

9. Bhisma

  • Kakek dari Pandawa dan Kurawa yang terkenal dengan kesetiaan dan kesaktiannya.
  • Memilih untuk hidup selibat dan menjadi pelindung kerajaan Hastinapura.

Wayang orang menghadirkan tokoh-tokoh dari Ramayana dan Mahabharata dengan karakter yang kuat dan cerita yang sarat makna. 
Setiap tokoh memiliki keunikan tersendiri yang menjadikan pementasan wayang orang penuh nilai moral, kepahlawanan, dan kebijaksanaan.

Berikut Teknik Akting dan Kostum dalam Wayang Orang

Wayang orang merupakan seni pertunjukan yang menggabungkan akting, tari, musik gamelan, dan tembang Jawa.

Teknik akting dan kostum dalam wayang orang memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari teater pada umumnya.

Teknik Akting dalam Wayang Orang

Akting dalam wayang orang sangat dipengaruhi oleh pakem tari Jawa klasik. Para pemain tidak hanya berdialog tetapi juga harus menyampaikan emosi melalui gerakan tari dan ekspresi wajah.

1. Gerakan Tubuh dan Tari

Jalan dan sikap tubuh sesuai karakter

  • Ksatria seperti Arjuna berjalan tegap dan lembut.
  • Raksasa seperti Rahwana bergerak lebih agresif dan kuat.

Tarian sesuai karakter

  • Alusan: Gerakan halus untuk ksatria dan putri (contoh: Rama, Sinta).
  • Gagahan: Gerakan kuat untuk tokoh pemberani (contoh: Bima, Hanoman).
  • Bantengan: Gerakan liar untuk raksasa atau tokoh antagonis (contoh: Rahwana, Duryodana).

2. Ekspresi Wajah dan Mata

  • Gerakan mata (nyeledet) untuk menunjukkan emosi.
  • Mimik wajah menyesuaikan karakter (serius, marah, sedih, bahagia).

3. Dialog dan Suara

Bahasa Jawa klasik digunakan dalam pertunjukan.

Ada dua jenis suara:

  • Kasar untuk tokoh antagonis (raksasa, raja jahat).
  • Halus untuk ksatria dan putri.

Terkadang suara pemain digantikan oleh sinden atau dalang yang menyampaikan narasi.

Kostum dalam Wayang Orang

Kostum dalam wayang orang didesain sesuai dengan tokoh yang diperankan. Pakaian terinspirasi dari busana kerajaan Jawa klasik dengan aksesoris khas.

1. Kostum Ksatria & Raja

Tokoh: Rama, Arjuna, Yudhistira, Krishna, dll.

Ciri khas:

  • Mahkota atau blangkon dengan ornamen emas.
  • Kain batik panjang dan jarik.
  • Kalung besar dan gelang emas.
  • Riasan wajah halus dan elegan.

2. Kostum Raksasa & Antagonis

Tokoh: Rahwana, Duryodana, raja raksasa.

Ciri khas:

  • Mahkota besar dengan hiasan tanduk atau ukiran menyeramkan.
  • Kostum lebih tebal dan besar, sering berwarna merah atau hitam.
  • Ekspresi wajah dirias dengan kumis atau taring palsu.
  • Gerakan lebih liar dan kuat.

3. Kostum Putri & Dewi

Tokoh: Sinta, Srikandi, Drupadi.

Ciri khas:

  • Sanggul besar dan dihiasi bunga melati.
  • Kebaya halus dengan kain batik berwarna lembut.
  • Perhiasan seperti anting, kalung, dan gelang emas.
  • Riasan wajah lebih halus dan feminim.

4. Kostum Kera & Tokoh Fantasi

Tokoh: Hanoman, Sugriwa, Subali.

Ciri khas:

  • Topeng wajah kera atau riasan putih dengan garis hitam.
  • Kostum berbulu atau kain khusus untuk gerakan lincah.
  • Ekor panjang dan ornamen unik.

Wayang orang tidak hanya mengandalkan dialog, tetapi juga gerakan tari, ekspresi wajah, dan kostum khas untuk menghidupkan karakter.

Teknik akting yang kuat serta detail kostum yang megah menjadikan pertunjukan wayang orang sebagai seni yang kaya budaya dan estetika.

Berikut Pertunjukan Wayang Orang Paling Terkenal

Wayang orang telah menjadi bagian dari budaya Jawa yang berkembang hingga saat ini. Beberapa pertunjukan wayang orang yang terkenal berasal dari kelompok atau sanggar seni yang konsisten dalam melestarikan seni ini.

1. Wayang Orang Bharata (Jakarta)

Lokasi: Gedung Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta Pusat

Keunikan:

  • Salah satu kelompok wayang orang tertua di Indonesia, berdiri sejak tahun 1972.
  • Menggelar pertunjukan rutin setiap Sabtu malam.
  • Memadukan cerita klasik Mahabharata dan Ramayana dengan unsur modern.

 2. Wayang Orang Sriwedari (Solo)

Lokasi: Taman Sriwedari, Surakarta (Solo), Jawa Tengah

Keunikan:

  • Didirikan sejak tahun 1911, menjadi ikon budaya Solo.
  • Memiliki jadwal pertunjukan reguler hampir setiap malam.
  • Menggunakan gamelan khas dan dialog dalam bahasa Jawa klasik.

3. Wayang Orang Ngesti Pandowo (Semarang)

Lokasi: Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang

Keunikan:

  • Berdiri sejak tahun 1937 dan terkenal dengan lakon Mahabharata.
  • Memiliki gaya pementasan yang lebih teatrikal dan dinamis.
  • Menampilkan pemain dari berbagai generasi, mulai dari senior hingga generasi muda.

4. Wayang Orang Barata Yogyakarta

Lokasi: Yogyakarta

Keunikan:

  • Sering tampil dalam acara budaya dan festival besar di Yogyakarta.
  • Memadukan tari klasik Jawa dengan seni peran yang ekspresif.
  • Cerita yang diangkat sering disesuaikan dengan momen tertentu, seperti Grebeg Suro atau Sekaten.

5. Wayang Orang Sawung Galing (Surabaya)

Lokasi: Balai Pemuda, Surabaya

Keunikan:

  • Salah satu kelompok wayang orang di Jawa Timur yang masih aktif.
  • Memadukan wayang orang dengan unsur teater modern.
  • Sering mengadakan pertunjukan untuk edukasi budaya di sekolah-sekolah.

Pertunjukan Wayang Orang di Luar Jawa

Wayang orang tidak hanya berkembang di Pulau Jawa, tetapi juga ditampilkan di berbagai kota besar di Indonesia dan luar negeri.

Beberapa grup wayang orang sering mengadakan pertunjukan di Bali, Sumatera, hingga luar negeri seperti Malaysia dan Belanda, sebagai bagian dari diplomasi budaya.

Wayang orang masih tetap bertahan dan berkembang hingga saat ini berkat komunitas dan seniman yang berkomitmen untuk melestarikan budaya ini.

Pertunjukan yang terkenal seperti Wayang Orang Bharata, Sriwedari, dan Ngesti Pandowo menjadi pusat utama dalam menjaga kelestarian wayang orang di Indonesia. (Z-4)

Read Entire Article
Global Food