Transfer Langsung Tunjangan Guru ke Rekening Jadi Upaya Pemerintah untuk Tingkatkan Kesejahteraan

4 hours ago 1
Transfer Langsung Tunjangan Guru ke Rekening Jadi Upaya Pemerintah untuk Tingkatkan Kesejahteraan Ilustrasi.(MI/Ramdani)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi telah meluncurkan mekanisme baru penyaluran tunjangan bagi guru di daerah dengan langsung transfer ke rekening masing-masing. 

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan bahwa kebijakan ini menunjukkan komitmen Presiden Peabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan senantiasa membersamai para guru. 

“Percepatan tunjangan ASN langsung ke rekening guru merupakan realisasi atas arahan dan kebijakan Bapak Presiden agar birokrasi dan layanan publik tidak birokratif, tetapi harus memudahkan, cepat, tepat, efektif dan efisien,” ungkapnya dalam acara Peluncuran Mekanisme Baru Penyaluran Tunjangan Guru ASN Daerah di Kantor Kemendikdasmen, Kamis (13/3). 

Lebih lanjut, menurut Abdul Mu’ti sejak 2010-2024 atau sudah 15 tahun berlalu, tunjangan guru ditransfer Kementerian Keuangan kepada rekening pemerintah daerah yaitu rekening kas umum daerah untuk selanjutnya ditransfer ke rekening guru. 

Proses transfer itu sebagian besar dilakukan 3 bulan sekali. Proses transfer memakan waktu yang lama dan para guru menerimanya setiap 3 bulan, bahkan di beberapa daerah mengalami keterlambatan dengan berbagai alasan. 

“Kebijakan penyaluran langsung ini merupakan terobosan dan jawaban pemerintah atas aspirasi masyarakat khususnya aspirasi para guru. Karena itu, tidak benar bahwa pemerintah anti kritik dan tidak mendengar aspirasi masyarakat,” tegas Abdul Mu’ti. 

Adapun guru ASN yang menerima transfer langsung mencapai 1.476.964. Sedangkan untuk guru non ASN berjumlah 392.802 yang menerima transfer langsung ke masing-masing rekening guru dari Kemendikdasmen. 

“Sekarang ini proses verifikasi dan validasi data nomor rekening masih terus berlangsung. Dana akan ditransfer apabila data-data telah valid.
Transfer langsung ini merupakan hadiah bagi para guru agar dapat merayakan Idulfitri dengan gembira dan lebih sejahtera sehingga kemudian bekerja lebih baik dalam menjalankan tugas mencerdaskan bangsa,” tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menyambut baik mekanisme baru dengan mengirim langsung tunjangan guru ASN daerah langsung ke rekening guru. 

“Inilah upaya untuk mengurangi tidak efisiensi. Lama-lama untuk apa. Ditahan itu untuk apa. Kita harus hilangkan budaya-budaya tidak benar itu. Budaya ini yang harus kita kikis. Kita sekarang harus buat mudah untuk rakyat semua cepat dan singkat,” tegas Presiden Prabowo. 

Presiden Prabowo menekankan bahwa dalam pembangunan suatu bangsa, satu-satunya jalan menuju keberhasilan suatu negara pada dasarnya adalah pendidikan. 

Pendidikan yang akan menentukan bangsa itu sejahtera dan makmur, karena untuk menjadi sejahtera dan makmur, warga negara dan rakyat harus bisa menguasai teknologi, sains dan industri. 

“Karena itu setiap bangsa dan negara yang sungguh-sungguh mengerti strategi dan jalan menuju kemakmuran, pasti menempatkan pendidikan di tempat yang teratas. Itulah yang menjadi keputusan bangsa Indonesia dalam APBN kita menempatkan pendidikan di tempat teratas,” jelasnya. 

“Di banyak negara, tidak menempatkan pendidikan di tempat teratas, tapi justru menempatkan pertahanan sebagai posisi teratas seperti AS dan India,” lanjut Presiden Prabowo. 

Menurutnya, tantangan paling besar saat ini adalah korupsi yang mengakibatkan kebocoran dan sumber daya Indonesi tidak sampai ke rakyat yang memerlukan. 

“Karena itulah, begitu saya mendapat mandat sebagai Presiden, saya dan pembantu-pembantu saya, kita bertekad untuk berusaha sekeras mungkin untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Kalau kita bisa menggunakan uang rakyat dengan efisien dan tepat sasaran, Indonesia akan sangat cepat bangkit dan kita bisa menghilangkan kemiskinan dan kelaparan. Ini tekad saya dan pembantu-pembantu saya dalam menjalankan mandat dan tugas dari negara,” tandasnya. (H-1)

Read Entire Article
Global Food