
PENUTUPAN pemerintah federal AS (Goverment shutdown) memasuki minggu kedua, dan kebuntuan anggaran yang melumpuhkan Washington kian memanas. Namun, di tengah ketegangan tersebut, Presiden Donald Trump menunjukkan sinyal positif terkait isu yang menjadi ganjalan utama: program kesehatan.
Pada Senin, Senat AS kembali gagal untuk kelima kalinya meloloskan RUU pendanaan. Kegagalan ini terjadi karena Partai Demokrat menolak memberikan suara yang dibutuhkan, kecuali disepakati jaminan perpanjangan subsidi kesehatan Obamacare dan pembalikan pemotongan program Medicaid, yang tertuang dalam undang-undang Trump sebelumnya.
Trump: "Saya Senang Bekerja Sama dengan Demokrat"
Meskipun DPR dan Gedung Putih dikuasai Republik, Demokrat berhasil memanfaatkan isu kesehatan ini sebagai daya tawar yang kuat. Menanggapi tekanan ini, Trump melalui media sosialnya pada Senin malam menyatakan kesediaannya untuk terlibat dalam diskusi, meskipun dengan syarat tegas.
"Saya senang bekerja dengan Demokrat mengenai Kebijakan Perawatan Kesehatan mereka yang Gagal, atau apa pun, tetapi pertama-tama mereka harus mengizinkan Pemerintahan kita dibuka kembali," tulis Trump di platform media sosialnya.
Pernyataan ini mengindikasikan Trump tidak menutup pintu perundingan tentang isu yang sangat dikhawatirkan Demokra. Potensi hilangnya subsidi asuransi bagi jutaan warga Amerika. Angka dari Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan pemotongan yang diatur dalam "One Big Beautiful Bill" Trump dapat menghilangkan jaminan kesehatan 11 juta warga AS dari program Medicaid saja.
Ancaman PHK dan Tuntutan Pembukaan Segera
Meskipun menunjukkan kesiapan negosiasi, prioritas utama Gedung Putih tetap pada pengakhiran shutdown segera. Juru Bicara Karoline Leavitt dengan keras mendesak Demokrat untuk mengalah dan menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dinegosiasikan sebelum pemerintah berfungsi kembali.
Lebih lanjut, Trump meningkatkan taruhan dengan mengancam pemecatan permanen (firing), alih-alih hanya merumahkan (furlough) pegawai federal. Peringatan ini semakin meningkatkan tekanan pada Demokrat, dengan ratusan ribu pegawai federal yang terancam kehilangan gaji mulai Jumat mendatang.
"Jika Presiden memutuskan bahwa negosiasi sama sekali tidak mengarah ke mana-mana," kata direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, "PHK akan dimulai."
Di pihak lain, Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer, menangkap sinyal negosiasi Trump dengan langsung menantang Ketua DPR Mike Johnson. "Jika dia serius tentang penurunan biaya dan melindungi perawatan kesehatan rakyat Amerika, mengapa menunggu?" ujar Schumer, "Demokrat siap melakukannya sekarang."
Dengan Senat yang terus gagal mencapai kuorum 60 suara, bola panas kini berada di tangan Trump. Sikap terbukanya untuk bernegosiasi menawarkan secercah harapan, tetapi tuntutan kerasnya agar pemerintah dibuka terlebih dahulu menunjukkan bahwa pertempuran politik untuk menyelamatkan subsidi kesehatan masih akan berlangsung sengit. (AFP/Z-2)