Tarique Rahman Siap Pulang ke Bangladesh, Akhiri Pengasingan 20 Tahun untuk Bertarung di Pemilu Bersejarah

2 weeks ago 14
Tarique Rahman Siap Pulang ke Bangladesh, Akhiri Pengasingan 20 Tahun untuk Bertarung di Pemilu Bersejarah Tarique Rahman, putra mantan PM Khaleda Zia sekaligus pemimpin sementara BNP, umumkan akan kembali ke Bangladesh setelah 20 tahun di luar negeri.(Media Sosial X)

TARIQUE Rahman, putra mantan Perdana Menteri Khaleda Zia sekaligus pelaksana tugas ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), akhirnya memecah kebisuan selama hampir dua dekade. Dalam wawancara eksklusif dengan BBC Bangla, Rahman mengumumkan niatnya untuk kembali ke Bangladesh setelah lebih dari 20 tahun hidup di luar negeri.

“Waktunya telah tiba, insya Allah saya akan segera pulang,” ujar Rahman dalam wawancara tatap muka pertamanya sejak 2008.

Kepulangan Rahman menjadi sorotan karena ia diperkirakan akan memimpin Bangladesh jika partainya menang dalam pemilu yang dijadwalkan berlangsung Februari mendatang. Pemilu kali ini disebut sebagai salah satu yang paling bersejarah, menyusul lengsernya Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina pada 2024 setelah gelombang protes besar yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Sejak penggulingan itu, Hasina melarikan diri ke India dan kini diadili in absentia atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan. Partai yang dipimpinnya, Awami League, dilarang ikut serta dalam aktivitas politik oleh pemerintahan sementara yang kini dipimpin penerima Nobel, Prof. Muhammad Yunus.

Buron

Rahman selama bertahun-tahun menjadi buron setelah dijatuhi hukuman dalam sejumlah kasus. Namun, semua tuduhan tersebut dibatalkan pascatumbangnya pemerintahan Hasina. Kini, dengan rival utamanya absen dari gelanggang politik, peluang BNP untuk meraih kemenangan tampak terbuka lebar.

Meski begitu, dinamika politik Bangladesh tetap kompleks. Partai Islam terbesar, Jamaat-e-Islami, mulai menunjukkan pengaruh baru setelah sayap mahasiswanya menang dalam pemilihan serikat mahasiswa di dua universitas besar. Meski demikian, Rahman menilai capaian itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap hasil pemilu nasional.

“BNP sudah berkali-kali menghadapi persaingan dalam pemilu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Di sisi lain, hubungan Bangladesh dengan India kembali memanas. Pengadilan Bangladesh telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Hasina dan meminta ekstradisinya, namun India belum merespons secara resmi. Rahman menuding India berpihak pada rezim lama dan menolak campur tangan mereka dalam urusan domestik Bangladesh.

Pemilu mendatang diperkirakan akan berfokus pada reformasi demokrasi dan kebebasan berpendapat, dua isu yang selama ini dikebiri di bawah pemerintahan Hasina. Rahman berjanji akan memastikan tidak ada lagi pembatasan terhadap media seperti yang pernah dialaminya.

“Rakyat sudah lama menunggu pemilu ini. Saya tidak bisa tinggal diam saat bangsa saya berada di persimpangan sejarah,” tutup Rahman.

Dengan kembalinya Tarique Rahman, panggung politik Bangladesh pun bersiap menyambut pertarungan paling menentukan dalam sejarah modern negara itu. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Global Food