
DI ajang Academy Awards 2025, aktris Goldie Hawn bekerja sama dengan aktor Andrew Garfield untuk menyampaikan sebuah penghargaan. Sayangnya, karena kesulitan membaca teleprompter akibat katarak, Hawn memberitahu Garfield bahwa ia harus mengambil alih pembacaan nominasi penghargaan tersebut sendirian.
Di usia 79 tahun, Hawn ternyata tidak sendiri. Lebih dari setengah warga Amerika Serikat (AS) berusia 80 tahun ke atas mengalami katarak atau telah menjalani operasi pengangkatan katarak, menurut data dari National Eye Institute.
"Jika Anda hidup cukup lama, kemungkinan besar Anda akan mengalami katarak," ungkap Laura Di Meglio, asisten profesor oftalmologi di Wilmer Eye Institute, Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
"Umumnya, gejala awal dapat mulai dirasakan sekitar usia 40 tahun, tetapi katarak biasanya tidak menjadi masalah yang signifikan hingga kita mencapai usia 70-an atau 80-an," lanjutnya
Berikut penjelasan mengenai katarak, penyebabnya, serta cara pengobatannya setelah didiagnosis.
Apa itu katarak?
Katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata, yang seharusnya bening saat kita dilahirkan.
"Kondisi ini menyebabkan kesulitan dalam memfokuskan cahaya dan melihat dengan jelas," kata Purnima Patel, dokter mata di ORA Vision, Georgia, dan juru bicara American Academy of Ophthalmology.
Gejala lain yang sering muncul bersamanya termasuk silau saat berkendara di malam hari atau di bawah sinar matahari, penglihatan ganda, lingkaran cahaya di sekitar lampu, serta warna-warna cerah yang tampak pudar dibandingkan sebelumnya.
Gejala-gejala ini mungkin tidak langsung terlihat, tetapi akan semakin memburuk seiring perkembangan katarak.
Salah satu tanda yang perlu diperhatikan oleh dokter mata ketika pasien semakin tua adalah "seringnya penggantian resep lensa kontak atau kacamata," ujar Inna Lazar, dokter mata dari Connecticut dan pendiri Greenwich Eye Care.
Apa penyebab katarak?
Penyebab katarak yang paling umum berkaitan dengan penuaan. Seiring bertambahnya usia, protein di mata mengalami kerusakan, membuat lensa menjadi kurang fleksibel dan lebih tebal, sehingga kekeruhan pun terjadi.
Namun, usia bukanlah satu-satunya faktor. Penelitian menunjukkan bahwa paparan sinar matahari dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak.
Kondisi medis seperti diabetes dan hipertensi, gaya hidup seperti konsumsi alkohol berlebihan, kekurangan nutrisi, merokok, dan penggunaan steroid dalam waktu lama juga berkontribusi.
"Genetika juga memainkan peran," tambah Lazar, "bahkan dalam beberapa kasus, katarak dapat muncul sejak lahir. "
Di Meglio menambahkan penggunaan obat tertentu (termasuk kortikosteroid jangka panjang), cedera pada mata, atau operasi mata dapat meningkatkan risiko seseorang terkena katarak di usia lebih muda.
Apakah katarak dapat diobati?
Apa pun penyebabnya, setelah kondisi ini berkembang sepenuhnya, hanya ada satu pilihan pengobatan yang tersedia.
"Jika gejala katarak Anda tidak terlalu mengganggu, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk memperbarui resep kacamata sebagai solusi sementara," jelas Patel.
"Namun, operasi katarak adalah satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi katarak," imbuhnya.
Selama prosedur, Di Meglio menjelaskan dokter mata akan memecah dan mengangkat lensa yang sudah keruh, lalu menggantinya dengan lensa buatan.
"Prosedurnya cepat, aman, dan sangat efektif," ujar Lazar.
Dengan sifatnya yang minimal invasif, pasien biasanya dapat pulih dengan cepat, bahkan beberapa dari mereka sudah merasakan peningkatan penglihatan dalam beberapa hari setelah operasi.
Walaupun banyak orang mungkin merasa ragu untuk menjalani operasi, Patel menekankan bahwa prosedur yang aman dan teruji ini sebaiknya dipertimbangkan ketika katarak mulai mengganggu aktivitas sehari-hari katarakyang ingin atau perlu Anda lakukan. (USA.today/Z-1)