Jakarta, Selular.ID – Merayakan Hari Perempuan Internasional dan Hari Tidur Sedunia, Garmin dengan bangga menyoroti beberapa masalah yang muncul pada fase kehidupan wanita selama hidupnya.
Mulai dari masalah menstruasi, fase perimenopause dan gangguan tidur yang setiap wanita akan mengalaminya.
“Garmin memahami bahwa setiap wanita memiliki keistimewaan tersendiri dan percaya bahwa setiap wanita memiliki kekuatan yang dapat membawa mereka melewati setiap fase kehidupannya. Garmin merasa fase perimenopause krusial untuk diangkat, untuk itu kami menggagas acara Her Health, Her Way,” kata Chandrawidhi Desideriani, Marketing Communication Senior Manager Garmin Indonesia.
Acara ini juga membahas aspek khusus kewanitaan seperti menstruasi dan aspek umum seperti tidur.
“Kami berharap dengan aspek menyeluruh ini dapat membantu wanita untuk lebih sadar akan perubahan yang akan maupun sedang dialaminya dan dapat mengatasinya dengan kekuatan diri sendiri dan bantuan teknologi dan inovasi dari jam tangan pintar Garmin,” papar Chandrawidhi.
Memahami dan Mengelola Empat Fase Siklus Menstruasi untuk Kesejahteraan Optimal
Siklus menstruasi adalah bagian alami dari kehidupan seorang wanita, namun seringkali disertai dengan berbagai tantangan, terutama sindrom pramenstruasi (PMS). Memahami siklus menstruasi dan cara mengelola gejalanya adalah kunci untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental.
Siklus menstruasi terdiri dari empat fase utama yang ditandai dengan perubahan hormon yang mempengaruhi tubuh dan emosi. Berikut penjabarannya:
- Menstruasi (Hari 1-5): Fase ini ditandai dengan perdarahan menstruasi. Gejala umum meliputi kram, kelelahan, kembung, sakit kepala, dan perubahan suasana hati. Di fase ini penting untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi, tetap terhidrasi, dan melakukan aktivitas fisik ringan.
- Fase Folikular (Hari 6-14): Fase ini ditandai dengan peningkatan energi dan kreativitas. Disarankan untuk mengonsumsi makanan padat nutrisi, berolahraga secara teratur, dan memanfaatkan energi yang meningkat untuk aktivitas produktif pada fase ini.
- Ovulasi (Hari 14-17): Fase ini ditandai dengan lonjakan energi dan libido. Direkomendasikan untuk menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan fokus pada komunikasi dan kolaborasi.
- Fase Luteal (Hari 18-28): Fase ini ditandai dengan penurunan energi dan perubahan suasana hati. Dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, makanan kaya kalsium, dan magnesium, serta mengurangi konsumsi makanan olahan, gula, dan kafein.
Alvina Olivia, seorang MNU-Certified Nutritionist mengatakan, “Melacak siklus menstruasi, termasuk gejala fisik dan emosional, dapat membantu wanita memahami pola pribadi mereka. Ada berbagai metode pelacakan, termasuk aplikasi seluler dan pelacakan di jam Garmin, yang dapat membantu mengidentifikasi tren dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang kesehatan”.

Menguasai Perimenopause: Panduan untuk Fase Transisi
Menurut Sleep & Recovery Coach Vishal Dasani, terdapat lima fase kehidupan seorang wanita. Mulai dari anak-anak, Remaja, Pramenopause, Perimenopause, dan Postmenopause. Perimenopause adalah fase transisi alami dalam kehidupan seorang wanita yang mengarah ke menopause. Ini adalah periode yang ditandai dengan perubahan hormon yang signifikan, yang dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional.
Berikut gejala perimenopause yang umum dialami oleh wanita:
- Gejala vasomotor: Hot flashes, keringat malam, dan menggigil.
- Perubahan suasana hati: Iritabilitas, kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati.
- Gangguan tidur: Insomnia dan kesulitan tidur.
- Perubahan kognitif: Brain fog, masalah memori, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Perubahan menstruasi dan urogenital: Periode tidak teratur, aliran darah lebih berat atau lebih ringan, kekeringan vagina, dan perubahan libido.
- Perubahan fisik: Kenaikan berat badan, perubahan komposisi tubuh, dan nyeri sendi.
Mia Fitri yang merupakan seorang Certified Health Coach yang fokus pada gaya hidup sehat untuk usia 40 tahun ke atas. Menurutnya banyak perempuan yang kesulitan melalui masa perimenopause dan tidak punya teman bicara. Namun menurut Mia, perimenopause bisa dilewati dengan nyaman dan penuh percaya diri. “Jangan overthinking, dan mulailah bergerak,” ujar Mia Fitri.
Mia menambahkan, melakukan kombinasi latihan kardio dan kekuatan, menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, dan memprioritaskan aktivitas perawatan diri, termasuk tetap terhidrasi dengan baik merupakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala perimenopause.
Tidur Berkualitas: Kunci Kesehatan Wanita di Setiap Tahap Kehidupan
Tidur adalah fondasi penting bagi kesehatan, terutama bagi wanita. Kualitas tidur yang baik mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional secara signifikan. Namun, wanita seringkali menghadapi tantangan tidur yang unik, dipengaruhi oleh perubahan hormon, faktor gaya hidup, dan mitos yang salah kaprah.
“Wanita cenderung membutuhkan tidur lebih lama daripada pria karena berbagai faktor, termasuk perubahan hormon dan beban kerja yang lebih berat. Perubahan hormon progesteron dan estrogen menyebabkan wanita rentan terhadap gangguan tidur semasa hidupnya,” ujar Vishal Dasani, Sleep & Recovery Coach.
Lebih lanjut, Vishal memberikan tips tujuh langkah praktik kebiasaan tidur (sleep hygiene):
- Buat jadwal tidur dan bangun yang reguler.
- Terpapar cahaya terang di pagi hari.
- Beraktivitas fisik.
- Asupan nutrisi seimbang.
- Perhatikan asupan stimulan dan alkohol.
- Siapkan kamar tidur senyaman mungkin.
- Relaksasi sebelum tidur.
Teknologi dapat menjadi alat yang berharga untuk mendukung kesehatan wanita di setiap fase kehidupannya. Smartwatch Garmin, misalnya, dapat membantu memantau pola tidur, tingkat stres, dan siklus menstruasi.
Fitur-fitur seperti pelacakan tidur, pemantauan detak jantung, dan pengingat hidrasi dapat membantu wanita memahami tubuh pengguna dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang kesehatan mereka.
Baca Juga: Indosat Gelar Aksi Sosial di Hari Perempuan Internasional