
BMKG mulai melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di sebagian besar wilayah Jawa Barat untuk mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi. Satu pesawat diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, untuk menaburkan garam, Selasa (11/3).
Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan OMC ini diharapkan menurunkan intensitas hujan terutama di wilayah-wilayah Jawa Barat yang berpotensi bencana.
"Setelah sebelumnya di (bandara) Halim untuk daerah Bogor, Bekasi, Depok, Jakarta, sekarang kami memulai operasi modifikasi cuaca untuk mengamankan wilayah lainnya. Pesawat ini akan kerja siang dan sore. Kalau yang dari (bandara) Halim bisa sampai malam. Sehingga kalau malam-malam masih ada awan yang mengancam, pesawat bisa beroperasi," kata Seto.
Dia menyebut, OMC ini akan mengurangi curah hujan antara 30%-60%. "Jadi kalau curah hujannya 100 mm, setelah disemai hujannya akan berkurang segitu," ujarnya.
Pihaknya memprediksi bahwa dalam kurun waktu 11-20 Maret ini, di seluruh wilayah Jawa Barat akan terjadi hujan dengan curah yang tinggi. "Seluruh wilayah Jawa Barat harus diamankan," ucapnya.
Dia mencontohkan, saat ini potensi hujan besar akan terjadi di wilayah utara seperti Cirebon. Dengan OMC ini, diharapkan curah hujan yang tinggi akan terjadi di lautan sehingga daerah tersebut terbebas dari potensi bencana hidrometeorologi.
"Modifikasi cuaca ini tidak menghilangkan hujan, tapi hujan yang turun diharapkan bisa berkurang intensitasnya. Kita mempercepat terjadinya hujan, agar awan hujannya tidak masuk dan membesar di daerah-daerah yang rawan bencana," tambahnya.
Ia pun menyebut penyemaian ini diharapkan bisa menggeser awan yang menyebabkan hujan besar dari daratan Jawa Barat lainnya ke pantai selatan.
Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan seluruh Jawa Barat, terutama wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi terbebas dari potensi curah hujan yang tinggi.
"Sehingga seluruh permukaan Jawa Barat masih mampu menampung air hujan yang turun, sehingga tidak mengakibatkan banjir," katanya.
OMC ini menurutnya akan dilakukan hingga 20 Maret mendatang. Dia berharap dalam waktu berikutnya seperti saat momen Lebaran 2025 tidak terjadi hujan dengan curah yang tinggi.
"Kalau nanti hujannya masih tinggi, modifikasi cuaca ini kita perpanjang," katanya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut melepas OMC tersebut.
"Kita modifikasi cuaca dengan menggeser awan hujan ke laut dan danau. Ini ikhtiar kita," ujarnya di tempat yang sama. (BY/E-4)