Berapa Lama HIV Dapat Bertahan di Luar Tubuh? Mari Simak Faktor Pengaruh dan Kondisinya 

3 months ago 45
Portal Berita Hot Pagi Akurat Non Stop
Berapa Lama HIV Dapat Bertahan di Luar Tubuh? Mari Simak Faktor Pengaruh dan Kondisinya  Ilustrasi(Freepik)

HIV atau Human Immunodeficiency Virus sebenarnya merupakan virus yang rapuh dan tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Dalam beberapa kondisi tertentu, HIV memang dapat hidup selama beberapa jam jika berada di inangnya, seperti percikan darah.

Namun, bukan berarti seseorang bisa tertular HIV hanya dengan menyentuh air mani, darah, atau cairan tubuh lain yang terdapat di permukaan benda seperti dudukan toilet, sikat gigi, atau jarum suntik yang dibuang sembarangan.  

Nah, di sini kita akan mengupas tentang seberapa lama HIV dapat bertahan di luar tubuh, apa saja kondisi yang memengaruhi daya hidupnya, dan mengapa risiko penularan dari virus yang sudah meninggalkan tubuh sangat kecil. 

Selain itu, artikel ini juga menjelaskan bagaimana infeksi HIV dapat terjadi dan cara pencegahannya, terutama dalam momen Hari AIDS Sedunia yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat.  

4 Faktor yang Mempengaruhi Daya Hidup HIV di Luar Tubuh

Biasanya, HIV tidak dapat bertahan lama di luar tubuh dan sering kali mati dalam hitungan menit. Hal ini disebabkan oleh lapisan luar virus, yang disebut selubung virus, yang terdiri dari molekul lipid. 

Selubung ini sangat rentan terhadap panas, sinar UV, dan elemen lingkungan lainnya. Namun, HIV dapat bertahan lebih lama jika beberapa kondisi berikut terpenuhi:  

1. Suhu Dingin

Semakin rendah suhu lingkungan, semakin stabil virus ini. Penelitian menunjukkan bahwa HIV dapat bertahan lebih lama pada suhu yang lebih dingin.  

2. pH Netral

HIV tumbuh dengan baik pada tingkat pH sekitar 7,0 (pH netral). Virus ini tidak bisa bertahan di lingkungan yang sangat asam atau sangat basa.  

3. Minim Paparan Sinar UV

Radiasi sinar ultraviolet (UV) dapat dengan cepat merusak lapisan lipid pada HIV. Bahkan jika virus tetap hidup, kerusakan pada selubungnya akan membuatnya tidak mampu menempel dan menginfeksi sel manusia.  

4. Bertahan dalam Darah Kering  

HIV dapat hidup dalam darah kering di suhu ruangan hingga enam hari. Namun, konsentrasi virus dalam darah yang sudah kering biasanya sangat rendah, dan virus itu sendiri sudah rusak sehingga tidak dapat menimbulkan infeksi.  

Secara teknis, meskipun virus ini mungkin bisa bertahan di luar tubuh dalam kondisi tertentu, risikonya sangat kecil untuk menyebabkan infeksi.  

Beberapa Kondisi Infeksi HIV Bisa Terjadi dan Menjangkit Tubuh

Meski HIV dapat bertahan hidup di luar tubuh dalam waktu tertentu, penularan virus tetap memerlukan empat syarat berikut untuk benar-benar terjadi:  

1. Adanya Cairan Tubuh yang Mendukung HIV

Cairan seperti darah, air mani, cairan vagina, atau air susu ibu dapat menjadi tempat berkembang biaknya HIV. Namun, cairan seperti keringat atau urine, yang bersifat sangat asam atau asin, tidak dapat mendukung keberlangsungan virus ini.  

2. Jalur Masuk ke Dalam Tubuh

HIV membutuhkan jalur khusus untuk masuk ke dalam tubuh. Jalur penularan yang umum meliputi hubungan seks vaginal atau anal yang tidak terlindungi, berbagi jarum suntik, atau dari ibu ke anak selama kehamilan.  

3. Akses ke Sel Rentan di Tubuh

Virus tidak dapat menembus kulit yang utuh. Infeksi hanya bisa terjadi jika virus mencapai jaringan tubuh yang lebih dalam melalui luka terbuka atau permukaan mukosa, seperti pada alat kelamin atau rongga mulut.  

4. Jumlah Virus yang Cukup

Infeksi memerlukan jumlah HIV yang cukup besar agar dapat melampaui sistem kekebalan tubuh manusia. Dalam darah kering, jumlah virus biasanya sangat rendah sehingga tidak cukup untuk menginfeksi seseorang.  

Jika keempat syarat ini tidak terpenuhi, infeksi HIV sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.  

Cara Pencegahan Jika Terpapar HIV

Jika Anda merasa telah terpapar HIV, penting untuk segera mengambil langkah pencegahan. Segera kunjungi ruang gawat darurat atau klinik terdekat untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. 

Dalam kasus paparan yang berisiko tinggi, Anda mungkin akan diberikan terapi profilaksis pascapajanan (PEP).  

PEP adalah pengobatan antiretroviral yang harus diminum selama 28 hari secara rutin sesuai resep dokter.

Terapi ini efektif mencegah infeksi HIV jika dimulai dalam waktu 24–48 jam setelah paparan. Setelah 72 jam, efektivitas pengobatan ini menurun drastis.  

Jika kekhawatiran Anda terhadap HIV mulai mengganggu keseharian, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis HIV atau psikolog.

Ahli kesehatan dapat membantu mengatasi rasa cemas yang berlebihan dan memberikan informasi serta dukungan yang Anda butuhkan. (Verywellhealth/Z-1)

Read Entire Article
Global Food