Universitas Syiah Kuala Tuan Rumah MTQ Mahasiswa Internasional dari 40 Perguruan Tinggi

5 hours ago 4
Universitas Syiah Kuala Tuan Rumah MTQ Mahasiswa Internasional dari 40 Perguruan Tinggi Pembukaan the International Qur’an Recitation Award (IQRA) di Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) semakin di kenal di dunia kampus Internasional. Mengapa tidak, sedikitnya 150 peserta dari berbagai kampus di dunia kini mengkuti the International Qur’an Recitation Award (IQRA) di Universitas jantung hati masyarakat Aceh tersebut. Itu merupakan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ ) mahasiswa tingkat Internasional. 

Mereka adalah para mahasiswa yang berasal dari tujuh negara di dunia. Masing- maaing adalah mahasiswa asal Indonesia, Brunei Darussalam, Mesir, Malaysia, Libya, Nigeria dan Arab Saudi. 

Musabaqah tingkat dunia ini dimulai sejak Sabtu (13/9) hingga berakhir pada Senin15 September 2025 dan dibuka oleh Rektor USK Profesor Marwan. Lokasinya di kampus Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. 

Rektor Marwan, melalui Media Indonesia, Minggu (14/9) menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta MTQ internasional. Pihaknya bersyukur bisa kembali menggelar MTQ internasional untuk yang kedua kalinya di Universitas negeri jantung hati masyakat Aceh ini. 

Itu tidak lepas dari kesuksesan menggelar IQRA I pada 2024 lalu. Bahkan waktu itu Universitas Negeri terbesar di Aceh tersebut berhasil meraih juara umum.

Dikatakan Marwan, sebuah kehormatan bagi USK telah menjadi tuan rumah event internasional ini. Apalagi ini merupakan perayaan terkait mencintai Al-Qur'an. 

Prof Marwan Mengatakan, setiap cabang yang selenggarakan, bukan sekedar menampipkan keindahan bacaan Al-Qur'an saja. Tetapi lebih dari itu, yakni dapat juga mencerminkan kreativitas, kecerdasan, dan ketaqwaan generasi muda.

“ Ini merupakan bentuk pengabdian kita kepada Al-Qu'an, yang selalu membimbing kita dengan hikmah. Menginspirasi dengan keindahan dan menyatukan melampaui batas bahasa dan budaya" jelas Doktor lulusan Birmingham Universiti, Inggris tersebut.

Menurutnya, pegelaran IQRA kali ini pun terasa istimewa, karena jumlah peserta dan negara yang ikut berpatisipasi mengirim peserta semakin banyak. Pencapaian ini dapat memotivasi USK untuk terus mengembangkan berbagai program pembinaan guna melahirkan generasi Qurani lebih unggul.

“Semakin menegaskan komitmen USK untuk terus membina pemimpin masa depan yang berakar kuat nilai-nilai Al-Qur'an. Lalu unggul dalam pengetahuan dan keterlibatan global" tambah Rektor Marwan. 

Dosen Hukum Adat Universitas Syiah Kuala yang juga Budayawan Aceh, M Adli Abdullah, kepada Media Indonesia mengatakan, kepercayaan kampus-kampus ternama dunia untuk setuju melaksanakan dan bersedia mengikuti even IQRA di Kampus USK adalah suatu wujud kepercayaan publik Internasional tehadap masyarakat Aceh. Penghargaan itu perlu dijunjung tinggi oleh masyarakat, mahasiswa dan akademisi hingga berbagai pihak lainnya. 

Kepercayaan, keyakinan hingga ketersediaan berbagai kampus dunia terhadap USK yang ada di provinsi bekas konflik dan tsunami itu merupakan harga tidak sanggup dibeli. Ini berarti elemen di negeri yang dikenal bersyariat Islam tersebut cukup terbuka terhadap bangsa manapun di dunia. 

Itu sebabnya kepercayaan sungguh berharga ini perlu dilestarikan dan dipelihara dengan lebih sempurna lagi. Karena keterbukaan dan komunikatif terhadap berbagai budaya dan bangsa juga menjadi modal menghadapi kemajuan global. 

Menurut Adli Abdullah, sifat orang Aceh menerima tamu tertuang dalam falsafah "Peumulia Jamee" (Memuliakan Tamu). Itu sudah turun-temurun menjadi tradisi di masyakat Aceh. 

Sejak tempo dulu tradisi di Aceh, tamu dianggap seperti raja, sehingga patut menyuguhkan pelayanan terbaik. Misalnya tempo dulu setiap kedatangan tamu tentu tidak lupa disuguhkan sirih sebagai lambang kemuliaan dan saling berbagi. 

Ini merupakan nilai sosial pertanda keramahan yang berwujud menjadi budaya lokal. Hingga di Aceh ada yang namanya tarian "ranup lampuan" (sirih dalam hidanga) sering ditampilkan saat menyambut kedatangan tetemu kehormatan. 

"Hargailah sesama insan dan muliakanlah tamu atau saudara yang datang walau dari seberang lautan. Tuwai lah hikmah dari kedatangan mereka. Dari awal kehadiran sampai kepulangan mereka, terpantul cermin keramahan. Lalu aka membawa kabar positif di mata yang lain" pesan Adli Abdullah yang juga Dosen Adat senior di Universitas Syiah Kuala. 

Adapun Ketua Panitia Profesor Farid Mulana, mengatakan, 150 peserta itu berasal dari lebih 40 perguruan tinggi di Indonesia dan negara lain. Mereka mengikuti babak penyisihan MTQ Internasional sehingga akhirnya terpilih 82 finalis.

Dikatakan Farid, institusi dari luar negeri yang berpartisipasi pada event ini antara lain adalah Universitas Islam Sultan Sharif Ali dari Brunei Darussalam, Universitas Al Azhar dari Mesir, Ma'had Khadimul Haramain Asy-Syarifain Raja Abdullah Bin Abdul Aziz dari Arab Saudi.  

Sedangkan cabang yang diperlombakan adalah tilawatil Qur'an, tartil, hifdzil qur'an, debat bahasa inggris, kaligrafi, poster, dan film pendek.  

Menurut Farid Maulana, keterlibatan peserta yang berasal dari nasional dan internasional ini menunjukkan bahwa semakin diakuinya IQRA-USK sebagai platform keunggulan alquran dan kolaborasi akademik antar bangsa.

“Dengan hadirnya lembaga-lembaga terkemuka ini, IQRA–USK II 2025 sungguh menjadi ajang berkumpulnya suara, bakat, dan pikiran yang berdedikasi kepada Al-Qur'an" katanya.

Pihaknya berterima kasih atas dukungan semua pihak, serta kepercayaan yang diberikan kepada USK untuk menggelar event ini.  

“Semoga acara ini membawa berkah, memupuk persatuan, dan memperkuat komitmen bersama kita terhadap nilai-nilai Al-Qur'an dan keunggulan keilmuan" tambah Farid. (H-2)

Read Entire Article
Global Food