10 Atlet Anggar Indonesia Tidak Ditargetkan Medali di Para Fencing World Cup 2025 di Solo

3 hours ago 2
10 Atlet Anggar Indonesia Tidak Ditargetkan Medali di Para Fencing World Cup 2025 di Solo Panitia Kejuaraan Anggar Dunia bertajuk Para Fencing World Cup 2025 memberikan penjelasan kesiapan kejuaraan di Solo.(MI/Widjajadi)

TIM Cabor Anggar Indonesia yang diterjunkan di kejuaraan dunia Para Fencing World 2025 di Kota Solo mulai Senin hingga Kamis  (15-19/9)  diprediksi akan kesulitan meraih medali. 

"Kita memang tuan rumah, tapi yang dihadapi para atlet kelas dunia, yang sudah malang melintang dan pernah juara di banyak kejuaraan internasional, bahkan Paralimpiade. Atlet kita baru setahun, hingga tidak ditarget medali, dan hanya  mencari jam terbang dan pengalaman saja," kata Ketua Pelaksana Para Fencing World Cup 2025, Rima Ferdianto, Minggu malam.

Menurut dia, 10 atlet anggar Indonesia yang diterjunkan di kejuaraan dunia ini adalah yang terbaik, namun baru memiliki pengalaman bertanding di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas), dan belum berada di level internasional.

"Jadi berat dan sulit berharap medali. Keikutsertaan para atelt Indonesia adalah mendapatkan poin untuk menuju ASEAN Para Games Thailand dan Asian Para Games di Nagoya, Jepang serta ke Paralimpiade Los Angeles, AS pada 2028," imbuh Rima.

Untuk mengikuti kejuaraan anggar dunia yang digelar di GOR Indor Manahan, sepuluh atlet itu sudah dipersiapkan lewat Pelatda, dan dilanjutkan latihan intensif di Solo selama dua minggu menjelang kejuaraan.

"Dan Alhamdulillah, semua atlet Indonesia lolos kualifikasi tadi, sehingga berhak untuk bertanding. Nanti mereka juga bakal ketemu para juara dunia atau peraih emas Paralimpide Paris, seperti Saysune Jana dari Thailand maupun Maurice Schmidt dari Jerman," sambung Rima.

Dalam kejuaraan Para Fencing World 2025, atlet terbagi dalam dua kategori yakni klasifikasi A sesuai disabilitasnya dan kategori B, serta masih dibagi lagi pada 15 nomor yang dipertandingkan.

ATLET MANCANEGARA
Para Fencing World Cup 2025 di Solo diikuti 66 atlet dari 17 negara, seperti Australia, Perancis, Georgia, Jerman, Amerika Serikat, Korea Selatan, Polandia, Hong Kong, Britania Raya, Spanyol, India, Irak, Jepang, Argentina, Latvia, Thailand dan tuan rumah Indonesia.

Salah satu nama yang ditunggu-tunggu penampilannya adalah Saysunee Jana. Atlet asal Thailand tersebut membuat kejutan di Paralimpiade Paris 2024 karena berhasil meraih tiga medali emas.

Ada juga atlet asal Jerman, Maurice Schmidt. Ia merupakan peraih medali emas kelas individual sabre putra. Lalu ada peraih medali perak kelas team epee putra asal Irak, Zainulabdeen Al-Madhkhoori.

Tak ketinggalan dua peraih medali perunggu di Paris, yakni Nino Tibilashvili asal Georgia dan Judith Rodriguez Menendez dari Spanyol. Mereka terbang ke Solo untuk berebut prestasi di ajang ini.

"Persaingannya sudah pasti sangat ketat karena ada atlet-atlet yang pernah bertanding di Paralimpiade, terutama yang datang dari Thailand dan Spanyol," kata Technical Delegate yang juga Sekjen World Para Fencing, Udo Zielger dari Jerman dalam jumpa pers Minggu (14/9) pukul 21.00. (E-2)

Read Entire Article
Global Food