
DALAM memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2025, UPT Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov Sulteng, bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulteng menggandeng Bio Farma menggelar seminar nasional pencegahan kanker serviks, di Hotel Aston Palu, Selasa (15/4).
Pembukaan kegiatan yang dihadiri Kepala Divisi Geographical Commercial Team PT Bio Farma Dimas Dwi Aditya, Kepala Labkesda Sulteng Herdhana Suwartono, perangkat teknis daerah, ketua-ketua TP-PKK kabupaten/kota, dan ketua-ketua organisasi perempuan, ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Sulteng Reny Lamadjido.
Ia yang juga menjadi salah satu narasumber dalam seminar tersebut. Melalui paparannya Reny Lamadjido menegaskan bahwa deteksi kanker mulut rahim atau serviks semakin canggih berkat inovasi alat skrining sampel urin dari Bio Farma.
“Dengan ini ibu-ibu bisa tahu sebelum sampai stadium lanjut,” ujar Reny.
Menurutnya, untuk mendeteksi kanker serviks dapat dilakukan dengan mudah saat ini. Sebagai kanker pembunuh nomor dua setelah kanker payudara, kanker serviks dijuluki silent killer yang menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa. Reny menyebut skrining serviks kini semudah memeriksa kadar gula atau tekanan darah.
Reny menjelaskan, kanker serviks sebenarnya dapat dicegah lewat pemberian vaksin HPV dan skrining rutin, tetapi sangat disayangkan kebanyakan perempuan masih takut dan malu memeriksakan diri. Ia menjabarkan bahwasanya di Indonesia, setiap 1 jam ada 2 perempuan meninggal karena kanker serviks yang disebabkan infeksi virus HPV maupun gaya hidup tidak sehat seperti merokok.
Karena itu, melalui kegiatan penyuluhan dan seminar kanker serviks, Pemprov Sulteng berharap dapat membangun pengetahuan dan kesadaran kolektif akan kanker serviks sebagai salah satu penyakit mematikan.
Terlebih lagi bagi masyarakat Sulteng yang belum terdaftar BPJS Kesehatan atau kepesertaan tidak aktif karena tunggakan iuran. Wagub menegaskan bahwa sekarang bisa bernafas lega, yaitu cukup menunjukkan KTP Sulteng ke petugas puskesmas atau rumah sakit, maka pasien langsung dilayani berkat program BERANI Sehat yang memprioritaskan tersedianya akses kesehatan gratis bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
“Semoga tidak ada lagi masyarakat yang menjerit di gunung dan di pedalaman, tidak bisa berobat karena tidak punya jaminan kesehatan,” tuturnya.
Dalam kegiatan itu, Ketua TP-PKK Provinsi Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan mengapresiasi kegiatan sebagai momentum titik balik perempuan Sulteng agar dapat mengetahui kanker serviks, penyebab dan cara mencegahnya.
Dengan bekal tersebut, ia yakin perempuan tidak akan takut dan malu lagi untuk memeriksakan kesehatan dirinya secara rutin apalagi dengan adanya alat tes urin dari Bio Farma.
“Kita harus tahu dengan tubuh kita kalau rasa-rasa sakit harus diperiksa apalagi jika dalam usia produktif,” imbaunya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi Wagub Reny Lamadjido sebagai perempuan inspiratif yang memiliki kepemimpinan dan kompetensi medis, sehingga sangat memperhatikan isu kesehatan perempuan.
“Kami bersyukur memiliki wakil gubernur perempuan yang tahu bagaimana perempuan dan penyakit-penyakit apa yang ada pada perempuan,” tandasnya.
Dalam acara itu juga Wagub Reny Lamadjido dan Ketua TP-PKK Sry Nirwanti dinobatkan oleh Bio Farma sebagai Bunda Peduli Kanker Serviks. (MT/E-4)