
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (8/10) mengumumkan bahwa Israel dan kelompok Hamas resmi menandatangani tahap pertama dari rencana perdamaian Gaza yang diusulkan oleh Washington.
"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian kami," kata Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, seperti dikutip Anadolu, Kamis (9/10).
"Ini berarti semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukan mereka ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, langgeng dan abadi," tambahnya.
Trump menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat akan diperlakukan secara adil, dan menggambarkan penandatanganan ini sebagai hari besar bagi dunia Arab, Muslim, Israel, negara-negara tetangga, serta Amerika Serikat.
Presiden AS itu juga menyampaikan apresiasi kepada para mediator internasional, termasuk Turki, yang menurutnya berperan penting dalam mewujudkan peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya ini.
"Berbahagialah orang yang membawa damai," tegasnya dalam pernyataan tersebut.
Rencana Kunjungan Trump ke Mesir
Sebelumnya, Trump menyampaikan bahwa dirinya kemungkinan akan melakukan perjalanan ke Mesir pada akhir pekan ini seiring dengan kemajuan negosiasi gencatan senjata di Gaza.
"Saya mungkin akan ke sana sekitar akhir minggu ini, mungkin hari Minggu," ujarnya kepada wartawan.
Trump menambahkan bahwa ada peluang sangat besar untuk mencapai terobosan dalam perundingan tersebut. Ia juga menyebut baru saja menerima laporan dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang mengatakan bahwa pihak-pihak yang bernegosiasi sudah sangat dekat dengan kesepakatan di Timur Tengah.
Pembicaraan di Mesir Fokus Bahas Implementasi Rencana Perdamaian
Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas telah berlangsung di kota resor Sharm El-Sheikh, Mesir, sejak Senin. Pembahasan difokuskan pada implementasi rencana 20 poin yang diumumkan Trump pada 29 September lalu.
Menurut laporan stasiun berita pemerintah Mesir, Al-Qahera, sejumlah tokoh penting hadir dalam perundingan tersebut, termasuk: Utusan Khusus AS Steve Witkoff, menantu Trump Jared Kushner, Kepala Intelijen Turki Ibrahim Kalin, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Kepala Intelijen Mesir Hassan Rashad, serta Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer.
Rencana perdamaian tersebut mencakup pembebasan seluruh tawanan Israel di Gaza, penerapan gencatan senjata menyeluruh, dan pelucutan senjata Hamas secara bertahap.
Kelompok Palestina itu dilaporkan telah memberikan persetujuan prinsip terhadap proposal tersebut.
Gaza Masih Dilanda Krisis Kemanusiaan
Sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023, lebih dari 67.200 warga Palestina dilaporkan tewas di Jalur Gaza, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.
Wilayah padat penduduk itu kini dinyatakan hampir tidak dapat dihuni akibat kerusakan parah infrastruktur dan krisis kemanusiaan yang meluas, termasuk kekurangan makanan, air bersih, dan layanan medis bagi jutaan warga sipil. (Fer/I-1)