JFW 2025 Resmi Dibuka, Rano Karno: Saatnya Jakarta Berdiri Sebagai Kota Perfilman

3 hours ago 1
 Saatnya Jakarta Berdiri Sebagai Kota Perfilman Rano Karno Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Rina Damayanti Festival Director JFW(MI/Ghifari)

PEMBUKAAN Jakarta Film Week (JFW) 2025 pada Rabu malam menandai semangat baru bagi perfilman Indonesia. Festival ini mengangkat tema Reignite sebuah ajakan untuk menyalakan kembali imajinasi, kreativitas, dan kolaborasi di tengah perubahan ekosistem sinema yang kian dinamis.

Festival Director JFW Rina Damayanti menyebut perjalanan lima tahun JFW bukan sekadar soal perayaan film, tetapi tentang bagaimana ruang sinema mampu membangun jejaring lintas budaya dan generasi.

“Sinema tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga membuka pintu menuju masa depan. Imajinasi yang melampaui batas itulah yang ingin kami nyalakan kembali,” ujar Rina di CGV Grand Indonesia (22/10).

Tahun ini, Jakarta Film Week menayangkan 134 film dari 25 negara, disertai berbagai program pengembangan industri seperti Lab Produser, Forum Bisnis, Forum Pitching, dan Talent Hub. Ruang kolaboratif bagi sineas muda dari seluruh Asia untuk bereksperimen dan bertukar gagasan.

Rina juga menegaskan bahwa JFW menjadi bagian dari visi besar menjadikan Jakarta sebagai “Cinema City” pada 2027, bertepatan dengan peringatan 500 tahun Kota Jakarta.

Dukungan Pemerintah untuk Ekosistem Film

Dukungan terhadap festival ini turut datang dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan. Ahmad Mahendra, Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, menyebut JFW sebagai bagian penting dari strategi penguatan ekosistem perfilman nasional.

 “Jakarta Film Week telah membuktikan bahwa talenta film Indonesia punya daya saing global. Ini bukan hanya ajang pemutaran film, tapi ruang tumbuhnya pengetahuan dan kolaborasi,” tutur Mahendra.

Ia menjelaskan, sejumlah program peningkatan kapasitas yang dihadirkan, mulai dari Lab Produser hingga Masterclass bertujuan menyiapkan sineas muda menghadapi lanskap perfilman global yang semakin kompetitif.

Jakarta Menuju Kota Sinema

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat perfilman nasional. Baginya, film tidak hanya bagian dari hiburan, tapi juga pilar budaya dan ekonomi kreatif yang mampu menggerakkan kota.

“Selama ini film di Indonesia sering dianggap belum punya potensi besar. Padahal, ini industri yang bisa jadi tulang punggung ekonomi kreatif. Saatnya Jakarta berdiri sebagai kota sinema,” ucap Rano.

Ia juga mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan lembaga keuangan, agar ekosistem perfilman Indonesia memiliki akses pendanaan yang lebih kuat.

“Mulai sekarang, film harus dipandang sebagai investasi budaya. Jakarta siap menjadi rumah bagi para pembuat film,” tegasnya.

Menyalakan Kembali Imajinasi Kolektif

Lebih dari sekadar festival, JFW 2025 mencerminkan tekad komunitas film Indonesia untuk menghidupkan kembali daya imajinasi yang sempat meredup. Tema Reignite menjadi simbol optimisme bahwa cerita-cerita dari Indonesia dapat terus bergaung di panggung dunia.

“Melalui film, kita menyalakan kembali empati dan koneksi antarmanusia,” tutup Rina.

Jakarta Film Week 2025 berlangsung hingga 26 Oktober di sejumlah lokasi, termasuk CGV Grand Indonesia, Taman Ismail Marzuki, dan FX Sudirman, menampilkan film dari Asia hingga Eropa, serta kolaborasi dengan mitra internasional dari Hong Kong dan Belanda.

Read Entire Article
Global Food