Terungkap! Ternak dan Pertanian Mengubah Peta Kerajaan Hewan Global Sejak Zaman Es Berakhir

1 week ago 8
Terungkap! Ternak dan Pertanian Mengubah Peta Kerajaan Hewan Global Sejak Zaman Es Berakhir Ilustrasi(freepik)

CATATAN fosil dari enam benua menceritakan kisah jelas tentang bagaimana manusia secara radikal menata ulang kerajaan hewan selama era Holosen. Sebuah studi baru yang meneliti lebih dari 350 spesies mamalia fosil dan arkeologi, membentang sekitar 50.000 tahun, mengungkap perubahan dramatis dalam komunitas mamalia saat manusia beralih dari berburu ke bertani.

Sebelum munculnya pertanian, komunitas mamalia sebagian besar dibentuk iklim dan geografi, sebuah pola yang dikenal sebagai biogeografi. Selama Zaman Es terakhir (Late Pleistocene), samudra, gurun, dan pegunungan bertindak sebagai filter alami, memisahkan kelompok spesies yang jarang tumpang tindih.

12 Peristiwa Domestikasi Mengubah Dunia

Era Holosen dimulai sekitar 11.700 tahun yang lalu, setelah Zaman Es berakhir. Di epos yang lebih hangat ini, keputusan manusia untuk menyempurnakan perburuan dan memulai pertanian mulai mengubah pola lama tersebut secara mendasar.

Para peneliti melaporkan bahwa hanya 12 peristiwa domestikasi yang paling berpengaruh terhadap komunitas mamalia, dan beberapa spesies ternak ini muncul di sekitar separuh situs Holosen yang mereka analisis. Spesies kuncinya termasuk sapi, domba, babi, dan kuda.

"Studi ini menunjukkan bagaimana pertanian dan perburuan bergabung sebagai kekuatan global yang kuat untuk menata ulang ekosistem, sebuah tantangan konservasi yang masih kita hadapi hingga hari ini," kata John Alroy dari Macquarie University, salah satu peneliti studi.

Wilayah Jauh Tiba-tiba Menjadi Mirip

Untuk mengkonfirmasi pergeseran ini, tim peneliti menggunakan algoritma klastering untuk membandingkan daftar spesies yang ditemukan di berbagai situs. Dalam lapisan Pleistosen, kedua metode klastering menghasilkan pengelompokan benua yang khas dan akrab.

Namun, ketika data dari lapisan Holosen dimasukkan kembali bersama spesies domestikasi, hasilnya mengejutkan. Daerah yang sangat jauh tiba-tiba tampak serupa secara ekologis.

Algoritma mengelompokkan situs yang terpisah ribuan kilometer berdasarkan ternak yang mereka bagi, sapi, domba, kambing, babi, dan kuda. Hewan-hewan domestik inilah yang berfungsi sebagai "penghubung", menghapus batas biogeografi kuno yang selama ini diciptakan oleh alam.

Dampak Berkelanjutan pada Konservasi

Bahkan sejumlah kecil spesies domestikasi dapat membentuk kembali suatu komunitas karena jumlahnya melimpah dan mereka memakan makanan yang sama dengan banyak hewan liar. Ungulata besar seperti sapi dan kuda, misalnya, dapat memonopoli sumber daya tanaman yang dulunya digunakan oleh herbivora liar.

Analisis ini memperjelas bahwa pergeseran yang terjadi ribuan tahun lalu telah meletakkan dasar bagi landskap modern. Banyak kawasan lindung dan taman nasional saat ini berada di dalam lanskap yang telah diubah secara masif oleh pilihan manusia di masa lalu.

"Taman nasional di wilayah yang paling parah terkena dampaknya, seperti Australia dan Amerika, kehilangan lebih dari separuh spesies mamalia besar asli yang seharusnya ada jika bukan karena manusia," ujar Alroy.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters ini mengirimkan pesan yang jelas: memahami bagaimana ternak domestikasi menyatukan tempat-tempat yang jauh menjadi tipe komunitas yang serupa adalah dasar untuk menetapkan tujuan konservasi yang realistis di era modern. (Earth/Z-2)

Read Entire Article
Global Food