
VAKSINASI covid-19 selama kehamilan memberikan perlindungan yang signifikan bagi ibu dan bayi tanpa peningkatan risiko terkait. Hal itu berdasarkan data yang dikumpulkan dari lebih dari 1,2 juta kehamilan.
"Vaksinasi covid-19 mengurangi angka rawat inap, angka kematian, dan komplikasi spesifik kehamilan," kata Nikan Zargarzadeh, peneliti pascadoktoral di divisi kedokteran dan bedah janin di Rumah Sakit Anak Boston, Amerika Serikat (AS) dikutip dari Healio, Minggu (5/10). "Pada bayi baru lahir, vaksinasi mengurangi angka rawat inap di NICU," sambungnya.
Upaya Pemerintah Federal AS baru-baru ini untuk merombak rekomendasi vaksin covid-19 telah mempersulit kejelasan tentang orang yang boleh dan harus divaksinasi. Di sisi lain, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tetap merekomendasikan vaksinasi covid-19 selama kehamilan, dan AAP merekomendasikan agar semua perempuan hamil mendapatkan salah satu suntikan.
Rekomendasi tersebut bertentangan dengan pengumuman pada bulan Mei bahwa CDC akan berhenti merekomendasikan vaksinasi untuk ibu hamil yang sehat. Meskipun demikian, CDC tetap merekomendasikan vaksinasi covid-19 untuk ibu hamil atau menyusui di situs webnya, dengan menyebutnya aman dan efektif.
Rekomendasi terbaru dari Komite Penasihat Praktik Imunisasi CDC menyatakan bahwa semua pasien yang ingin divaksinasi harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Sejauh Mana Menurunkan Risiko Covid-19?
Zargarzadeh dan rekan-rekannya melakukan tinjauan menyeluruh terhadap 23 meta-analisis yang terdiri dari lebih dari 200 studi terhadap 1,25 juta wanita hamil yang menerima vaksin covid-19 selama kehamilan.
Berdasarkan hasil yang dirangkum dalam pertemuan tersebut, vaksinasi menurunkan risiko covid-19 pada ibu hamil hingga lebih dari setengahnya. Zargarzadeh mencatat bahwa vaksinasi juga mengurangi risiko rawat inap bagi ibu.
Data menunjukkan peningkatan risiko operasi caesar yang marjinal terkait vaksinasi covid-19, tetapi tidak signifikan secara statistik, lapor Zargarzadeh dan rekan-rekannya. Mereka tidak menemukan risiko lain dari vaksinasi covid-19 selama kehamilan.
Zargarzadeh mencatat bahwa tidak ada bukti bahaya pada bayi, dan dalam beberapa kasus, vaksinasi meningkatkan hasil, termasuk berkurangnya risiko lahir mati. “Yang paling mencolok, vaksinasi dikaitkan dengan penurunan sepertiga kelahiran prematur parah sebelum usia kehamilan 28 minggu,” ujarnya.
Studi ini menjawab pertanyaan yang paling ditakuti keluarga bahwa vaksinasi tidak membahayakan pada bayi. Vaksinasi justru melindungi bayi. (M-1)